Bacaan
Ekaristi : Kis 3:11-26; Luk 24:35-48
Paus Fransiskus mengatakan ada orang-orang Kristiani yang takut akan sukacita kebangkitan Kristus dan yang malahan memilih kesedihan dan tinggal dalam
bayang-bayang seperti kelelawar.
Pentingnya orang-orang Kristiani bersukacita, bukan malahan bersedih atau
penuh
ketakutan, adalah fokus permenungan Paus Fransiskus selama homilinya pada Kamis
harian Kamis pagi 24 April 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Mengambil permenungannya dari bacaan
Injil (Luk 24:35-48) tentang Kristus yang bangkit menampakkan
diri-Nya di hadapan murid-murid-Nya, Paus
Fransiskus mengawali dengan mencatat bukannya malahan bersukacita atas kebangkitan-Nya, tetapi para murid dilanda oleh rasa takut.
"Ini adalah penyakit orang Kristiani. Kita takut akan sukacita. Lebih baik berpikir
: Ya, ya, Allah ada, tetapi
Ia ada di sana. Yesus telah bangkit dan Ia ada di sana. Agak jauh. Kita
takut menjadi dekat dengan Yesus
karena ini memberi kita sukacita.
Dan inilah mengapa ada begitu banyak
orang
Kristiani 'berbau
pemakaman' (yang
berdukacita), bukan?
Mereka yang hidupnya tampak menjadi pemakaman abadi. Mereka lebih
memilih kesedihan ketimbang sukacita. Mereka menggerak-gerak lebih baik dalam bayang-bayang, bukan dalam terang sukacita, seperti
hewan-hewan yang hanya keluar pada malam hari, bukan pada terang hari,
yang tidak bisa melihat apa-apa. Seperti kelelawar. Dan
dengan sedikit rasa humor kita dapat mengatakan bahwa ada kelelawar-kelelawar Kristiani yang lebih memilih bayang-bayang ketimbang
terang kehadiran Tuhan".
Namun, Paus melanjutkan, Yesus melalui kebangkitan-Nya, memberi kita sukacita, sukacita menjadi orang-orang Kristiani dan mengikuti-Nya dengan akrab, sukacita bepergian di jalan Sabda Bahagia. ‘Jadi sering kali, kita juga kecewa dengan sukacita ini atau takut atau kita pikir kita telah melihat hantu atau percaya bahwa Yesus hanya cara berperilaku. "Kita adalah orang-orang Kristiani dan maka kita harus bersikap seperti ini’. Tetapi di mana Yesus? ‘Tidak, Yesus berada di surga’. Apakah Anda berbicara dengan Yesus? Apakah Anda mengatakan kepada Yesus : "Saya percaya karena Engkau hidup, karena Engkau bangkit, karena Engkau dekat saya. Karena Engkau Anda tidak akan pernah meninggalkan saya?’ Kehidupan Kristiani seharusnya ini : dialog dengan Yesus, karena - ini benar - Yesus selalu bersama kita, selalu ada di samping kita dengan masalah-masalah kita dan kesulitan-kesulitan kita, dengan perbuatan-perbuatan baik kita".
Paus Fransiskus mengakhiri
dengan mencatat berapa kali kita orang-orang Kristiani tidak bersukacita karena
kita takut! Kita orang-orang Kristiani yang
telah ditaklukkan oleh salib. "Di negara saya ada pepatah yang mengatakan
seperti ini : ‘Ketika Anda kedapatan terbakar oleh susu mendidih, lalu ketika
Anda melihat sapi Anda mulai menangis’. Orang-orang ini terbakar oleh drama
Salib dan berkata, 'Tidak, mari kita berhenti di sini. Ia
di Surga : itu semua baik dan bagus. Ia
bangkit tetapi lebih baik Ia tidak datang lagi karena kita tidak bisa menanganinya’.
Kita meminta Tuhan melakukan untuk kita semua apa yang Ia lakukan untuk
murid-murid yang takut akan sukacita : membuka pikiran kita : ‘Ia membuka pikiran mereka untuk memahami
Kitab Suci’; biarkan Ia membuka pikiran kita dan membantu kita memahami bahwa Ia
adalah kenyataan yang hidup, bahwa Ia memiliki tubuh, bahwa Dia bersama kita,
bahwa Ia menyertai kita dan bahwa Dia telah menang. Kita memohonkan Tuhan rahmat
untuk tidak takut akan sukacita".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.