Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 8 April 2014 : SALIB BUKANLAH SUATU HIASAN MELAINKAN MISTERI KASIH ALLAH


Bacaan Ekaristi : Bil 21:4-9; Yoh 8:21-30

Hubungan antara kekristenan dan salib serta dosa-dosa kita merupakan pokok permenungan homili Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 8 April 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. "Kekristenan tidak ada tanpa salib", kata Paus Fransiskus. "Salib bukanlah suatu hiasan untuk ditempatkan di altar tetapi misteri kasih Allah yang mengambil dosa-dosa kita atas diri-Nya sendiri".

Dengan mengacu pada Bacaan Injil hari itu (Yoh 8:21-30), Bapa Suci mengajak umat untuk merenungkan arti peringatan Yesus kepada orang-orang Farisi, "Kamu akan mati dalam dosamu", jikalau "kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia”. Masih merenungkan Injil, Bapa Suci menambahkan bahwa Yesus lalu berkata, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia”. Paus Fransiskus mencatat pentingnya perbincangan Yesus dalam Injil dengan membahas bagaimana Ia akan ditinggikan dan kemudian Yesus yang ditinggikan di kayu salib.

Paus Fransiskus mengacu pada kata-kata Rasul Paulus. Paulus berkata, "Adalah Putra-Nya [Allah], yang mengambil atas diri-Nya semua dosa-dosa kita, keangkuhan kita, keamanan kita, kesombongan kita, keinginan kita untuk menjadi seperti Allah".

Beliau menekankan bahwa tidak mungkin memiliki Kekristenan tanpa salib dan salib tanpa Yesus Kristus. Bapa Suci menunjukkan, "Kekristenan bukanlah sebuah doktrin filosofis, bukanlah program untuk kelangsungan kehidupan, untuk dididik, untuk membuat perdamaian. Ini adalah konsekuensinya". Beliau menjelaskan, "Kekristenan adalah satu pribadi, satu pribadi yang ditinggikan di kayu Salib, satu pribadi yang memusnahkan diri-Nya untuk menyelamatkan kita; menjadikan diri-Nya berdosa". Paus Fransiskus mengatakan bahwa misteri salib adalah pengakuan bahwa luka-luka kita, yang disebabkan oleh dosa, hanya bisa disembuhkan oleh luka-luka Yesus ketika Ia menjadi manusia dan mati di kayu salib demi kita. Mengenai salib, Paus mengingatkan umat beriman : "Salib bukanlah sebuah  hiasan, yang harus selalu kita letakkan dalam gereja-gereja, ada di altar. Salib adalah lambang yang membedakan kita dari orang lain. Salib adalah misteri, misteri Allah . . , yang merendahkan diri-Nya".

Akhirnya, tentang dosa, Paus Fransiskus bertanya pada umat yang hadir dalam Misa tersebut : "Di manakah dosa Anda?" Beliau bercanda bahwa jawaban mereka akan terjadi : "Tetapi saya tidak tahu, saya punya begitu banyak di sini".

Bapa Suci memutuskan untuk membantu mereka yang hadir dengan menjawab bagi mereka : "Tidak, dosa Anda di sana, di kayu salib". Beliau melanjutkan, "Melompatlah untuk mencarinya di sana, dalam luka-luka Tuhan, dan dosa Anda akan disembuhkan, luka-luka Anda akan disembuhkan, dosa-dosa Anda akan diampuni".

Mengakhiri homilinya, Paus menegaskan bahwa "pengampunan yang diberikan Allah kepada kita tidak menghapus catatan yang kita miliki bersama-Nya". Sebaliknya, "pengampunan yang Allah berikan kepada kita adalah luka-luka Putra-Nya di kayu Salib, yang ditinggikan pada Salib. Ia menarik kita kepada-Nya, sehingga kita dapat sembuh".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.