Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Mei 2014 : TIGA PINTU UNTUK MENGENAL YESUS

Bacaan Ekaristi : Kis 13:26-33; Yoh 14:1-6

 Paus Fransiskus mengatakan mempelajari Yesus tidaklah cukup untuk mengenal-Nya, kita juga harus berdoa kepada-Nya, merayakan-Nya dan meneladani-Nya. Inilah pesan inti Paus Fransiskus dalam Misa harian Jumat pagi 16 Mei 2014 di kediaman Santa Marta, Vatikan. Dalam homilinya Paus Fransiskus merenungkan tentang cara terbaik bagi kita untuk mengenal Yesus, menggambarkannya sebagai pekerjaan terpenting dalam hidup kita. Pada saat yang sama beliau memperingatkan bahwa belajar atau memiliki gagasan-gagasan dengan sendirinya tidaklah cukup untuk memperoleh pengetahuan tentang Yesus. "Gagasan-gagasan dengan sendirinya tidak mengarah ke mana pun dan mereka yang mengejar jalan gagasan-gagasan mereka sendiri berujung dalam sebuah labirin yang dari tempat itu mereka tidak bisa keluar lagi! Karena alasan inilah ajaran-ajaran sesat telah ada sejak sangat awal Gereja. Ajaran-ajaran sesat adalah ini : mencoba memahami dengan pikiran-pikiran kita dan dengan hanya terang pribadi kita siapa Yesus. Seorang penulis besar Inggris menulis bahwa sebuah ajaran sesat adalah sebuah gagasan yang gila. Itu benar! Ketika mereka merupakan gagasan-gagasan ciptaan mereka sendiri, mereka menjadi gila... Ini bukan jalan yang benar!"

Paus Fransiskus melanjutkan dengan menjelaskan bahwa kita perlu membuka tiga pintu untuk mengenal Yesus. "Pintu pertama adalah berdoa kepada Yesus. Anda harus menyadari bahwa belajar tanpa doa-doa tidak ada gunanya. Kita harus berdoa kepada Yesus untuk mengenal-Nya dengan lebih baik. Para teolog besar melakukan teologi mereka sambil berlutut. Berdoalah kepada Yesus! Dengan belajar dan berdoa kita menjadi sedikit lebih dekat ... Tetapi kita tidak akan pernah mengenal Yesus tanpa berdoa. Tidak pernah! Tidak pernah! Pintu kedua adalah merayakan Yesus. Berdoa dengan sendirinya tidaklah cukup, kita memerlukan sukacita perayaan. Kita harus merayakan Yesus melalui Sakramen-sakramen-Nya, karena sakramen-sakramen ini memberi kita kehidupan, mereka memberi kita kekuatan, mereka memelihara kita, mereka menghibur kita, mereka membentuk suatu perserikatan dengan kita, mereka memberi kita sebuah perutusan. Tanpa merayakan Sakramen-sakramen, kita tidak akan pernah mengenal Yesus. Ini semua adalah tentang manakah Gereja : perayaan. Pintu ketiga adalah mencontoh Yesus. Ambillah Injil, apa yang Ia lakukan, bagaimana hidup-Nya, apa yang Ia katakan kepada kita, apa yang Ia ajar kepada kita dan cobalah meneladani-Nya". "Masuk melalui ketiga pintu ini”, Paus Fransiskus melanjutkan, berarti masuk ke dalam misteri Yesus serta hanya dengan cara ini kita bisa mengenal-Nya dan kita tidak boleh takut untuk melakukan hal ini.

"Sepanjang hari, hari ini, kita dapat berpikir tentang bagaimana pintu yang menuntun kepada doa tersebut berlanjut dalam hidup kita : tetapi doa dari hati tidak seperti seekor burung beo! Bagaimana berdoa dari hati? Bagaimana perayaan Kristiani dalam hidup saya berlanjut? Dan bagaimana peneladan Yesus dalam hidup saya berlanjut? Bagaimana saya harus meneladani-Nya? Apakah Anda benar-benar tidak ingat! Alasannya adalah karena Kitab Injil penuh debu seperti tidak pernah dibuka! Ambillah Kitab Injil, bukalah kitab itu dan Anda akan menemukan bagaimana meneladani Yesus! Marilah kita berpikir tentang bagaimana ketiga pintu tersebut ditempatkan dalam hidup kita dan ini akan bermanfaat bagi setiap orang".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.