Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 15 Mei 2014 : SEORANG KRISTIANI TANPA GEREJA IDEALIS BELAKA


Bacaan Ekaristi : Kis 13:13-25; Yoh 13:16-20

Tidak ada ceritanya seorang Kristiani tanpa Gereja, seorang Kristiani yang berjalan sendirian, karena Yesus memasukkan dirinya ke dalam perjalanan umat-Nya. Inilah permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 15 Mei 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus memulai homilinya dengan merenungkan bacaan pertama (Kis 13:13-25) yang mengingatkan kembali seruan Paulus di rumah ibadat. Ketika memberitakan Yesus, Paus Fransiskus mencatat, para rasul tidak mengawalinya bersama-Nya, melainkan bersama sejarah umat-Nya. Bahkan “Yesus tidak masuk akal tanpa sejarah ini" karena Ia “adalah akhir kisah ini, [akhir] yang ke arahnya kisah ini berjalan, yang ke arahnya itu berjalan”. Maka “Anda tidak dapat memahami seorang Kristiani di luar umat Allah. Orang Kristiani bukanlah seorang pengembara”, tetapi “milik sebuah umat : Gereja. Seorang Kristiani tanpa sebuah gereka adalah sesuatu yang idealistik belaka, tidak nyata”.

"Tetapi Anda tidak bisa memahami seorang Kristiani saja, sama seperti Anda tidak dapat memahami Yesus Kristus saja. Yesus Kristus tidak jatuh dari langit seperti seorang pahlawan hebat yang datang untuk menyelamatkan kita. Tidak. Yesus Kristus memiliki sebuah sejarah. Dan kita dapat mengatakan, dan memang benar, bahwa Allah memiliki sebuah sejarah karena Ia ingin berjalan bersama kita. Dan Anda tidak dapat memahami Yesus Kristus tanpa sejarah-Nya. Jadi seorang Kristiani tanpa sejarah, tanpa sebuah umat Kristiani, seorang Kristiani tanpa Gereja tidak bisa dipahami. Merupakan sebuah benda laboratorium, sebuah benda buatan, sebuah benda yang tidak bisa memberikan kehidupan".

Umat Allah. “berjalan dengan sebuah janji”. Dimensi ini, penting agar kita selalu ingat dimensi sejarah ini : “Seorang Kristiani adalah sebuah kenangan yang hidup dari sejarah umat-Nya, ia adalah sebuah kenangan perjalanan umat-Nya, ia adalah kenangan yang hidup dari Gereja-Nya. Kenangan.... kenangan seluruh masa lalu.... Kemudian, ke manakah umat ini sedang berjalan? Menuju janji penghabisan. Merupakan sebuah umat yang berjalan menuju kepenuhan; sebuah umat yang dipilih yang memiliki sebuah janji bagi masa depan dan berjalan menuju janji ini, menuju pemenuhan janji ini. Dan karena ini, seorang Kristiani dalam Gereja adalah seorang pria, seorang wanita dengan pengharapan : pengharapan dalam janji tersebut. Bukan merupakan angan-angan : tidak, tidak! Itu adalah sesuatu yang lain : merupakan pengharapan. Benar, padanya kita berjalan! [Menuju] apa yang tidak mengecewakan".

"Melihat ke belakang - kata Paus - orang Kristen adalah seorang yang mengingat : Mari kita mencari rahmat kenangan, selalu. Melihat ke depan, orang Kristiani adalah seorang pria, seorang wanita pengharapan Dan dalam hal ini, orang Kristiani mengikuti jalan Allah dan memperbaharui perjanjian dengan Allah. Ia terus-menerus berkata kepada Tuhan: Ya, saya menginginkan perintah-perintah, saya menginginkan kehendak-Mu, saya akan mengikuti Engkau'. Ia adalah seorang manusia perjanjian tersebut, dan kita merayakan perjanjian, setiap hari" dalam Misa : dengan demikian seorang Kristiani adalah "seorang wanita, seorang pria Ekaristi".

Inilah doa penutup Paus Fransiskus : "Akan ada baiknya kita hari ini berpikir tentang jati diri Kristiani kita. Jati diri Kristiani kita adalah milik sebuah umat : Gereja. Tanpa ini, kita bukanlah orang-orang Kristiani. Kita memasuki Gereja melalui baptisan : di sana kita adalah orang-orang Kristiani. Dan karena alasan ini, kita harus menjadi terbiasa memohon rahmat kenangan, kenangan perjalanan yang telah dibuat umat Allah; juga kenangan pribadi : Apa yang Allah lakukan bagi saya, dalam hidup saya, bagaimana Ia telah membuat saya berjalan... Memohon rahmat pengharapan, yang bukan merupakan optimisme : tidak, tidak! Itu adalah sesuatu yang lain. Dan memohon rahmat memperbaharui perjanjian dengan Tuhan yang telah memanggil kita setiap hari. Semoga Tuhan memberi kita ketiga rahmat ini, yang diperlukan untuk jati diri Kristiani tersebut".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.