Bacaan
Ekaristi : Kis 20:17-27; Yoh 17:1-11a
Meskipun banyak dosa-dosa kita, Yesus selalu mengantarai
kita di hadapan Bapa. Ia menunjukkan
kepada-Nya luka-luka-Nya, yang
melaluinya kita diselamatkan. Itulah
fokus homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Selasa pagi 3 Juni 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Dengan
mengacu pada bacaan-bacaan misa
hari itu (Kis 20:17-27; Yoh 17:1-11a), Paus Fransiskus memberi kesempatan untuk merenungkan kekuatan doa pengantaraan. Bacaan-bacaan berbicara
tentang Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya dan Santo Paulus yang akan
meninggalkan jemaat Kristiani untuk kembali ke Yerusalem.
Orang-orang yang sedih dengan keberangkatan Santo Paulus dari Miletus
seperti para murid ketika Yesus minta diri kepada mereka sebelum "pergi ke Getsemani dan memulai sengsara-Nya". Paus Fransiskus mencatat bahwa Tuhan menghibur mereka dan "ada sedikit kalimat penyingkiran ... yang membuat orang berpikir". Yesus berbicara kepada
Bapa dalam wacana ini, dan berkata, "Aku mendoakan mereka", cerita Paus Fransiskus. Yesus mendoakan kita, beliau menegaskan, "sebagaimana Ia
telah mendoakan Petrus dan
mendoakan Lazarus di
depan kubur. "Yesus mengatakan kepada kita : ‘Kamu semua berasal dari Bapa. Dan Aku mendoakan kamu di
hadapan Bapa’. Yesus tidak mendoakan dunia, Ia mendoakan kita, Ia mendoakan
Gereja", kata Paus Fransiskus.
"Rasul Yohanes, memikirkan hal-hal ini dan berbicara tentang kita, yang adalah para pendosa besar, mengatakan, ‘Jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, ketahuilah
bahwa kita mempunyai seorang pengantara di hadapan Bapa, orang yang mendoakan kita, membela kita di hadapan Bapa, membenarkan kita’. Saya percaya kita benar-benar harus berpikir tentang kebenaran ini, tentang kenyataan ini : Yesus sedang mendoakan saya sekarang
juga. Saya bisa berjalan terus dalam hidup karena saya memiliki seorang pengantara yang membela saya dan andai saya bersalah dan saya memiliki begitu banyak dosa ... Ia adalah seorang pengacara
pembela yang baik dan akan berbicara tentang saya kepada Bapa".
Ia adalah "pengantara utama" dan kemudian mengutus Parakletos (Penolong), Paus Fransiskus menekankan, dan menambahkan bahwa ketika kita menghadapi masalah atau kebutuhan dalam
paroki, di rumah, dalam keluarga, kita harus meminta Yesus untuk mendoakan kita. Paus Fransiskus kemudian
bertanya : "Bagaimana Yesus berdoa?”. Saya tidak percaya Ia berbicara terlalu banyak dengan Bapa.
"Ia tidak berbicara
: Ia mengasihi. Tetapi ada satu hal yang dilakukan Yesus hari ini, saya yakin Ia
melakukan hal ini. Ia menunjukkan luka-luka-Nya kepada Bapa, dan Yesus, dengan
luka-luka-Nya, mendoakan kita seolah-olah mengatakan kepada Bapa : 'Tetapi, Bapa,
ini adalah harga luka-luka tersebut! Bantulah mereka, lindungilah mereka.
Mereka adalah anak-anak-Mu yang telah Aku selamatkan dengan luka-luka ini'.
"Sebaliknya, mengapa setelah Kebangkitan Yesus tidak memiliki tubuh yang
mulia, yang indah ini - tanpa memar-memar, tidak ada luka-luka akibat pencambukan, segalanya baik? -
tetapi ada luka-luka. Lima Luka. Mengapa Yesus ingin membawa luka-luka tersebut ke surga? Mengapa?
Untuk mendoakan kita. Untuk menunjukkan harga [yang Ia bayar] kepada Bapa : 'Ini adalah harganya, sekarang janganlah meninggalkan mereka. Bantulah
mereka'".
"Kita harus memiliki iman ini", kata Paus Fransiskus, "karena sekarang juga Yesus mengantarai kita, kita semua, di hadapan Bapa". Dan ketika kita berdoa, beliau menambahkan, kita jangan lupa meminta Yesus untuk mendoakan kita : 'Yesus, doakanlah
saya. Tunjukkan kepada Bapa luka-luka-Mu yang adalah luka-luka saya juga, mereka adalah luka-luka dosa saya. Mereka adalah luka-luka masalah saya pada saat ini pada
waktunya’”.
"Yesus Sang Pengantara hanya harus menunjukkan kepada Bapa luka-luka-Nya. Dan ini sedang terjadi hari ini, sungguh pada saat ini. Lihatlah kata-kata yang dikatakan Yesus kepada Petrus, ‘Petrus, Aku akan mendoakan
kamu agar imanmu jangan jatuh'".
"Kita yakin bahwa Ia sedang melakukan ini bagi semua orang", kata Paus Fransiskus dalam mengakhiri homilinya. "Kita harus memiliki iman
dalam doa Yesus dengan luka-luka-Nya di hadapan Bapa ini".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.