Bacaan
Ekaristi : Dan 7:9-10,13-14; Yoh 1:47-51
Para malaikat bertempur dengan Iblis demi nasib umat manusia dan menang. Mereka menjaga dan wali misteri terbesar Gereja, Allah yang
menjadi manusia. Bahkan Iblis sering memaparkan "penjelasan-penjelasan
manusiawi" atas serangan-seranganya terhadap umat manusia. Inilah fokus
homili Paus Fransiskus
dalam Misa harian Senin pagi 29
September 2014 di
Casa Santa
Marta, Vatikan, yang bertepatan dengan Pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
Malaikat Agung.
Bacaan hari itu (Dan
7:9-10,13-14) memaparkan kita dengan gambaran-gambaran yang sangat kuat : penglihatan kemuliaan Allah yang
digambarkan oleh
Nabi Daniel dengan
Anak Manusia, Yesus Kristus, di hadapan Bapa : Malaikat Agung Mikael dan malaikat-malaikat-Nya berperang melawan "naga besar, si ular tua, ia
yang disebut Iblis" dan "menggoda seluruh
bumi yang berpenghuni", tetapi yang dikalahkan,
sebagaimana ditegaskan oleh Kitab Wahyu; dan Injil (Yoh 1:47-51) yang di dalamnya Yesus berkata kepada Natanael : "Engkau akan melihat langit
terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia".
Paus Fransiskus berbicara tentang "perjuangan antara Allah
dan iblis": "Perjuangan ini terjadi
setelah Iblis berusaha menghancurkan perempuan yang akan melahirkan seorang anak. Iblis selalu berusaha untuk menghancurkan manusia : manusia yang dilihat Daniel di sana, dalam kemuliaan, dan yang
dikatakan Yesus
kepada Natanael bahwa
ia akan datang dalam kemuliaan. Dari sangat awal, Alkitab berbicara
kepada kita tentang hal ini : [penggunaan] rayuan Iblis untuk menghancurkan. Mungkin karena iri hati. Kita membaca dalam Mazmur 8: 'Engkau telah
menjadikan manusia unggul dibanding para malaikat’, dan malaikat kecerdasan
hebat itu tidak tahan penghinaan ini, bahwa makhluk yang
lebih rendah dijadikan lebih unggul darinya; dengan
demikian ia mencoba untuk
menghancurkannya".
Iblis, oleh karena itu, berusaha untuk menghancurkan umat manusia,
kita semua : "Begitu banyak rancangan, kecuali dosa-dosa kita sendiri, tetapi banyak, banyak rancangan bagi dehumanisasi umat
manusia adalah karyanya, hanya karena ia
membenci umat manusia. Ia cerdik : halaman
pertama Kitab Kejadian memberitahu kita begitu, ia cerdik. Ia memaparkan hal-hal seolah-olah mereka adalah hal yang baik. Namun niatnya
adalah kehancuran. Dan para malaikat menjaga kita. Mereka menjaga umat manusia dan mereka menjaga Allah-Manusia, Sang
Manusia unggul, Yesus Kristus yang adalah
kesempurnaan kemanusiaan, yang paling sempurna. Inilah sebabnya mengapa Gereja menghormati para Malaikat, karena
mereka adalah sosok-sosok yang akan berada dalam kemuliaan Allah - mereka berada dalam kemuliaan Allah - karena mereka menjaga misteri agung Allah yang tersembunyi, yaitu, bahwa Sabda sudah menjadi manusia".
"Tugas umat Allah - Paus Fransiskus
mengatakan - adalah
melindungi manusia: Yesus
manusia" karena "Dia adalah orang yang memberikan kehidupan bagi semua orang". Sebaliknya, dalam rencananya untuk kehancuran, Iblis telah menciptakan "penjelasan-penjelasan manusiawi yang berjalan menentang manusia, menentang kemanusiaan dan menentang Allah" : "Perjuangan ini adalah sebuah kenyataan sehari-hari dalam kehidupan
Kristiani, dalam hati kita, dalam kehidupan-kehidupan kita, dalam keluarga-keluarga kita, dalam umat kita, dalam gereja-gereja kita ...
Jika kita tidak berjuang, kita akan kalah. Tetapi
Tuhan telah memberikan tugas ini terutama kepada para
malaikat : untuk berperang dan menang. Dan nyanyian terakhir dari Kitab Wahyu, setelah pertempuran ini, begitu indah : "Sekarang telah tiba
keselamatan dan kuasa dan
pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah
dilemparkan ke bawah pendakwa
saudara-saudara kita, yang mendakwa
mereka siang dan malam di hadapan Allah kita".
Paus Fransiskus mengakhiri dengan mendesak mereka
yang hadir untuk berdoa kepada para
malaikat agung Mikael, Gabriel dan
Rafael, dan "mendaraskan doa kuno tetapi
indah kepada malaikat agung Mikael, agar ia sudi terus melakukan pertempuran
dan menjaga misteri terbesar umat manusia : Sabda
itu telah menjadi Manusia, wafat dan bangkit kembali. Inilah khazanah kita. Agar ia sudi bertempur untuk melindunginya".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.