Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI GEREJA PARA KUDUS 7 Maret 2015 : GEREJA MEMANGGIL KITA KEPADA KEHIDUPAN LITURGI YANG OTENTIK

Bacaan Ekaristi : Kel 20:1-17; 1 Kor 1:22-25; Yoh 2:13-25)

Pada Sabtu malam 7 Maret 2015, Paus Fransiskus merayakan misa di Gereja "Ognissanti" (Para Kudus) dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50 Misa perdana yang dipersembahkan dalam bahasa Italia. Di gereja tersebut, lima puluh tahun yang lalu, pada hari Minggu Prapaskah I tahun 1965, Paus Paulus VI mempersembahkan Kurban Misa Kudus menggunakan bahasa daerah - bahasa rakyat. Menggambarkan peristiwa tersebut, Paus Paulus mengatakan, "Di seluruh dunia saat ini diperingati pertama kalinya sebuah cara baru berdoa, sebuah cara baru merayakan Misa Kudus telah diresmikan".

Dalam homilinya, Paus Fransiskus mengingatkan kisah Injil mengenai pembersihan Bait Allah, dan komentar Yesus yang terkenal, "Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan!". Ungkapan ini, Paus Fransiskus mengatakan, tidak hanya mengacu pada mereka yang melakukan bisnis di Bait Allah; itu mengacu pada jenis religiositas tertentu. Sikap Yesus adalah sikap "pembersihan, pemurnian". Allah tidak senang dengan korban materi berdasarkan kepentingan pribadi. Sebaliknya, Yesus memanggil kita untuk "penyembahan otentik, untuk persesuaian antara liturgi dan kehidupan - sebuah panggilan yang benar untuk setiap usia, dan juga bagi kita hari ini".

Mengingat konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, Sacrosanctum Concilium, Paus Fransiskus mengatakan, "Gereja memanggil kita untuk memiliki dan mempromosikan sebuah kehidupan liturgi yang otentik, sehingga ada keselarasan antara apa yang dirayakan liturgi, dan apa yang kita hayati dalam keberadaan kita sehari-hari. "Liturgi", beliau berkata, "adalah tempat istimewa untuk mendengar suara Tuhan, yang menuntun kita pada jalan kebenaran dan kesempurnaan Kristiani".

Liturgi, beliau melanjutkan, mengundang kita kepada sebuah perjalanan pertobatan dan penebusan dosa, terutama selama Masa Prapaskah, "saat pembaharuan batin, pembaharuan keringanan dosa, saat yang di dalamnya kita dipanggil untuk menemukan kembali Sakramen Tobat dan Rekonsiliasi, yang membuat kita berjalan dari kegelapan dosa menuju terang rahmat dan persahabatan dengan Yesus". Paus Fransiskus mengatakan kita tidak boleh lupa" kekuatan besar yang dimiliki Sakramen ini bagi kehidupan Kristiani: itu membuat kita tumbuh dalam persatuan dengan Allah, membuat kita mendapatkan kembali sukacita yang hilang dan mengalami penghiburan mengetahui kita secara pribadi disambut oleh pelukan Bapa yang penuh belas kasih".

Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan mencatat bahwa Gereja Ognissanti dibangun "berkat semangat kerasulan Santo Luigi Orione". Dan beliau mengingatkan bahwa itu berada di sini, "dalam arti tertentu", yang mana Beato Paulus VI "meresmikan reformasi liturgi" dengan perayaan Misa "dalam bahasa rakyat". Paus Fransiskus menyatakan harapannya bahwa kesempatan ini akan menghidupkan kembali dalam setiap orang "kasih yang besar bagi rumah Allah".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.