Bacaan Ekaristi : Kis 16:22-34; Yoh 16:5-11.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34) bahwa baru saja kita dengar menyajikan kepada kita sebuah karakter yang agak khusus. Itu adalah kepala penjara di Filipi, tempat Paulus dan Silas dipenjara menyusul sebuah kecamuk massa menentang mereka. Para pembesar kota pertama-tama mendera Paulus dan Silas dan kemudian mengirimkan ke penjara, memerintahkan kepala penjara untuk melakukan sebuah penjagaan yang baik. Maka, sepanjang malam, ketika orang itu merasakan gempa bumi dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia penuh keputusasaan dan berpikir untuk bunuh diri. Tetapi Paulus meyakinkan dia; serta gemetar dan penuh keheranan, orang itu berlutut dan sangat memohon keselamatan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34) bahwa baru saja kita dengar menyajikan kepada kita sebuah karakter yang agak khusus. Itu adalah kepala penjara di Filipi, tempat Paulus dan Silas dipenjara menyusul sebuah kecamuk massa menentang mereka. Para pembesar kota pertama-tama mendera Paulus dan Silas dan kemudian mengirimkan ke penjara, memerintahkan kepala penjara untuk melakukan sebuah penjagaan yang baik. Maka, sepanjang malam, ketika orang itu merasakan gempa bumi dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia penuh keputusasaan dan berpikir untuk bunuh diri. Tetapi Paulus meyakinkan dia; serta gemetar dan penuh keheranan, orang itu berlutut dan sangat memohon keselamatan.
Kisah tersebut mengatakan kepada kita bahwa orang itu segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan di jalan menuju iman dan keselamatan: bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mendengarkan Sabda Tuhan; membasuh luka-luka Paulus dan Silas; menerima Baptisan dengan seluruh keluarganya; dan akhirnya, penuh sukacita, ia menyambut Paulus dan Silas ke dalam rumahnya, menata meja dan menawarkan mereka sesuatu untuk dimakan.
Injil, yang diberitakan dan dipercayai, mendorong kita untuk membasuh kaki dan luka-luka orang-orang yang menderita dan mempersiapkan meja untuk mereka. kesederhanaan gerak-gerak tubuh tersebut, di mana penerimaan Sabda dan Sakramen Baptisan disertai dengan penyambutan saudara, seolah-olah ini memang satu gerak tubuh tunggal : menyambut Allah dan menyambut orang lain; menyambut orang lain dengan rahmat Allah; menyambut Allah dan mengungkapkan tindakan ini dalam pelayanan kepada saudara dan saudari kita. Sabda, Sakramen-sakramen dan pelayanan berkenaan dan memelihara satu sama lain, sebagaimana sudah dapat dilihat dalam kesaksian-kesaksian Gereja awal ini.
Kita bisa melihat gerak tubuh ini dalam seluruh panggilan Caritas. Caritas sekarang adalah sebuah Konfederasi besar, secara luas diakui di seluruh dunia karena karya dan prestasinya. Caritas adalah sebuah kenyataan Gereja di banyak bagian dunia dan masih harus mencari sebuah perluasan yang lebih besar dalam paroki-paroki dan jemaat-jemaat yang berbeda, untuk memperbaharui apa yang terjadi pada hari-hari awal Gereja. Bahkan, sumber dari semua pelayanan Anda terletak pada penyambutan sederhana dan patuh akan Allah dan sesama. Penyambutan ini pertama-tama secara pribadi dialami oleh Anda, sehingga Anda kemudian dapat pergi keluar ke dalam dunia, dan di sana, melayani orang lain dalam nama Kristus, Dia yang Anda telah jumpai dan Dia yang Anda akan terus jumpai dalam setiap saudara dan saudari yang Anda akan dekati sebagai sesama Anda. Berkat hal ini, Anda benar-benar akan menghindari resiko dikurangi menjadi sebuah organisasi kemanusiaan belaka.
Siapa pun yang menghayati perutusan Caritas bukanlah pekerja amal yang sederhana, tetapi seorang saksi Kristus yang sejati. Ia adalah orang yang mencari Kristus dan memungkinkan Kristus untuk mencari dia; orang-orang yang mengasihi dengan semangat Kristus, sebuah semangat kecuma-cumaan dan karunia. Seluruh strategi dan rencana kita tetap hampa kecuali kita membawa kasih ini di dalam diri kita. Bukan kasih kita, tetapi kasih-Nya. Atau lebih baik lagi: kasih kita, yang dimurnikan dan diperkuat oleh kasih-Nya.
Dengan cara ini, kita dapat melayani setiap orang dan menetapkan meja untuk semua orang. Ini juga adalah sebuah gambaran yang indah yang ditawarkan Sabda Allah kepada kita hari ini : menetapkan meja. Bahkan sekarang, Allah menetapkan meja Ekaristi. Caritas menetapkan banyak meja untuk orang-orang lapar. Dalam beberapa bulan terakhir Anda meluncurkan kampanye besar "Satu keluarga manusia, pangan bagi semua". Masih ada banyak orang hari ini yang tidak memiliki makanan yang cukup. Planet ini memiliki cukup makanan untuk semua orang, tetapi tampaknya ada kurangnya kesediaan untuk membagikannya dengan semua orang. Kita harus menetapkan meja untuk semua orang, dan meminta agar ada sebuah meja untuk semua orang. Kita harus melakukan apa yang kita bisa sehingga setiap orang memiliki sesuatu untuk dimakan, tetapi kita juga harus mengingatkan para penguasa bumi bahwa Allah akan memanggil mereka untuk penghakiman suatu hari dan di sana akan terungkap apakah mereka benar-benar mencoba untuk menyediakan makanan bagi-Nya dalam diri setiap orang (bdk. Mat 25:35) dan apakah mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melestarikan lingkungan sehingga ia bisa menghasilkan makanan ini.
Dan memikirkan tentang meja Ekaristi, kita tidak bisa melupakan saudara dan saudari Kristiani kita yang dengan kekerasan telah kehilangan makanan untuk tubuh dan untuk jiwa : mereka telah diusir dari rumah-rumah mereka dan gereja-gereja mereka - kadang-kadang dihancurkan. Saya memperbaharui seruan untuk tidak melupakan orang-orang ini dan ketidakadilan-ketidakadilan yang tak tertahankan ini.
Bersama dengan banyak organisasi amal Gereja lainnya, Caritas, oleh karena itu, mengungkapkan kekuatan kasih Kristiani dan keinginan Gereja untuk menjangkau Yesus dalam diri setiap orang, terutama yang miskin dan menderita. Ini adalah jalan yang ada di depan kita. Dengan sudut pandang ini, saya berharap bahwa Anda akan melakukan karya Anda selama ini. Kita mempercayakan mereka kepada Perawan Maria, yang telah menjadikan penyambutan Allah dan sesama ini sebagai kriteria dasariah dari hidupnya. Bahkan, besok kita akan merayakan Bunda Maria dari Fatima, yang menampakkan diri untuk mewartakan kemenangan atas kejahatan. Dengan dukungan yang sedemikian besar itu, kita tidak takut untuk melanjutkan perutusan kita. Amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.