Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PENUTUPAN PERTEMUAN KELUARGA SEDUNIA DI BENJAMIN FRANKLIN PARKWAY, PHILADELPHIA, AMERIKA SERIKAT, 27 September 2015

Bacaan Ekaristi : Bil 11:25-29; Yak 5:1-6; Mrk 9:38-43.45.47-48

Hari ini sabda Allah mengejutkan kita dengan gambaran-gambaran yang kuat dan memancing pemikiran. Gambaran-gambaran yang menantang kita, tetapi juga mengaduk-aduk antusiasme kita.

Dalam bacaan pertama, Yosua mengatakan Musa bahwa dua anggota umat Israel sedang bernubuat, berbicara sabda Allah, tanpa mandat. Dalam Injil, Yohanes mengatakan kepada Yesus bahwa para murid telah mencegah seseorang karena mengusir setan di dalam nama Yesus. Di sinilah kejutannya : baik Musa maupun Yesus menegur orang-orang terdekat mereka karena begitu sempit! Akankah mereka semua bisa menjadi nabi-nabi sabda Allah! Akan semua orang bisa mengerjakan mukjizat-mukjizat dalam nama Tuhan!

Yesus menjumpai permusuhan dari orang-orang yang tidak menerima apa yang Ia katakan dan lakukan. Bagi mereka, keterbukaan-Nya kepada iman yang jujur dan tulus dari banyak pria dan wanita yang bukan bagian dari umat pilihan Allah tampak tak tertahankan. Para murid, di pihak mereka, bertindak dengan iman yang baik. Tetapi godaan menjadi tersinggung oleh kebebasan Allah, yang menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar" (Mat 5:45), melewati birokrasi, lingkaran dalam dan kepejabatan, mengancam keaslian iman. Oleh karena itu harus sekuat tenaga ditolak.

Setelah kita menyadari hal ini, kita dapat memahami mengapa kata-kata Yesus tentangnya menyebabkan "pergunjingan" yang begitu keras. Bagi Yesus, pergunjingan yang benar-benar "tak tertahankan" terdiri dalam segala sesuatu yang merusak dan menghancurkan kepercayaan kita dalam karya Roh!

Bapa kita tidak akan mau kalah dalam kemurahan hati dan Ia terus menyebarkan benih-benih tersebut. Ia menyebarkan benih-benih kehadiran-Nya di dunia kita, karena "inilah kasih itu, bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita" (1 Yoh 4:10). Kasih itu memberi kita sebuah kepastian yang mendalam : kita dicari oleh Allah; Ia menanti kita. Keyakinan inilah yang membuat murid-murid mendorong, mendukung dan memelihara hal-hal baik yang sedang terjadi di sekitar mereka. Allah ingin semua anak-anaknya untuk mengambil bagian dalam pesta Injil. Yesus berkata, "Jangan menahan sesuatu yang baik, melainkan membantunya bertumbuh!" Meningkatkan keraguan tentang pekerjaan Roh, untuk memberi kesan bahwa pekerjaan tersebut tidak dapat berlangsung dalam mereka yang tidak menjadi "bagian dari kelompok kita" , yang tidak "seperti kita", adalah sebuah godaan berbahaya. Tidak hanya ia menghalangi pertobatan menuju iman; ia adalah sebuah penyimpangan iman!

Iman membuka sebuah "jendela" bagi kehadiran dan pekerjaan Roh. Ia menunjukkan kepada kita bahwa, seperti kebahagiaan, kesucian selalu terikat kepada gerakan-gerakan kecil. "Barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya" (bdk. Mrk 9:41). Gerakan-gerakan kecil ini adalah gerakan-gerakan yang kita pelajari di rumah, dalam keluarga; mereka tersesat di tengah semua hal-hal lain yang kita lakukan, namun mereka membuat setiap hari berbeda. Mereka adalah hal-hal tenang yang dilakukan oleh para ibu dan para nenek, oleh para ayah dan para kakek, oleh anak-anak, [oleh saudara-saudara kandung]. Mereka adalah tanda-tanda kecil kelembutan, kasih sayang dan belas kasih. Seperti makan malam yang hangat kita diharapkan untuk di malam hari, awal makan siang menunggu seseorang yang bangun pagi untuk pergi bekerja. Gerakan-gerakan bersahaja. Seperti sebuah berkat sebelum kita pergi tidur, atau sebuah pelukan setelah kami kembali dari kerja keras seharian. Kasih ditunjukkan oleh hal-hal kecil, dengan memperhatikan tanda-tanda kecil sehari-hari yang membuat kita betah di rumah. Iman tumbuh ketika ia dihayati dan dibentuk oleh kasih. Itulah sebabnya keluarga-keluarga kita, rumah-rumah kita, adalah gereja-gereja domestik yang sesungguhnya. Mereka adalah tempat yang tepat bagi iman untuk menjadi kehidupan dan hidup [bertumbuh dalam] iman.

Yesus memberitahu kita untuk tidak menahan mukjizat-mukjizat kecil ini. Sebaliknya, Ia ingin kita untuk mendorong mereka, menyebarkan mereka. Ia meminta kita untuk menjalani kehidupan, kehidupan kita sehari-hari, mendorong semua tanda kecil kasih ini sebagai tanda-tanda kehadiran-Nya yang hidup aktif di dunia kita.

Maka kita mungkin bertanya pada diri kita sendiri, [hari ini, di sini, di akhir festival ini]: Bagaimana kita mencoba untuk hidup dengan cara ini di rumah kita, di masyarakat kita? Dunia macam apakah yang kita ingin tinggalkan bagi anak-anak kita (bdk. Laudato Si', 160)? Kita tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sendirian, oleh diri kita sendiri. Rohlah yang menantang kita untuk menanggapi sebagai pihak keluarga besar umat manusia. Rumah kita bersama tidak bisa lagi mentolerir perpecahan-perpecahan yang mandul. Tantangan yang mendesak untuk melindungi rumah kita meliputi upaya untuk membawa seluruh keluarga umat manusia bersama-sama dalam mengejar sebuah pembangunan berkelanjutan dan menyeluruh, karena kita tahu hal-hal itu dapat berubah (bdk. Laudato Si', 13). Semoga anak-anak kita menemukan di dalam diri kita teladan dan pendorong kepada persekutuan! [Bukan perpecahan]. Semoga anak-anak kita menemukan di dalam diri kita pria dan wanita yang mampu menghubungkan orang lain dengan membawa kepada bunga penuh semua benih yang baik yang telah ditaburkan Bapa!

Secara tajam, namun dengan kasih sayang, Yesus mengatakan kepada kita: "Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Luk 11:13). Berapa banyak kebijaksanaan ada dalam beberapa kata-kata ini! Memang benar bahwa, sejauh kebaikan dan kemurnian hati bersangkutan, kita umat manusia tidak memiliki banyak untuk ditunjukkan! Tetapi Yesus tahu bahwa, tempat yang menyangkut anak-anak, kita mampu akan kemurahan hati yang tak terbatas. Maka Ia meyakinkan kita kembali : kalau kita hanya memiliki iman, Bapa akan memberi kita Roh-Nya.

Kita orang-orang Kristen, murid-murid Tuhan, meminta keluarga-keluarga dunia untuk membantu kita! Berapa banyak dari kita berada di sini di perayaan ini! Ini adalah sesuatu yang dengan sendirinya bersifat kenabian, semacam mukjizat di dunia saat ini, [yang lelah menciptakan perpecahan-perpecahan baru, penderitaan-penderitaan baru, bencana-bencana baru]. Akankah kita semua bisa menjadi nabi-nabi! Akankah kita semua bisa terbuka terhadap mukjizat-mukjizat kasih demi [keluarga kita sendiri dan] semua keluarga dunia, dan dengan demikian mengatasi pergunjingan sempit, kasih kecil, yang tertutup pada dirinya sendiri, tidak sabar terhadap orang lain!

[Saya meninggalkan Anda sebuah pertanyaan bagi masing-masing orang untuk dijawab bagi dirinya sendiri, karena saya mengatakan kata tersebut tidak sabar: Di rumah saya, apakah kita berteriak? Atau apakah kita berbicara dengan kasih dan kelembutan? Ini adalah cara yang baik untuk mengukur kasih kita].

Dan akan betapa indah jika di mana-mana, bahkan di luar perbatasan kita, kita bisa menghargai dan mendorong nubuat ini dan mukjizat ini! Kita memperbaharui iman kita dalam sabda Tuhan yang mengajak keluarga-keluarga yang setia kepada keterbukaan ini. Ia mengundang semua orang yang ingin berbagi nubuat perjanjian pria dan wanita, yang menghasilkan kehidupan dan mewahyukan Allah. Semoga Ia membantu kita untuk ikut serta dalam nubuatan perdamaian, kelembutan dan kasih sayang keluarga. Semoga ia membantu kita untuk ikut sertai dalam gerakan kenabian merawat anak-anak kita dan kakek-nenek kita dengan kelembutan, kesabaran dan kasih].

Siapa pun yang ingin membawa ke dunia ini sebuah keluarga yang mengajarkan anak-anak untuk senang dengan setiap gerakan yang bertujuan untuk mengatasi kejahatan - sebuah keluarga yang menunjukkan bahwa Roh hidup dan bekerja - akan berjumpa terima kasih kita dan penghargaan kita. Apapun keluarga, orang, wilayah, atau agama dari manapun mereka berasal!

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua [untuk menjadi nabi-nabi sukacita Injil, nabi-nabi Injil keluarga, nabi-nabi kasih keluarga. Untuk menjadi nabi-nabi], sebagai murid-murid Tuhan, [dan menganugerahkan kepada kita] rahmat untuk menjadi layak akan kemurnian hati yang tidak tergunjing oleh Injil ini! [Amin]

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.