Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Oktober 2016 : ORANG KRISTEN SELALU ADA DI JALAN BERBUAT BAIK

Bacaan Ekaristi : Ef. 1:1-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 11:47-54

Orang-orang Kristen selalu merasa perlu diampuni dan ada dalam perjalanan menuju perjumpaan dengan Allah. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 13 Oktober 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus melukiskan potret orang Kristen yang baik yang beliau katakan harus selalu merasakan berkat Tuhan dan pergi untuk berbuat baik.

"Orang Kristen diberkati oleh Bapa, yang adalah Allah", Homili Paus Fransiskus mengacu pada Bacaan Pertama (Ef. 1:1-10). Berfokus pada "ciri-ciri berkat ini", beliau mencatat bahwa "orang Kristen adalah "orang yang terpilih. Bapa memilih kita satu per satu, Ia mengasihi kita dan memberi kita sebuah nama. Allah memanggil kita satu per satu, "bukan sebagai lautan orang". Bapa Suci menegaskan, "kita telah dipilih, diharapkan oleh Bapa".

"Pikirkanlah sepasang suami istri, ketika mengharapkan seorang bayi : 'Akan bagaimana jadinya? Dan bagaimanakah ia akan tersenyum? Dan berbicara?'. Tetapi saya berani mengatakan bahwa kita, kita masing-masing, telah diimpikan oleh Bapa sebagaimana impian seorang ayah dan seorang ibu akan bayi mereka yang ditunggu-tunggu. Dan hal ini memberi kalian keamanan yang besar. Bapa menginginkan kalian, bukan kumpulan massa, tidak, kalian, kalian, kalian. Kita masing-masing. Dan 'landasannya', adalah dasar hubungan kita dengan Allah. Kita berbicara tentang seorang Bapa yang mengasihi kita, yang memilih kita, yang memberi kita sebuah nama".

Juga dapat dicatat, Paus Fransiskus melanjutkan, ketika seorang Kristen "tidak merasa dipilih oleh Bapa". Tetapi ketika mereka merasa mereka bagian dari sebuah jemaat, "itu seperti penggemar klub sepak bola". Penggemar - Paus Fransiskus berkomentar - adalah memilih tim dan milik tim sepak bola tersebut".

Orang Kristen, oleh karena itu, "dipilih, ia adalah sebuah impian dari Allah". Dan ketika kita hidup seperti ini, Paus Fransiskus menambahkan, "hati kita dipenuhi dengan penghiburan yang besar", kita tidak merasa "ditinggalkan". "Bagian kedua berkat Kristen adalah merasa diampuni. "Seorang laki-laki atau perempuan yang tidak merasa diampuni", Bapa Suci memperingatkan, tidak sepenuhnya "Kristen" :

"Kita semua telah diampuni dengan harga darah Kristus. Tetapi dari apakah saya telah diampuni? Ini adalah sebuah kenangan dan sebuah pengingat hal-hal buruk yang telah kalian lakukan, bukan sahabat kalian, sesama kalian, kalian". 'Apakah hal-hal buruk yang telah saya lakukan dalam kehidupan?' Tuhan telah mengampuni hal-hal ini. Di sini, saya terberkati, saya seorang Kristen. Artinya, bagian pertama : Saya dipilih, diimpikan oleh Allah, dengan sebuah nama yang diberikan Allah kepada saya, dikasihi oleh Allah. Bagian kedua : diampuni oleh Allah".

Bagian ketiga, lanjut Paus Fransiskus : orang Kristen "adalah seorang pria dan seorang wanita yang berjalan menuju kepenuhan, menuju perjumpaan dengan Kristus yang menebus kita" :

"Seorang Kristen tidak bisa tinggal diam. Orang Kristen harus selalu bergerak maju, ia harus berjalan. Orang Kristen yang diam saja adalah orang Kristen yang menerima talenta dan karena takut kehidupan, takut kehilangan, takut atasan mereka, karena takut atau kenyamanan, menguburnya. Ia tenang-tenang saja dan menghabiskan hidupnya ke mana-mana. Orang Kristen adalah seorang laki-laki dalam perjalanan, seorang perempuan berjalan, yang selalu berbuat baik, berusaha untuk berbuat baik dan berjalan maju".

Inilah, Paus Fransiskus menyimpulkan, jatidiri Kristen : "berbahagia, karena mereka dipilih karena mereka diampuni dan menempa sebuah jalan". Kita, beliau menyimpulkan, "tidak tanpa nama, kita tidak bangga", sehingga tidak "memerlukan pengampunan". "Kita tidak begitu". Semoga Tuhan - dalam doa permohanan-Nya - berada bersama kita melalui rahmat berkat yang telah Ia berikan kepada kita, yaitu berkat jatidiri Kristen kita".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.