Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Januari 2017 : TAKUT AKAN SEGALA SESUATU, DOSA YANG MELUMPUHKAN ORANG-ORANG KRISTIANI

Bacaan Ekaristi : Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34.

Allah membebaskan kita dari dosa yang melumpuhkan kita sebagai orang-orang kristiani : kepengecutan, takut akan segala sesuatu, yang menahan kita dari memiliki kenangan, harapan, keberanian, dan kesabaran. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 27 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Paus Fransiskus mengatakan Bacaan Pertama liturgi hari itu (Ibr 10:32-39) mendorong kita untuk menjalani kehidupan kristiani dengan tiga pokok acuan : masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pertama, ia mengajak kita untuk mengenang, karena "kehidupan kristiani tidak dimulai hari ini : ia berlanjut hari ini". Mengenang adalah "mengingat segala sesuatu" : hal-hal yang baik, dan hal-hal yang kurang baik, serta menempatkan kisah saya sendiri "di hadapan penglihatan Allah" : tanpa menutupi atau menyembunyikannya.

"'Saudara-saudara, terpanggil untuk memikirkan hari-hari pertama itu : hari-hari antusiasme, hari-hari berjalan ke depan dalam iman, ketika kalian mulai menjalani iman, cobaan-cobaan yang menyedihkan ... Kalian tidak mengerti kehidupan kristiani, bahkan kehidupan rohani setiap hari, tanpa kenangan. Tidak hanya kalian tidak mengerti : kalian tidak bisa menjalani dengan jalan kristiani tanpa kenangan. Kenangan akan keselamatan Allah dalam kehidupan saya, kenangan akan kesulitan-kesulitan saya dalam kehidupan saya; tetapi bagaimana Tuhan telah menyelamatkan saya dari kesulitan-kesulitan ini? Kenangan adalah rahmat : rahmat untuk meminta. 'Tuhan, semoga saya tidak melupakan langkah-Mu dalam kehidupanku, senoga aku tidak melupakan saat-saat yang baik, juga saat-saat yang buruk; sukacita dan salib. Orang-orang kristiani adalah seorang manusia kenangan".

Penulis Surat Ibrani kemudian membuat kita mengerti bahwa "kita berada pada perjalanan dalam pengharapan akan sesuatu", dalam pengharapan akan "tiba di sebuah titik : sebuah perjumpaan; menjumpai Tuhan". "Dan ia mendorong kita untuk menjalani dengan iman".

"Harapan : Melihat ke masa depan. Hanya ketika orang tidak bisa menjalani kehidupan kristiani tanpa kenangan akan langkah-langkah yang diambil, orang tidak bisa menjalani kehidupan kristiani tanpa melihat ke masa depan dengan harapan ... kenangan akan perjumpaan dengan Tuhan. Dan ia menggunakan sebuah frasa yang indah : 'sangat sedikit waktu lagi ...'. Eh, kehidupan adalah sebuah napas, eh? Ia berlalu. Ketika orang masih muda, ia berpikir ia memiliki begitu banyak waktu di hadapannya, tetapi kemudian kehidupan mengajarkan kita kata-kata itu yang kita semua katakan : 'Tetapi bagaimana waktu berlalu! Aku tahu orang ini ketika masih kanak-kanak, sekarang mereka akan menikah! Bagaimana waktu berlalu!'. Ia segera tiba. Tetapi harapan akan perjumpaan itulah sebuah kehidupan dalam ketegangan, antara kenangan dan harapan, masa lalu dan masa depan".

Akhirnya, Surat Ibrani mengajak kita untuk menjalani masa kini, "sering kali menyakitkan dan menyedihkan", dengan "keberanian dan kesabaran" : yaitu, dengan keterbukaan, tanpa rasa malu, dan menanggung peristiwa-peristiwa kehidupan. Kita adalah orang-orang berdosa, Paus Fransiskus menjelaskan - kita semua. "Dialah orang yang pertama, dan dialah orang yang terakhir ... jika kalian menginginkan, kita dapat membuat daftar nantinya, tetapi kita semua orang-orang berdosa. Kita semua. Tetapi kita berjalan maju dengan keberanian dan kesabaran. Kita tidak tetap di sana, berhenti, karena hal ini tidak akan membuat kita tumbuh".

Akhirnya, penulis Surat Ibrani mendorong kita untuk tidak berkomitmen dosa yang menghapus kenangan, harapan, keberanian, dan kesabaran : kepengecutan. "Itulah dosa yang tidak memungkinkan kita berjalan maju, karena takut". Yesus, bagaimana pun juga, mengatakan, "Jangan takut". Kepengecutan adalah mereka "yang selalu berjalan ke belakang, yang terlalu banyak menjaga diri mereka, yang takut akan segala sesuatu":

"'Jangan mengambil resiko, silahkan, jangan ... kehati-hatian ...' Semua perintah, semuanya ... Ya, itu benar, tetapi ini melumpuhkan kalian juga, ia membuat kalian melupakan begitu banyak rahmat yang diterima, ia mengambil kenangan, ia mengambil harapan, karena ia tidak memungkinkan kalian berjalan maju. Dan masa kini seorang kristiani, masa kini seorang kristiani seperti itu, adalah bagaimana ketika orang berjalan sepanjang jalan dan hujan yang tak terduga datang, serta pakaian tidak begitu baik dan kain menyusut ... Jiwa-jiwa yang terkurung ... Inilah kepengecutan : inilah dosa terhadap kenangan, keberanian, kesabaran, dan harapan. Semoga Tuhan membuat kita tumbuh dalam kenangan, membuat kita tumbuh dalam harapan, memberikan kita keberanian dan kesabaran masing-masing serta membebaskan kita dari kepengecutan, takut akan segala sesuatu ... Jiwa-jiwa yang terkurung untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Dan Yesus berkata : "Barangsiapa yang hendak menyelamatkan nyawanya akan kehilangannya'".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.