Bacaan Ekaristi : Yes 42:1-4,6-7; Mzm 29:1a-2,3ac-4,3b,9b-10; Kis 10:34-38; Mat 3:13-17
Para orangtua yang terkasih,
Kalian telah memintakan iman anak-anak kalian. Iman yang akan diberikan dalam pembaptisan. Iman ... iman yang berarti kehidupan iman, karena iman dihayati, berjalan di jalan iman dan memberi kesaksian terhadap iman. Iman tidak hanya mendaraskan Syahadat pada Misa hari Minggu. Tidak hanya ini. Iman adalah mempercayai apa itu kebenaran : bahwa Allah, Bapa, yang mengutus Putra-Nya dan Roh Kudus, memberi kita kehidupan. Iman bukan hanya merupakan percaya kepada Allah, dan ini, kalian harus ajarkan kepada mereka [bayi-bayi kalian], dengan keteladanan kalian dan dengan kehidupan kalian. Iman adalah terang : dalam upacara pembaptisan, kalian akan diberikan sebuah lilin menyala, seperti dalam masa-masa awal Gereja. Pada saat itu, pembaptisan disebut "pencerahan" karena iman menerangi hati, membuat orang melihat berbagai hal dengan terang yang lain.
Kalian meminta iman, Gereja akan iman tersebut, bagi anak-anak kalian melalui Pembaptisan. Dan kalian memiliki tugas untuk membuatnya tumbuh, melestarikannya, dan memastikannya menjadi sebuah kesaksian bagi semua orang lain. Inilah makna upacara ini. Selain itu saya ingin memberitahu kalian : jagalah iman, buatlah ia tumbuh, yang merupakan kesaksian bagi orang lain.
Dan kemudian, mulailah tercapai kesepakatan, itu karena anak-anak berada di sebuah tempat yang ia tidak kenal, mereka terbangun lebih awal dari biasanya, mungkin, ia memulai satu catatan dan kemudian yang lainnya meniru ... Beberapa anak menangis hanya karena yang lain menangis. Yesus melakukan hal yang sama : Saya suka berpikir bahwa 'khotbah' pertama Yesus di dalam kandang adalah sebuah tangisan, pertama-tama ... Dan kemudian karena upacara ini agak panjang, seseorang menangis karena lapar. Jadi kepada kalian para ibu : menyusuilah! Tanpa rasa takut, semuanya seperti biasa. Seperti patung Maria menyusui Yesus. Jangan lupa kalian telah meminta iman. Bagi kalian, [adalah] tugas menjaga iman, membuatnya tumbuh, untuk menjadi sebuah kesaksian bagi kita semua. Bagi kita semua, bahkan bagi kami para imam, para imam, para uskup.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.