Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 10 Februari 2017 : JANGAN BERDIALOG DENGAN IBLIS

Bacaan Ekaristi : Kej. 3:1-8; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 7:31-37

Dalam kelemahan godaan, yang kita semua alami, rahmat Yesus membantu kita untuk tidak menyembunyikan diri kita dari Tuhan, tetapi mengusahakan pengampunan untuk bangkit dan berjalan maju. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 10 Februari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci merenungkan godaan iblis pada Adam maupun Hawa, dalam Bacaan Pertama, dan pada Yesus dalam Bacaan Injil. Dengan iblis, Paus Fransiskus mengatakan, tidak ada dialog, karena dialog dengan iblis berujung dalam dosa dan korupsi.

Godaan membawa kita untuk menyembunyikan diri kita dari Tuhan, sehingga kita tetap dengan "kesalahan" kita, "dosa" kita, "korupsi" kita. Dimulai dengan Bacaan Pertama (Kej 3:1-8), Paus Fransiskus berfokus pada godaan Adam dan Hawa, serta kemudian mengulas godaan Yesus di padang gurun. Iblis muncul dalam bentuk seekor ular : ia "luwes" dan dengan kelicikannya ia memperdaya. Dalam hal ini ia ahlinya, ia adalah "bapa segala dusta", ia adalah "bapa kebohongan". Jadi ia tahu bagaimana memperdaya dan bagaimana "menipu" orang-orang. Inilah apa yang ia lakukan bersama Hawa : ia membuatnya "merasa baik", Paus Fransiskus menjelaskan, dan ia mulai berdialog dengan dirinya; dan, langkah demi langkah, iblis membawanya ke tempat yang ia inginkan. Bersama Yesus itu berbeda; itu berakhir buruk bagi iblis, kata Paus Fransiskus. "Ia mencoba untuk berdialog" dengan Kristus, karena ketika iblis memperdaya seseorang ia melakukannya dengan dialog. "Ia mencoba untuk memperdaya-Nya, tetapi Yesus tidak menyerah. Lalu Iblis mengungkapkan siapakah Dia. Yesus menanggapinya, tidak dengan kata-kata-Nya sendiri, tetapi dengan Sabda Allah, karena "kamu tidak bisa berdialog dengan iblis"; kamu akan berujung, seperti Adam dan Hawa, "telanjang" :

"Iblis adalah juru bayar yang buruk, ia tidak membayar dengan baik. Ia adalah seorang pembohong! Ia menjanjikan segala sesuatu dan membuat kalian telanjang. Yesus juga, akhirnya telanjang, tetapi di kayu salib, melalui ketaatan kepada Bapa : inilah jalan yang berbeda. Ular, sang iblis adalah licik : kalian tidak bisa berdialog dengan iblis. Kita semua tahu godaan-godaan apa saja, kita semua tahu, karena kita semua memilikinya. Begitu banyak godaan! Kesombongan, kebanggaan, keserakahan, ketamakan ... begitu banyak!".

Hari ini, Paus Fransiskus mengatakan, ada banyak pembicaraan tentang korupsi; dan untuk hal ini, juga, kita harus memohon pertolongan Tuhan : "Ada begitu banyak orang yang korup, 'ikan besar' yang korup di dunia, yang tentang kehidupannya kita baca di koran-koran. Mungkin mereka memulai dengan hal yang kecil, saya tidak tahu, mungkin tidak menerapkan timbangan yang baik. Apakah satu kilo ... tidak, marilah kita menjadikannya 900 gram, tetapi itu akan tampak seperti satu kilo. Korupsi dimulai dalam hal-hal kecil seperti ini, dengan dialog : 'Tidak, tidaklah benar bahwa buah ini akan merugikan kalian. Makanlah, itu baik! Itu hal sepele, tak seorang pun akan memperhatikan. Lakukanlah! Lakukanlah!'. Dan sedikit demi sedikit, sedikit demi sedikit, kalian jatuh ke dalam dosa, kalian jatuh ke dalam korupsi".

Gereja mengajarkan kita dengan cara ini, Paus Fransiskus mengatakan, maka kita tidak akan terperdaya - tidak mengatakan bodoh - sehingga ketika kita tergoda kita memiliki "mata kita terbuka" dan paham meminta Tuhan untuk membantu, "karena kita tidak bisa melakukannya pada pihak kita sendiri". Adam dan Hawa menyembunyikan diri mereka dari Tuhan; sebaliknya, dibutuhkan rahmat Yesus untuk "berpaling dan mengusahakan pengampunan" : "Dalam godaan, kalian tidak berdialog, kalian berdoa : 'Tolonglah aku, Tuhan, aku lemah. Aku tidak ingin bersembunyi daripada-Mu'. Inilah keberanian, inilah pemenangan. Ketika kalian mulai berdialog, kalian berujung mengatasi, mengalahkan. Semoga Tuhan memberi kita rahmat itu, dan menyertai kita dalam keberanian ini. Dan jika kita terperdaya oleh karena kelemahan kita dalam godaan, semoga Ia menganugerahkan kita keberanian untuk bangkit dan berjalan maju. Untuk inilah Yesus datang, untuk ini".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.