Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI SANTO GELASIUS I, ROMA (ITALIA) 25 Februari 2018 : APA YANG SEDANG DIKATAKAN YESUS KEPADAKU SAAT INI?

Bacaan Ekaristi : Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18; Mzm. 116:10,15,16-17,18-19; Rm. 8:31b-34; Mrk. 9:2-10.

Yesus menjadikan para Rasul melihat-Nya sebagaimana Ia ada di Surga : mulia, bercahaya, dan jaya. Dan Ia melakukannya untuk mempersiapkan mereka menanggung sengsara, skandal salib karena mereka tidak dapat memahami bahwa Yesus akan wafat sebagai seorang penjahat - mereka tidak dapat memahaminya. Mereka berpikir bahwa Yesus adalah Sang Pembebas, tetapi seperti para pembebas duniawi, orang-orang yang menang dalam peperangan, orang-orang yang selalu menang. <Tetapi> jalan Yesus berbeda : Yesus menang melalui kehinaan, kehinaan salib. Tetapi, ketika hal ini akan menjadi skandal bagi mereka, Yesus membuat mereka melihat apa yang akan terjadi, apa yang terjadi setelah salib, apa yang dinantikan kita semua : kemuliaan tersebut dan surga tersebut? Dan ini sangat indah! Sangatlah indah karena Yesus - dan dengarkanlah dengan baik hal ini - selalu mempersiapkan kita terhadap pencobaan, dengan cara apa pun, tetapi inilah pesannya : Ia selalu mempersiapkan kita. Ia memberi kita kekuatan untuk berjalan terus, pada saat-saat pencobaan, dan untuk mengatasinya dengan kekuatan-Nya. Yesus tidak meninggalkan kita sendirian dalam pencobaan hidup: Ia selalu mempersiapkan kita, membantu kita, sebagaimana Ia mempersiapkan [para murid] ini, dengan bayang-bayang kemuliaan-Nya. Dan kemudian mereka teringat akan momen hinaan ini. Inilah hal pertama yang diajarkan Gereja kepada kita: Yesus selalu mempersiapkan kita terhadap pencobaan dan Ia menyertai kita dalam pencobaan; Ia tidak meninggalkan kita sendirian - tidak pernah.

 
Hal kedua yang dapat kita kumpulkan dari sabda Allah "Inilah Putra-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" Inilah pesan yang diberikan Bapa kepada para Rasul. Pesan Yesus adalah untuk mempersiapkan mereka guna melihat kemuliaan-Nya; Pesan Bapa adalah : "Dengarkan Dia". Tidak ada satupun saat dalam kehidupan yang tidak dapat dihayati sepenuhnya dengan mendengarkan Yesus. Pada saat-saat indah, berhenti dan mendengarkan Yesus; pada saat-saat yang mengerikan, berhentilah dan dengarkanlah Yesus. Begitulah caranya. Ia akan memberitahu kita apa yang harus kita lakukan - selalu.

Dan kita berjalan maju dalam Masa Prapaskah dengan dua hal ini: dalam pencobaan, ingatlah kemuliaan Yesus, yaitu, apa yang menanti kita; ingatlah bahwa Yesus selalu hadir dengan kemuliaan untuk memberi kita kekuatan. Dan sepanjang hidup kita, <kita harus> mendengarkan Yesus, apa yang sedang dikatakan Yesus : Ia selalu berbicara kepada kita dalam Injil, dalam Liturgi, atau dalam hati kita. Mungkin kita akan mengalami masalah dalam kehidupan sehari-hari, atau harus menyelesaikan banyak hal. Marilah kita mengajukan pertanyaan ini kepada diri kita : apa yang sedang dikatakan Yesus kepadaku hari ini? Dan marilah kita mendengarkan suara Yesus, ilham di dalam batin. Maka kita mengikuti nasihat Bapa : "Inilah Putra-Ku yang Kukasihi. Dengarkanlah Dia!" Bunda Marialah yang memberi kita nasihat kedua, di Kana di Galilea, ketika terjadi mukjizat air [berubah menjadi] anggur. Apa yang dikatakan Bunda Maria? "Perbuatlah apa yang dikatakan-Nya kepadamu". Mendengarkan Yesus dan melakukan apa yang dikatakan-Nya : inilah jalan yang pasti. Berjalan ke depan dengan kenangan akan kemuliaan Yesus, dengan nasihat ini : dengarkanlah Yesus dan perbuatlah apa yang dikatakannya kepada kita.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.