Bacaan
Ekaristi : Flm. 1:7-20; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; Luk. 17:20-25.
Gereja
tumbuh “dalam kesederhanaan, dalam keheningan, dalam pujian, dalam kurban
Ekaristi, dalam komunitas persaudaraan, di mana semua orang dikasihi”, dan tak
seorangpun diterlantarkan. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama
Misa harian Kamis pagi 15 November 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan. Membahas
Bacaan Injil hari itu (Luk 17:20-25), Paus Fransiskus mengatakan bahwa Kerajaan
Allah “tidak mengagumkan”, dan bahwa kerajaan tersebut tumbuh dalam keheningan.
Gereja,
beliau mengatakan, terejawantahkan "dalam Ekaristi dan dalam
perbuatan-perbuatan baik", bahkan jika perbuatan-perbuatan tersebut tidak
"menjadi berita". Sang mempelai Kristus memiliki pembawaan yang
cenderung hening; ia menghasilkan buah “tanpa hingar-bingar”, tanpa
“membunyikan terompet, seperti orang-orang Farisi” :
Tuhan
menjelaskan kepada kita bagaimana Gereja tumbuh dengan perumpamaan tentang
penabur. Penabur menabur dan benih tumbuh di siang hari, di malam hari ... -
Allah memberi pertumbuhan - dan kemudian terlihat buah. Tetapi hal ini penting:
Pertama, Gereja tumbuh dalam keheningan, secara diam-diam; pertumbuhan tersebut
merupakan gaya gerejani. Dan bagaimana hal ini terejawantahkan di dalam Gereja?
Dengan buah-buah perbuatan baik, sehingga orang-orang melihat dan memuliakan
Bapa yang ada di surga, Yesus mengatakan. Dan dalam perayaan, pujian dan kurban
Tuhan - yaitu, dalam Ekaristi. Di sanalah Gereja terejawantahkan : dalam
Ekaristi dan dalam perbuatan-perbuatan baik.
“Gereja
tumbuh melalui kesaksian, melalui doa, melalui daya tarik Roh Kudus yang ada di
dalam dirinya”, kata Paus Fransiskus, “dan bukan melalui berbagai peristiwa”.
Peristiwa-peristiwa ini tentu saja membantu, beliau melanjutkan, tetapi
“pertumbuhan yang layak bagi Gereja, yang menghasilkan buah, berada dalam
keheningan, tersembunyi, dengan perbuatan-perbuatan baik, dan perayaan Misteri
Paskah Tuhan, pujian kepada Allah”.
Tuhan
membantu kita untuk tidak tergoda. “Kita ingin Gereja semakin terlihat; apa
yang bisa kita lakukan agar Gereja dapat terlihat?”Jadi biasanya kita jatuh ke
dalam sebuah Gereja peristiwa yang tidak mampu tumbuh dalam keheningan dengan
perbuatan-perbuatan baik, secara diam-diam.
Dalam
dunia yang terlalu sering memberikan godaan kegemparan, keduniawian,
penampilan, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa Yesus sendiri tergoda untuk
menciptakan kegemparan : “Tetapi mengapa butuh waktu begitu lama untuk
menyelesaikan karya penebusan? Tunjukkanlah sebuah mukjizat yang bagus.
Jatuhkanlah diri-Mu dari Bait Allah, dan semua orang akan melihat; mereka akan
melihat, dan mereka akan percaya kepada-Mu. ”Tetapi Ia memilih “jalan
pewartaan, doa, perbuatan-perbuatan baik”, jalan “Salib” dan “penderitaan” :
Salib
dan penderitaan. Gereja tumbuh juga dengan darah para martir, pria dan wanita
yang memberikan hidup mereka. Saat ini ada banyak [martir]. Anehnya mereka
tidak menjadi berita. Dunia menyembunyikan kenyataan ini. Roh dunia tidak
mentolerir kemartiran; roh dunia menyembunyikannya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.