Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA SANTA PERAWAN MARIA DARI GUADALUPE DI BASILIKA SANTO PETRUS (VATIKAN) 12 Desember 2019 : MARIA ADALAH SEORANG PEREMPUAN, IBU DAN BERDARAH CAMPURAN


Bacaan Ekaristi : Gal 4:4-7; Luk 1:39-48

Dalam homilinya pada Misa Pesta Santa Perawan Maria dari Guadalupe, 12 Desember 2019, di Basilika Santo Petrus (Vatikan), Paus Fransiskus mengatakan bahwa liturgi Pesta Santa Perawan Maria dari Guadalupe, dan gambarnya yang ditampilkan di altar, mengusulkan tiga kata sifat. Tiga kata sifat ini menjelaskan intisari Maria : perempuan, ibu, berdarah campuran.


Maria adalah seorang perempuan, Paus Fransiskus mengawali. Ia adalah perempuan yang paling istimewa terutama karena ia adalah murid Putranya, yang pesannya ia sandang. "Sesederhana itu", kata Paus Fransiskus. Meskipun umat kristiani telah memuliakannya dengan banyak gelar penuh cinta lainnya selama berabad-abad, “tidak perlu ada hal lain” untuk menggambarkan Maria, kata Paus Fransiskus. Maria rendah hati dan setia kepada gurunya, Putranya, satu-satunya Penebus.

Maria tidak pernah mengambil apa pun dari Putranya karena ia adalah bunda-Nya. "Ia adalah bunda kita, bunda bangsa-bangsa kita ... bunda hati kita", Paus Fransiskus menjelaskan. Tidak hanya ia Bunda Gereja, ia juga merupakan citra Gereja. Oleh karena itu, “apa yang dapat dikatakan tentang Maria juga dapat dikatakan tentang Gereja yang bersifat perempuan”, kata Paus Fransiskus. Gereja tidak bisa dibayangkan kecuali dalam pengertian Maria ini. Hal ini penting untuk memahami peran perempuan dalam Gereja, lanjut Paus Fransiskus. Memahami peran perempuan hanya secara fungsional saja tidaklah lengkap, kata Paus Fransiskus.

Bunda Maria ingin dilihat sebagai "berdarah campuran", kata Paus Fransiskus, "tidak hanya oleh Juan Diego. Ia menjadi seorang yang memiliki darah campuran untuk menunjukkan bahwa ia adalah bunda semua orang. ”Maria berbicara kepada kita sama persis ketika ia berbicara dengan Juan Diego, dengan lembut, secara keibuan. Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan mencatat bahwa Maria tampil sebagai seorang yang memiliki darah campuran untuk menyampaikan bahwa Putranya juga "seorang yang memiliki darah campuran" : yaitu, Ia adalah Allah, dan Ia adalah manusia.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.