Bacaan
Ekaristi : Dan. 3:14-20,24-25,28; Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42.
Dalam hari-hari ini, Gereja telah
meminta kita untuk mendengarkan Injil Yohanes bab 8 : Injil Yohanes bab 8
adalah perdebatan yang sangat tajam antara Yesus dan para ahli Taurat. Dan,
terutama, Injil Yohanes bab 8 berusaha membuat kita melihat jatidiri kita
sendiri : Yohanes berusaha mendekatkan kita pada pergulatan itu untuk
memperjelas jatidiri, baik jatidiri Yesus maupun jatidiri para ahli Taurat.
Yesus menyudutkan mereka, membuat mereka melihat kontradiksi mereka sendiri.
Dan, pada akhirnya, mereka tidak menemukan jalan keluar selain menghina : Injil
Yohanes bab 8 adalah salah satu perikop yang paling menyedihkan, Injil Yohanes
bab 8 adalah penghujatan; mereka menghina Bunda Maria.
Namun, berbicara tentang jatidiri,
Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang telah percaya kepada-Nya, Ia
menasehati mereka: "Jikalau kamu tetap dalam sabda-Ku, kamu benar-benar
adalah murid-Ku". Sabda Tuhan yang sangat berharga itu kembali, yang akan
diulangi-Nya berkali-kali, dan kemudian dalam Perjamuan Terakhir : tetap.
"Tetap dalam Aku". Tetap dalam Tuhan. Ia tidak mengatakan : belajar
dengan baik, mempelajari penjelasan dengan baik; Ia menerima hal ini begitu
saja. Namun, Ia beralih kepada hal yang paling penting, yakni yang paling
berbahaya bagi kehidupan jika tidak dilakukan : tetap. “Tetap dalam sabda-Ku”,
dan mereka yang tetap dalam sabda Yesus memiliki jatidiri Kristiani dengan
sendirinya. Dan apa jatidiri tersebut? "Kamu benar-benar adalah
murid-Ku". Jatidiri Kristiani bukan kartu yang mengatakan : "Aku
orang Kristiani", kartu jatidiri, tidak. Jatidiri Kristiani adalah
pemuridan. Jika kamu tetap dalam Tuhan, dalam Sabda Tuhan, dalam kehidupan
Tuhan, kamu akan menjadi seorang murid. Jika kamu tidak tetap dalam Dia, kamu
akan menjadi orang yang bersimpati dengan ajaran, yang mengikuti Yesus sebagai
orang yang melakukan begitu banyak amal, yang sangat baik, yang memiliki
nilai-nilai yang benar; namun, pemuridan sebenarnya adalah jaridiri orang
Kristiani yang sesungguhnya.
Dan pemuridanlah yang akan memberi
kita kebebasan : seorang murid adalah orang yang bebas karena ia tetap dalam
Tuhan. Dan, apa artinya “tetap dalam Tuhan”? Tetap dalam Tuhan berarti memperkenankan
diri dibimbing oleh Roh Kudus. Murid memperkenankan dirinya dibimbing oleh Roh;
oleh karena itu, seorang murid selalu manusia tradisi dan manusia kebaruan, ia
adalah manusia yang bebas - bebas, tidak pernah tunduk pada ideologi, ajaran
dalam kehidupan Kristiani, ajaran yang dapat diperdebatkan ... ia tetap dalam
Tuhan, Rohlah yang mengilhami. Ketika kita bermadah bagi Roh, kita mengatakan
kepada-Nya bahwa Ia adalah tamu jiwa, bahwa Ia tinggal di dalam diri kita,
tetapi hal ini <benar> hanya jika kita tetap dalam Tuhan.
Saya memohon kepada Tuhan untuk
membuat kita mengetahui kebijaksanaan tetap dalam Dia ini dan membuat kita
mengetahui keakraban dengan Roh itu : Roh Kudus memberi kita kebebasan. Dan
pengurapan tersebut dilakukan oleh-Nya. Barangsiapa yang tetap dalam Tuhan
adalah seorang murid, dan seorang murid adalah orang yang diurapi, dan diurapi
oleh Roh, yang telah menerima pengurapan Roh dan membawanya berkembang. Inilah
cara Yesus membuat kita melihat kebebasan dan juga kehidupan. Dan pemuridan
adalah pengurapan yang diterima orang-orang yang tetap tinggal dalam Tuhan.
Semoga Tuhan membuat kita memahami
hal ini, yang tidak mudah : karena para ahli Taurat tidak memahaminya; tidak
dipahami dengan kepala; kebijaksanaan pengurapan Roh Kudus ini, yang menjadikan
kita murid, dipahami dengan kepala dan hati.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.