Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 2 April 2020 : ORANG KRISTIANI BUKAN SEKADAR BISA MENUNJUKKAN SURAT BAPTIS


Bacaan Ekaristi : Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9. R: 8a; Yoh. 8:51-59.


Tuhan selalu mengingat Perjanjian-Nya. Kita mengulanginya dalam Mazmur Tanggapan. Tuhan tidak lupa; Ia tidak pernah lupa. Ya, Ia hanya melupakan satu hal, ketika Ia mengampuni dosa. Setelah mengampuni, Ia kehilangan ingatan-Nya, Ia tidak mengingat dosa-dosa. Dalam <seluruh> hal lain, Tuhan tidak lupa.


Kesetiaan-Nya adalah ingatan; Kesetiaan-Nya terhadap umat-Nya. Kesetiaan-Nya terhadap Abraham adalah ingatan akan janji-janji yang Ia buat. Allah memilih Abraham untuk menempuh sebuah jalan. Abraham adalah orang yang terpilih; ia adalah orang yang telah dipilih. Allah memilihnya.

Kemudian dalam pemilihan itu, Ia menjanjikannya warisan dan hari ini, dalam perikop Kitab Kejadian (17:3-9), ada langkah lebih lanjut. Adapun kamu, Perjanjian-Ku denganmu - Perjanjian. Suatu Perjanjian yang membuatnya melihat jauh kesuburannya : kamu akan menjadi Bapa dari segala bangsa.

Pemilihan, janji dan Perjanjian adalah tiga dimensi kehidupan iman, tiga dimensi kehidupan Kristiani. Kita masing-masing adalah orang yang terpilih. Tidak ada yang memilih untuk menjadi orang Kristiani di antara semua kemungkinan yang ditawarkan oleh "pasar" religius kepadanya; ia adalah orang yang terpilih. Kita adalah orang Kristiani karena kita dipilih.

Dalam pemilihan ini ada janji; ada janji pengharapan, tandanya adalah kesuburan : "Abraham akan menjadi bapa segala bangsa dan ... Kamu akan berbuah dalam iman. Imanmu akan berkembang dalam perbuatan, dalam perbuatan baik, juga dalam perbuatan yang bermanfaat - iman yang berbuah.

Namun, kamu harus - hal yang ketiga - mematuhi Perjanjian dengan-Ku. "Dan Perjanjian adalah kesetiaan, setia. Kita telah dipilih; Tuhan telah memberi kita sebuah janji, sekarang Ia meminta kita untuk sebuah Perjanjian, Perjanjian kesetiaan. Yesus mengatakan bahwa Abraham bersukaria dengan pikiran yang penuh sukacita, melihat masanya, masa kesuburan besar, bahwa Putranya - Yesus adalah putra Abraham - yang datang untuk menciptakan kembali, yang lebih sulit daripada penciptaan awal, liturgi mengatakan - Ia datang untuk menebus dosa kita, untuk membebaskan kita.

Orang Kristiani adalah kristiani bukan karena ia dapat memperlihatkan surat baptisnya : surat baptis adalah sebuah kertas. Kamu adalah orang Kristiani jika kamu mengatakan ya pada pemilihan yang dibuat Allah terhadapmu, jika kamu berjalan di belakang janji-janji yang dibuat Tuhan terhadapmu, dan jika kamu hidup dalam Perjanjian dengan Tuhan tersebut : inilah kehidupan Kristiani.

Dosa-dosa di jalan tersebut selalu bertentangan dengan tiga dimensi ini : tidak menerima pemilihan dan kita, <diri kita>, "memilih" banyak berhala, begitu banyak hal yang bukan berasal dari Allah; tidak menerima pengharapan dalam janji tersebut, pergi, melihat janji-janji dari kejauhan, berkali-kali juga - seperti dikatakan Surat kepada orang-orang Ibrani - memanggil janji-janji tersebut dari jauh dan bertindak sehingga janji-janji <kita> hari ini adalah dengan berhala-berhala kecil yang kita buat; dan melupakan Perjanjian, hidup tanpa Perjanjian, seolah-olah kita tanpa Perjanjian. Kesuburan adalah sukacita, sukacita Abraham yang melihat hari Yesus dan penuh sukacita itu.

Inilah pewahyuan yang diberikan Sabda Tuhan kepada kita hari ini tentang keberadaan Kristiani kita. Terjadilah menurut kehendak Bapa kita : sadar bahwa sedang dipilih, dengan penuh sukacita berjalan menuju sebuah janji dan setia dalam memenuhi Perjanjian.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.