Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Oktober 2013 : KITA DIJADIKAN BARU DALAM KRISTUS


Bacaan Ekaristi : Rm 6:19-23; Luk 12:49-53

Dalam homilinya pada Misa Kamis pagi 24 Oktober 2014 di kapel Casa Santa Marta, Bapa Suci menekankan perlunya orang-orang Kristiani agar berada di jalan pengudusan dan bukan 'orang-orang Kristiani setengah jalan'. Paus Fransiskus bercermin pada bacaan pertama dari Surat kepada jemaat di Roma (6:19-23), yang berpusat pada misteri penebusan kita.

Santo Paulus, beliau berkata, menjelaskan penebusan "dengan logika sebelum dan sesudah : sebelum Yesus dan sesudah Yesus". Kehidupan sebelum Kristus adalah sampah sedangkan kehidupan setelah Kristus adalah penciptaan baru. "Kita dijadikan kembali dalam Kristus! Apa yang telah dilakukan Kristus di dalam kita adalah suatu penciptaan kembali : darah Kristus telah menciptakan kembali kita. Itulah penciptaan yang kedua!", seru Paus.


"Jika pada awalnya seluruh kehidupan kita, tubuh kita, jiwa kita, kebiasaan kita berada di jalan kedosaan, jalan kedurhakaan, setelah penciptaan kembali ini kita harus melakukan upaya untuk berjalan di jalan keadilan, jalan pengudusan. Gunakan kata ini: kekudusan. Kita semua telah dibaptis : pada saat itu, orang tua kita - ketika kita masih bayi - dalam nama kita, melakukan tindakan iman : 'Aku percaya kepada Yesus Kristus, yang telah mengampuni dosa-dosa kita'."

Paus melanjutkan dengan mengatakan bahwa iman dalam Yesus Kristus ini harus dikedepankan dalam cara hidup kita. Dalam menjalani penciptaan kembali ini, seseorang dapat mengedepankan pengudusan pertama yang diterima dalam Pembaptisan. Dengan kelemahan, dosa, dan ketidaksempurnaan kita, Bapa Suci mengatakan bahwa melalui mereka, seseorang dapat memilih suatu kehidupan pada atau jauh dari jalan kekudusan.

"Jika seseorang mengatakan 'hidup saya seperti ini; saya percaya kepada Yesus Kristus, tetapi saya hidup seperti yang saya inginkan' ... Tidak, itu tidak menguduskan Anda; itu salah! Merupakan suatu kontradiksi!", Paus berseru. "Tetapi jika Anda mengatakan: 'Tuhan, Engkau memiliki kekuatan, berikan aku iman! Engkau dapat menyembuhkanku!. Dan dalam Sakramen Rekonsiliasi Anda disembuhkan, ya, bahkan ketidaksempurnaan kita digunakan dalam cara ini pengudusan ini. Tetapi ini selalu: sebelum dan sesudah".

Lagi-lagi mengambil dari surat Santo Paulus, Bapa Suci menjelaskan bahwa sebelum tindakan iman kita berada di jalan ketidakadilan, tetapi setelah itu, kita ditempatkan pada jalan pengudusan. Namun, agar terus di jalan ini, seseorang harus menganggapnya serius.

"Tanpa kesadaran sebelum dan setelah yang dibicarakan Paulus ini, kekristenan kita tidak membantu siapa pun! Dan malahan : berjalan di jalan kemunafikan", kata Paus. "Aku menyebut diriku Kristen, tetapi aku hidup seperti seorang penyembah berhala! Kadang-kadang kita mengatakan 'orang-orang Kristiani setengah jalan’ yang tidak menanggapi ini dengan serius. Kita kudus, dibenarkan, dikuduskan oleh darah Kristus : mengambil pengudusan ini dan mengedepankannya"!

Mengakhiri homilinya, Paus Fransiskus meminta umat beriman untuk "melepaskan semua yang menjauhkan kita dari Yesus Kristus". Pertanyaan yang kemudian kita harus tanyakan kepada diri kita saat ini adalah jika kita ingin menghayati kekristenan ini dengan serius, jika kita ingin mengedepankan penciptaan kembali ini", Bapa Suci berkata.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.