Bacaan Ekaristi : Rm 6:19-23; Luk 12:49-53
Dalam homilinya pada Misa Kamis pagi 24 Oktober 2014 di kapel Casa Santa Marta, Bapa
Suci menekankan perlunya orang-orang Kristiani agar berada di jalan pengudusan dan bukan 'orang-orang
Kristiani setengah jalan'. Paus Fransiskus bercermin pada bacaan pertama dari Surat kepada jemaat di Roma
(6:19-23), yang berpusat pada misteri penebusan kita.
Santo Paulus, beliau
berkata, menjelaskan penebusan
"dengan logika sebelum dan sesudah
: sebelum Yesus
dan sesudah Yesus". Kehidupan sebelum Kristus adalah sampah sedangkan kehidupan setelah Kristus adalah penciptaan baru. "Kita dijadikan kembali dalam Kristus! Apa yang telah dilakukan Kristus di dalam kita adalah suatu
penciptaan kembali : darah
Kristus telah menciptakan kembali kita. Itulah penciptaan
yang
kedua!", seru Paus.
"Jika pada awalnya seluruh kehidupan kita, tubuh kita, jiwa kita, kebiasaan kita berada di jalan kedosaan, jalan
kedurhakaan, setelah penciptaan
kembali ini kita harus melakukan
upaya untuk berjalan di jalan keadilan,
jalan
pengudusan. Gunakan kata ini: kekudusan.
Kita
semua telah
dibaptis : pada saat itu, orang
tua kita - ketika kita masih bayi
- dalam nama kita, melakukan tindakan iman : 'Aku percaya
kepada Yesus Kristus, yang telah
mengampuni dosa-dosa kita'."
Paus melanjutkan dengan mengatakan bahwa iman dalam Yesus Kristus ini harus dikedepankan dalam cara
hidup kita. Dalam menjalani
penciptaan kembali ini, seseorang dapat mengedepankan pengudusan pertama yang diterima dalam Pembaptisan.
Dengan kelemahan, dosa, dan ketidaksempurnaan
kita, Bapa Suci mengatakan
bahwa melalui mereka, seseorang dapat memilih suatu
kehidupan pada atau jauh dari jalan kekudusan.
"Jika seseorang mengatakan 'hidup saya seperti ini; saya percaya kepada Yesus Kristus,
tetapi saya hidup seperti yang
saya inginkan' ... Tidak,
itu tidak menguduskan
Anda; itu salah! Merupakan suatu kontradiksi!", Paus berseru. "Tetapi jika Anda mengatakan: 'Tuhan, Engkau memiliki kekuatan, berikan aku iman!
Engkau
dapat menyembuhkanku!. Dan dalam
Sakramen Rekonsiliasi Anda
disembuhkan, ya, bahkan ketidaksempurnaan
kita digunakan
dalam cara ini pengudusan ini. Tetapi ini selalu:
sebelum dan sesudah".
Lagi-lagi
mengambil dari surat Santo Paulus, Bapa Suci menjelaskan bahwa sebelum tindakan iman kita berada di jalan ketidakadilan, tetapi setelah itu, kita ditempatkan pada jalan pengudusan.
Namun, agar terus di jalan ini, seseorang harus menganggapnya
serius.
"Tanpa kesadaran sebelum dan setelah yang dibicarakan Paulus ini, kekristenan kita tidak membantu siapa pun! Dan malahan : berjalan di jalan kemunafikan", kata Paus. "Aku menyebut diriku Kristen, tetapi aku hidup
seperti seorang penyembah berhala! Kadang-kadang kita mengatakan 'orang-orang
Kristiani setengah jalan’ yang tidak menanggapi ini dengan serius. Kita kudus,
dibenarkan, dikuduskan oleh darah Kristus : mengambil pengudusan
ini dan mengedepankannya"!
Mengakhiri homilinya, Paus
Fransiskus meminta umat beriman untuk "melepaskan semua yang menjauhkan kita dari Yesus
Kristus". Pertanyaan yang kemudian
kita
harus tanyakan kepada diri kita saat ini adalah jika kita ingin menghayati kekristenan ini dengan serius, jika kita ingin mengedepankan penciptaan kembali ini", Bapa Suci berkata.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.