Bacaan Ekaristi : Keb 7:22-8:1; Luk 17:20-25
Paus memulai homilinya dengan mengomentari bacaan pertama dari Kitab Kebijaksanaan
(7:22-8:1), yang menggambarkan "keadaan jiwa pria
dan wanita
rohaniah", keadaan
jiwa orang-orang Kristiani sejati, yang hidup" dalam kebijaksanaan Roh Kudus. Dan kebijaksanaan ini membawa mereka maju dengan
roh yang arif, kudus, tunggal, majemuk dan halus”.
"Inilah
perjalanan dalam kehidupan dengan roh ini : Roh
Allah, yang membantu kita untuk menilai, untuk membuat keputusan sesuai dengan hati Allah. Dan semangat ini memberikan kita kedamaian, selalu! Merupakan roh
kedamaian, roh
kasih, roh persaudaraan. Dan kekudusan adalah persis hal
ini. Apa
yang diminta Allah
kepada
Abraham -
'Berjalanlah di hadapan-Ku dan jadilah tak
bercela' -
adalah
hal ini
: kedamaian ini. Mengikuti gerakan Roh Allah dan gerakan
kebijaksanaan ini. Dan pria dan wanita yang menjalani
jalan
ini, kita dapat mengatakan bahwa
mereka adalah pria dan wanita yang bijaksana ... karena mereka mengikuti gerakan kesabaran Allah."
Dalam Injil
(Luk 17:20-25), Paus menggarisbawahi, "kita menemukan diri
kita di hadapan roh lain, bertentangan dengan kebijaksanaan Allah : roh keingintahuan".
"Dan ketika kita ingin menjadi tuan dari rencana Allah, rencana masa depan, rencana segala hal, untuk mengetahui segala sesuatu, untuk memiliki segalanya di tangan ... orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, ‘Bilakah Kerajaan Allah akan datang?’ Ingin tahu! Mereka ingin tahu tanggalnya, harinya ... Roh keingintahuan menjauhkan kita dari Roh kebijaksanaan karena semua yang menarik bagi kita adalah rincian, berita, sedikit cerita hari itu. Oh, bagaimana hal ini akan terjadi? Merupakan bagaimana : merupakan roh kebagaimanaan! Dan roh keingintahuan bukanlah sebuah roh yang baik. Merupakan roh penyebaran, roh menjauhkan diri sendiri dari Allah, roh terlalu banyak berbicara. Dan Yesus juga memberitahu kita sesuatu yang menarik: roh keingintahuan ini, yang secara duniawi, membuat kita kebingungan".
Keingintahuan, Paus melanjutkan, mendorong
kita untuk ingin merasakan bahwa Tuhan ada di sini atau lebih tepatnya
di sana, atau membawa kita untuk mengatakan: "Tetapi saya mengenal seorang penglihat, yang menerima surat
dari Bunda Maria, pesan dari
Bunda Kita". Dan Paus
berkomentar
: "Tetapi, lihatlah, Bunda kita
adalah Bunda semua orang! Dan
ia mengasihi kita semua. Ia bukanlah kepala kantor pos, mengirim pesan setiap hari."
Tanggapan demikian
terhadap situasi
ini, beliau menegaskan, "menjauhkan kita dari
Injil, dari Roh Kudus, dari kedamaian dan
kebijaksanaan, dari kemuliaan
Allah, dari keindahan Allah."
"Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah
tidak datang dengan cara yang menarik perhatian
: Kerajaan
Allah datang dengan kebijaksanaan."
"'Kerajaan Allah ada di antara kalian’, kata Yesus, dan
ini
adalah tindakan Roh Kudus, yang memberikan kita kebijaksanaan dan kedamaian. Kerajaan Allah tidak datang dalam (keadaan) kebingungan,
sama seperti Allah tidak berbicara
kepada nabi Elia dalam
angin, dalam badai (tetapi) Ia berbicara dalam angin sepoi-sepoi, angin sepoi-sepoi kebijaksanaan."
"Santa Teresa dari Kanak-kanak Yesus akan mengatakan bahwa ia harus selalu menghentikan dirinya di hadapan roh keingintahuan", beliau berkata. "Ketika ia berbicara dengan saudara perempuan lainnya dan saudara perempuan ini sedang bercerita tentang keluarga, tentang orang-orang, kadang-kadang pokok pembicaraan akan berubah, dan ia ingin tahu akhir cerita. Tetapi ia merasa bahwa ini bukanlah Roh Allah, karena merupakan roh penyebaran, roh keingintahuan.
"Kerajaan Allah ada di antara kita : jangan mencari hal-hal aneh, jangan mencari hal-hal baru dengan keingintahuan duniawi ini. Mari kita membiarkan Roh untuk
memimpin kita maju dalam kebijaksanaan, yang seperti angin sepoi-sepoi",
beliau berkata.
"Ini adalah
Roh Kerajaan Allah, tentangnya Yesus berbicara. Semoga."
Salam Damai dalam nama Tuhan Yesus,
ReplyDeleteSaya seorang Kristian Katolik dan suka membaca dan saya telah banyak membeli buku2 tentang kesaksian, tentang roh2 jahat dan pendek kata semuanya berkaitan dengan Tuhan Yesus. Jadi apakah, dengan membaca semua jenis buku2 sedemikian boleh di kategorikan dalam "Roh keingintahuan"? Mohon penjelasan. Terima Kasih.
Salam damai juga dalam Yesus Kristus. Roh keingintahuan yang dimaksudkan Paus Fransiskus dalam homilinya adalah roh keingintahuan yang membuat orang menjauh dari Allah, atau dengan kata lain, orang tersebut malah semakin meng-ego-kan dirinya sendiri. Roh keingintahuan yang baik adalah menjadi kita semakin menyadari bahwa kita bergantung pada Dia.
ReplyDelete