Bacaan Ekaristi : Bil 24:2-7,15-17a; Mat 21:23-27
Sebuah gereja tanpa para nabi jatuh
ke dalam perangkap klerikalisme. Inilah kata-kata Paus Fransiskus selama homilinya pada Misa Senin pagi
16 Desember 2013 di Casa Santa
Marta, Vatikan.
Mengulas bacaan-bacaan hari itu, Paus Fransiskus mengatakan seorang nabi adalah seseorang yang mendengarkan kata-kata Allah, yang membaca semangat zaman, dan yang tahu bagaimana bergerak maju menuju masa depan. Para nabi sejati, Paus mengatakan, mempertahankan dalam diri mereka tiga saat yang berbeda : masa lalu, sekarang, dan masa depan. Mereka menjaga janji Allah tetap hidup, mereka melihat penderitaan umat mereka, dan mereka membawakan kita kekuatan untuk melihat ke depan.
Allah memelihara umat-Nya, Paus melanjutkan, dengan
memberi mereka para nabi pada masa-masa yang paling sulit, di tengah-tengah penderitaan
terburuk mereka. Tetapi ketika tidak ada semangat kenabian di antara umat Allah,
kita jatuh ke dalam perangkap klerikalisme.
Dalam Injil (Mat 21:23-27), misalnya, para imam kepala bertanya kepada Yesus : "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Kami penguasa Bait Allah!". Mereka tidak mengerti kenabian, Paus Fransiskus mengatakan, mereka sudah lupa janji. Mereka tidak tahu cara membaca semangat zaman, mereka tidak mendengarkan kata-kata Allah, mereka hanya memiliki otoritas mereka.
Ketika tidak
ada kenabian di antara umat Allah, kekosongan yang
dibuat akan diisi oleh klerikalisme. Semua kenangan masa lalu dan pengharapan untuk masa depan dikurangi hanya untuk saat ini : tidak ada janji masa lalu, tidak ada pengharapan di masa depan.
Tetapi ketika klerikalisme memerintah tertinggi, Paus Fransiskus mengatakan, kata-kata Allah sangat
dirindukan, dan umat beriman sejati sejati menangis
karena mereka tidak dapat menemukan
Tuhan.
Ketika kita mempersiapkan kelahiran Tuhan, Paus Fransiskus mengakhiri, mari kita berdoa : "Tuhan, janganlah kami kekurangan kenabian di antara umat-Mu!". Semua orang yang dibaptis adalah para nabi : janganlah kami melupakan janji Allah, janganlah kami lelah bergerak maju.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.