Bacaan
Ekaristi : Yes 7:10-14; Luk 1:26-38
Maria,
dengan teladan keheningannya, menunjukkan kepada kita bagaimana menjaga misteri
jalan Allah bagi kita. Inilah permenungan Paus Fransiskus selama homilinya pada Misa
pagi 20 Desember 2013 di Casa Santa
Marta.
Injil
hari itu (Luk 1:26-38) mengingatkan Kabar Sukacita, ketika
Malaikat Gabriel mengumumkan kepada Santa Perawan Maria bahwa ia akan
melahirkan Juruselamat. "Roh Kudus akan turun ke atas kamu, dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau", kata Malaikat Gabriel kepada
Perawan Maria. Merenungkan tentang "naungan" yang menyembunyikan
misteri Penjelmaan ini, Paus mengatakan naungan ini sebanding dengan awan yang
melindungi umat Israel di padang gurun.
"Tuhan
selalu memelihara misteri dan menyelubungi misteri. Dia tidak pernah
mempropagandakan misteri. Sebuah misteri yang mempropagandakan dirinya bukanlah
Kristiani, bukan misteri Allah : itu adalah sebuah misteri gadungan! Dan inilah
yang terjadi pada Bunda Maria di sini, ketika ia menerima Putranya : misteri keibuannya
yang bersifat perawan tersembunyi. Hal ini tersembunyi untuk seluruh hidupnya! Naungan
Allah ini, dalam hidup kita, membantu kita untuk menemukan misteri kita,
misteri pertemuan kita dengan Tuhan, misteri jalan kehidupan kita dengan Tuhan."
Naungan, atau awan ini, yang ada dalam hidup kita, beliau mengatakan, memanggil kita kepada keheningan. Mengenai keheningan sebagai "awan yang menutupi misteri hubungan kita dengan Tuhan", Paus mengatakan bahwa tanpanya, misteri tersebut hilang. Bunda Maria adalah sebuah teladan keheningan ini, dari saat Kabar Sukacita sampai kematian Kristus.
"Injil tidak memberitahu kita apa-apa : apakah ia mengatakan sebuah kata atau tidak ... Ia diam, tetapi di dalam hatinya, berapa banyak hal yang ia katakan kepada Tuhan! ‘Engkau, hari itu - inilah apa yang kita baca - mengatakan kepadaku bahwa Ia akan menjadi besar; Engkau mengatakan kepadaku bahwa Engkau akan memberi-Nya Takhta Daud, Bapa-Nya, bahwa Ia akan memerintah selamanya dan sekarang aku melihat-Nya di sana!' Bunda Kita manusiawi! Dan mungkin ia memiliki dorongan untuk mengatakan : 'Bohong! Aku tertipu!". Paus Yohanes Paulus II mengatakan hal ini, berbicara tentang Bunda Kita pada saat itu. Tetapi Maria, dengan keheningan, menutupi misteri yang ia tidak pahami dan dengan keheningan ini ia meninggalkan misteri ini sehingga dapat tumbuh dan berkembang dalam harapan."
Menutup homilinya, Paus menekankan bahwa keheningan menjaga rahasia rencana keselamatan Allah bagi hidup kita. "Semoga Tuhan memberi kita seluruh rahmat untuk mengasihi keheningan, untuk mencarinya dan memiliki sebuah hati yang dijaga oleh awan keheningan", kata beliau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.