Bacaan
Ekaristi : Mal 3:1-4;4:5-6; Luk 1:57-66
Apakah jiwa kita terbuka menerima Tuhan atau tertutup
dengan sebuah tanda yang
mengatakan "Jangan mengganggu?". Inilah pertanyaan yang diajukan Paus Fransiskus pada homilinya dalam Misa Senin pagi 23 Desember
2013 di Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci merenungkan mendekatnya perayaan
Natal, suatu waktu yang memanggil kita hidup sehari-hari menantikan Tuhan.
"Kita, sebagai Gereja, menemani Bunda Kita di jalan penantian ini", kata Paus. "Tuhan datang dua kali : yaitu
apa yang kita peringati sekarang, kelahiran jasmani
dan ketika Ia datang untuk mengakhiri sejarah". Namun, beliau mencatat, sebagaimana diajarkan oleh Santo
Bernardus, ada kedatangan Tuhan yang ketiga : yaitu
apa yang terjadi setiap hari.
"Tuhan mengunjungi Gereja-Nya setiap hari!", seru Paus. "Ia mengunjungi kita masing-masing dan jiwa kita masuk ke dalam kesamaan ini : jiwa kita menyerupai Gereja, jiwa kita menyerupai Maria. Para bapa padang gurun mengatakan bahwa Maria, Gereja, dan jiwa kita bersifat kewanitaan dan yang dikatakan tentang seseorang, demikian juga dapat dikatakan tentang orang lain. Jiwa kita juga sedang menanti, dalam penantian
kedatangan Tuhan ini, sebuah jiwa terbuka
yang berteriak : 'Datanglah, Tuhan!'"
Kita masing-masing dalam hari-hari ini, beliau
melanjutkan, dipanggil datang dalam
masa Adven
ini. Kita
dipanggil untuk menjadi para
peziarah dalam masa ini; para
peziarah yang
memiliki keutamaan
kewaspadaan. Bapa Suci meminta umat beriman untuk bertanya pada diri mereka apakah jiwa mereka terbuka bagi kedatangan Tuhan.
"Untuk hal ini Gereja mengundang kita mendoakan "Datanglah!"
ini, membuka
jiwa-jiwa kita dan agar jiwa-jiwa kita menjadi, dalam
hari-hari ini, waspada dalam penantian. Berjaga-jagalah! Apa yang terjadi dalam diri kita jika Tuhan
datang atau jika Ia tidak datang? Apakah ada sebuah tempat bagi Tuhan atau apakah ada sebuah
tempat bagi pesta-pesta, bagi belanja-belanja, bagi membuat hiruk
pikuk... Apakah jiwa-jiwa kita terbuka seperti Gereja
Bunda yang Kudus dan sebagaimana Bunda Maria terbuka?
Atau apakah jiwa-jiwa kita tertutup dan kita telah menempelkan
sebuah tanda
di pintu, dengan sangat sopan, yang mengatakan : 'Jangan
mengganggu'"
"Dunia", Paus
Fransiskus memperingatkan, "tidak berakhir
bersama kita", tetapi bersama Tuhan, bersama Bunda Maria dan bersama Gereja
Bunda. "Maka", beliau
berkata, "ada
baiknya kita mengulangi [seruan : 'O Kebijaksanaan,
O Kunci Daud,
O Raja segala bangsa, datanglah’] : "Sekarang, ulangilah [seruan
tersebut] berkali-kali,
'Datanglah, Tuhan Yesus!' dan pandanglah jiwa kami
bukan
salah satu dari jiwa-jiwa yang mengatakan,
"Jangan mengganggu!"
Tidak! Marilah diri kita menjadi jiwa-jiwa yang besar – jiwa-jiwa terbuka untuk menerima Tuhan dalam hari-hari ini dan mulai merasakan hal itu, yang besok akan
dikatakan Gereja
kepada kita dalam antifon : "Ketahuilah bahwa hari
ini Tuhan
akan datang, dan pagi hari Anda akan melihat kemuliaan-Nya!".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.