Bacaan
Ekaristi : 1Sam 18:6-9;19:1-7; Mrk 3:7-12
Kecemburuan dan iri hati adalah pintu gerbang menuju kepahitan dan gosip yang menabur perpecahan di dalam komunitas Kristiani. Ini titik pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa Kamis pagi 23 Januari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Ucapan Paus Fransiskus memuat makna tambahan karena hari itu menandai hari keenam Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani yang memuncak pada Sabtu 25 Januari 2014 dengan perayaan Vesper yang dipimpin oleh Paus Fransiskus sendiri di Basilika Santo Paulus Di Luar Tembok di Roma.
Dalam homilinya, Paus Fransiskus merenungkan bacaan pertama (1Sam 18:6-9;19:1-7) hari itu yang menceritakan kemenangan orang-orang Israel atas orang-orang Filistin - berkat
tindakan berani Daud muda. Tetapi,
sukacita Raja Saul atas kemenangan segera berubah menjadi kesedihan dan
kecemburuan ketika ia melihat perempuan-perempuan memuji Daud karena membunuh Goliat. Maka, "kemenangan besar itu", Paus Fransiskus mengatakan, "mulai
menjalani kekalahan dalam hati Raja" dan seperti
Kain, "cacing kecemburuan dan iri hati" mulai menyusupkan
dirinya di tempatnya. Dan lagi seperti Kain dan Habel,
raja memutuskan untuk membunuh Daud. "Ini adalah apa yang dilakukan kecemburuan dalam hati kita", Paus mengamati. "Merupakan kecemasan yang merusak (Italia
: cattiva inquietudine), yang tidak bisa
mentolerir bahwa saudara atau saudari memiliki sesuatu yang saya belum miliki". Saul, "bukannya memuji
Allah atas kemenangan ini seperti yang dilakukan para perempuan Israel, lebih memilih menarik diri ke dalam dirinya sendiri,
menyesali dirinya sendiri (Italia : rammaricarsi)" dan "merebus perasaannya dalam kaldu kepahitan".
"Kecemburuan mengarah ke pembunuhan. Iri hati mengarah ke pembunuhan.”, Paus berkata. Itulah pintu ini, pintu iri hati, yang melaluinya iblis memasuki dunia. Kitab Suci mengatakan : ‘Melalui iri
hati iblis, kejahatan memasuki
dunia’. Kecemburuan dan iri hati membuka pintu untuk semua hal jahat. Mereka juga membagi komunitas. Sebuah komunitas Kristiani, ketika beberapa anggotanya menderita, karena iri hati, kecemburuan, akhirnya terbagi : satu terhadap lainnya. Ini adalah sebuah racun
yang kuat.
Merupakan suatu racun yang penuh kuasa. Merupakan suatu racun yang kita temukan di halaman pertama Kitab
Suci dalam Kain”.
"Orang yang iri hati, orang yang cemburu, adalah orang yang getir yang tidak tahu bagaimana bernyanyi, bagaimana memuji, (maupun) tahu apa sukacita". Orang seperti ini, Paus
merenung, selalu melihat apa yang orang lain memiliki yang ia tidak memiliki. "Dan ini menyebabkan kegetiran, kegetiran yang menyebar ke seluruh komunitas". orang-orang ini, beliau berkata, adalah "penabur kegetiran".
Pendekatan kedua, Paus menyatakan, yang "membawa rasa cemburu dan iri
hati”, adalah rumor". Ketika seseorang tidak
tahan untuk melihat bahwa orang lain memiliki sesuatu yang ia inginkan untuk
dirinya sendiri, Paus Fransiskus sering mengatakan, "penyelesaiannya
adalah menurunkan orang lain" sehingga "aku sedikit lebih tinggi". Dan alat yang digunakan untuk melakukan hal ini, Paus menunjukkan, adalah "gosip". Di balik setiap rumor, kata Paus,"ada rasa cemburu dan iri hati. Dan gosip membagi komunitas, menghancurkan
komunitas. Rumor adalah senjata setan".
"Berapa banyak komunitas Kristen yang indah", Paus berseru, "yang dapat bergaul dengan baik", tetapi kemudian terbagi-bagi dan dihancurkan karena salah satu anggota memperbolehkan "cacing kecemburuan dan iri hati" masuk
ke dalam hati. Dan bersamanya, datang "kesedihan, kebencian dan gosip". Seseorang di bawah pengaruh iri hati dan kedengkian, Paus menegaskan, "membunuh", sebagaimana dikatakan Rasul Yohanes : "Barangsiapa yang membenci saudaranya adalah seorang
pembunuh.
Dalam penutup, Paus Fransiskus menyerukan doa bagi
"komunitas-komunitas Kristiani sehingga benih kecemburuan tidak akan ditaburkan
di antara kita, sehingga iri hati tidak akan berakar dalam
hati kita, dalam hati komunitas-komunitas kita, sehingga kita
dapat bergerak maju dengan pujian kepada Tuhan,
memuji Tuhan dengan sukacita. Merupakan
suatu
anugerah besar, anugerah tidak jatuh ke dalam
kesedihan, sakit hati, cemburu dan iri".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.