Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Januari 2014 : PARA USKUP DAN PARA IMAM DITAHBISKAN UNTUK MELAYANI


Bacaan Ekaristi :  2Sam 5:1-7,10; Mrk 3:22-30

Dalam Misa harian Senin pagi 27 Januari 2014, Paus Fransiskus merenungkan tentang pentingnya pengurapan khusus yang diberikan kepada para imam dan para uskup. Beliau menekankan bahwa pengurapan itu menandai peran pelayanan mereka bagi Gereja, yang harus kita syukuri. "Hari ini, memikirkan tentang pengurapan Daud tersebut, ada baiknya kita memikirkan para imam dan para uskup kita yang berani, suci, baik, setia dan mendoakan mereka. Kita yang berada di sini hari ini berterima kasih kepada mereka", kata Paus.

Mengamanatkan mereka yang hadir di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus memulai homilinya dengan mengacu bacaan pertama hari itu yang diambil dari Kitab Kedua Samuel (2Sam 5:1-7,10), yang di dalamnya suku-suku Israel mengurapi Daud sebagai raja mereka. "Tanpa pengurapan ini, Daud akan menjadi hanya kepala" dari sebuah "perusahaan" atau "masyarakat politik, yang adalah Kerajaan Israel", Paus mengamati, dan menjelaskan bahwa Daud akan menjadi "pengelola politik" belaka. Namun, "setelah pengurapan, Roh Tuhan" turun atas Daud dan tinggal bersama dia, Paus mengingatkan. Lalu beliau menambahkan bahwa "justru inilah perbedaan yang dibuat pengurapan".

Menjelaskan bahwa orang yang diurapi dipilih oleh Tuhan, Paus Fransiskus menyatakan bahwa itu juga sama dengan para uskup dan para imam, dan bahwa "para uskup dipilih bukan hanya memimpin sebuah organisasi, yang disebut Gereja tertentu ... mereka diurapi"
. "Mereka memiliki pengurapan dan Roh Tuhan ada bersama mereka", beliau mencatat, menyoroti bahwa "semua uskup adalah orang-orang berdosa, setiap orang", tetapi "walaupun demikian, kami diurapi".

"Kami semua ingin menjadi lebih suci setiap hari, lebih setia kepada pengurapan ini", Paus melanjutkan, menambahkan bahwa "pribadi uskup adalah hal yang menegakkan Gereja seperti itu, dalam nama Yesus Kristus - karena ia diurapi, bukan karena ia dipilih oleh suara terbanyak". "Dalam pengurapan ini sebuah Gereja tertentu memiliki kekuatannya. Karena mereka mengambil bagian (dalam perutusan pelayanan uskup) demikian juga para imam yang diurapi", Paus menjelaskan.

Paus Fransiskus mengamati bahwa pengurapan membawa para uskup dan para imam lebih dekat kepada Tuhan, dan memberi mereka kekuatan "untuk membawa umat (mereka) ke depan, untuk membantu umat (mereka), untuk menghidupkan pelayanan umat (mereka)". Hal ini juga memberi mereka sukacita perasaan "dipilih oleh Tuhan, disaksikan oleh Tuhan, dengan kasih itu yang dengannya Tuhan memandang kita semua", kata Paus, dan oleh karena itu "ketika kita memikirkan para uskup dan para imam, kita harus memikirkan mereka dengan cara ini: (sebagai) orang-orang yang diurapi". "Sebaliknya", beliau berkata, "tidak mungkin dipahami - tidak hanya - tidak mungkin dijelaskan bagaimana Gereja bisa terus di bawah kekuatan manusia belaka", tetapi "keuskupan ini terus maju karena memiliki suatu umat yang kudus ... dan juga seorang yang diurapi yang memimpin, yang membantunya tumbuh".
 
Melihat sejarah, Paus menjelaskan bahwa kita hanya tahu "sebagian kecil" dari "berapa banyak uskup yang suci, berapa banyak imam, berapa banyak imam yang suci telah memberikan hidup mereka dalam pelayanan keuskupan, paroki". "Berapa banyak umat telah menerima kekuatan iman, kekuatan kasih, harapan (itu sendiri) dari para imam tak dikenal ini", beliau bertanya, menekankan bahwa "Kita tidak tahu: ada begitu banyak". "Para pastor paroki desa atau kota, yang, dengan pengurapan mereka telah memberikan kekuatan umat, yang telah meneruskan ajaran iman, telah memberikan sakramen-sakramen : (dalam sebuah kata), kesucian".

Paus Fransiskus kemudian menyoroti orang-orang yang sering kritis terhadap para imam, dan yang mengatakan hal-hal demikian : "Tetapi, Bapa, saya telah membaca di sebuah surat kabar bahwa seorang uskup telah melakukan hal seperti itu, atau seorang imam yang telah melakukan hal ini”.
"Oh ya, saya membacanya juga", beliau menjelaskan, tetapi "katakan kepada saya, kendati : apakah surat kabar-surat kabar memberitakan apa amal besar begitu banyak imam, begitu banyak imam dalam begitu banyak paroki kota dan pedesaan, tunjukkan? Karya besar yang mereka lakukan dalam membawa umat mereka ke depan? Tidak ada?"

"Hal ini bukan berita", Paus mengamati, mencatat bahwa "sama selalu : Sebuah pohon tunggal yang tumbang membuat lebih banyak kegaduhan daripada sebuah hutan yang tumbuh". Namun, Paus menyimpulkan dengan mendorong mereka yang hadir untuk berpikir "tentang pengurapan ini", serta berdoa dan mengucap syukur untuk “para uskup dan para imam kita yang berani, suci, baik, setia”.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.