Bacaan Ekaristi : Yak 3:13-18;
Mrk 9:14-29
Dalam homilinya pada Misa harian Senin
pagi 24 Februari 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan,
Paus Fransiskus berbicara tentang pemuridan Kristiani sebagai tinggal dalam Kristus - dalam Gereja-Nya, yang kepadanya
Kristus memanggil
kita dan
membawa kita kembali - bahkan mereka yang jauh.
Penyembuhan anak yang
kerasukan dalam Injil menurut Santo Markus (9:14-29) adalah fokus utama
permenungan Paus Fransiskus : "Semua [hiruk pikuk dan kegemparan yang diciptakan oleh
orang banyak yang berkumpul di sekeliling para murid, yang gagal membebaskan
anak itu], semua pembicaraan, berakhir dalam sebuah tindakan : Yesus merendahkan
diri-Nya [dan] mengambil anak itu. Tindakan Yesus ini membuat kita berpikir.
Ketika Ia menyembuhkan, ketika Ia berjalan di antara orang banyak dan
menyembuhkan seseorang, Ia tidak pernah meninggalkan orang itu sendirian. Ia
bukan seorang dukun, seorang penyihir, seorang "penyembuh" yang berjalan
dan [menjalankan dagangannya] dan berada di jalannya : semua orang [Ia bantu], Ia
membantu mengembalikan ke tempatnya yang tepat - Ia tidak meninggalkan seorang
pun di sisi jalan. Tindakan-tindakan Yesus itu sangat indah, memang".
Paus Fransiskus lalu menjelaskan
bahwa iayarat tubuh yang demikian ditemukan di
seluruh Injil
: dari
kebangkitan Lazarus; membangkitkan anak perempuan
Yairus atau anak laki-laki
seorang janda -
serta domba yang hilang kembali ke kandang atau mata uang yang
hilang diperoleh kembali oleh perempuan.
"Yesus", kata Paus Fransiskus, "selalu
memastikan kita pulang
ke rumah dengan selamat. Ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian di sepanjang
jalan"
: "Karena Yesus tidak hanya
datang dari Surga. Ia adalah Anak sebuah umat. Yesus adalah janji yang dibuat
bagi Umat itu, yang, dimulai dengan Abraham, membuat jalannya menuju janji.
Isyarat tubuh Yesus ini mengajar kita bahwa setiap penyembuhan, setiap
[tindakan] pengampunan, selalu membantu kita kembali ke Umat kita, yang adalah
Gereja".
Yesus selalu mengampuni, dan tindakan
[pengampunan]-Nya menjadi "revolusioner" atau "tak bisa dijelaskan"
ketika mereka mencapai orang-orang yang [tampaknya kita akan pergi terlalu
jauh], seperti Matius pemungut pajak atau rekannya, Zakheus. Tindakan penyembuhan
Kristus selalu membawa umat "rumah" - dan dengan demikian tidak
mungkin memahami Yesus tanpa Umat Allah. "Ini", beliau berkata,
"suatu kekonyolan mengasihi Kristus tanpa Gereja, merasakan Kristus,
tetapi bukan Gereja, mengikuti Kristus dari pinggiran Gereja".
"Kristus dan Gereja bersatu", beliau berkata. "Setiap kali
Kristus memanggil seseorang, Ia membawa orang itu kepada Gereja". Karena
ini, kata Paus Fransiskus, "ada baiknya [bahwa seorang anak] datang untuk
dibaptis dalam Gereja - Gereja Ibu" :
"Dan gerak isyarat
begitu banyak kelembutan Yesus ini membuat kita menyadari hal ini : bahwa
ajaran kita, mari kita katakan, atau mengikuti Kristus kita, bukanlah sebuah gagasan.
Itu merupakan kepatuhan tetap di rumah - dan meskipun kita masing-masing
memiliki kesempatan dan pengalaman nyata meninggalkan rumah karena sebuah dosa,
sebuah kesalahan – Allah paham - keselamatan [berarti] pulang ke rumah bersama
Yesus dalam Gereja. Inilah gerak isyarat kelembutan. Satu demi satu, Allah
memanggil kita juga, kepada umat-Nya, ke dalam keluarga-Nya, ibu kita, Gereja yang
Kudus. Mari kita memikirkan
tentang tindakan-tindakan Yesus ini".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.