Bacaan Ekaristi : Yes 1:10,16-20; Mat 23:1-12
Dalam homilinya pada
Misa harian Selasa pagi 18 Maret 2014 di Casa Santa Marta,
Vatikan, Paus
Fransiskus
merenungkan Masa Prapaskah, menyebutnya sebuah
waktu "untuk
menyesuaikan kehidupan seseorang". Bacaan pertama dari nabi Yesaya (Yes
1:10,16-20) memanggil bagi pertobatan "penguasa Sodom" dan "rakyat Gomora", sebuah panggilan, Bapa Suci mencatat, yang mendesak kita untuk "mengubah
hidup kita" dan menjaga "kebaikan jiwa-jiwa kita".
Tuhan, beliau
melanjutkan, sedang menunggu kita untuk datang mendekat pada-Nya dan mengampuni kita. Injil
(Mat 23:1-12), namun, mengingatkan kembali peringatan Kristus untuk tidak mengikuti
contoh orang-orang munafik yang
tidak mempraktekkan apa yang mereka khotbahkan. "Apa yang dilakukan orang-orang munafik? Mereka
mengenakan topeng, mereka memakai
riasan [orang-orang]
baik : mereka terlihat suci,
mereka berdoa menengadah ke langit, membuat diri mereka terlihat, mereka merasa lebih benar dari orang lain, mereka
memandang rendah orang lain", kata Paus.
"'Tetapi - mereka
mengatakan -
saya sangat Katolik, karena paman saya adalah
seorang dermawan besar, keluarga saya juga dan saya [...] kenal uskup ini, kardinal itu,
imam ini ... saya juga ...’ Mereka berpikir diri mereka lebih baik daripada orang lain. Ini
adalah kemunafikan. Tuhan berfirman : ‘Tidak, bukan
itu’. Tak seorang pun benar oleh dirinya sendiri. Kita semua memiliki kebutuhan untuk dibenarkan. Dan satu-satunya yang membenarkan
kita adalah Yesus Kristus".
Paus meminta umat
beriman menjadi dekat pada Tuhan untuk menghindari menjadi munafik. Cara untuk melakukan hal
ini, belia
berkata, disorot dalam bacaan pertama. "'Usahakanlah keadilan, belalah hak
anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda’. Pedulikanlah sesama Anda :
orang-orang sakit, orang-orang miskin, mereka
yang membutuhkan, mereka yang
terabaikan. Ini adalah batu ujian. Orang-orang munafik tidak tahu bagaimana melakukan ini, mereka tidak bisa, karena mereka begitu
penuh dengan diri mereka sendiri sehingga mereka buta memandang orang lain. Ketika seseorang sedikit berjalan dan datang mendekat pada Tuhan, terang Tuhan membuat mereka melihat hal-hal
ini dan mereka pergi untuk membantu saudara-saudara
tersebut. Ini adalah tanda, ini adalah tanda pertobatan".
Mengakhiri homilinya, Bapa Suci mendorong mereka yang hadir untuk menghayati Masa Prapaskah sebagai sebuah waktu untuk mengubah hidup seseorang dan datang mendekat pada Tuhan. Mereka yang jauh dari-Nya, beliau berkata, hidup dalam kemunafikan. "Kemunafikan tidak memiliki kebutuhan untuk Tuhan, ia diselamatkan oleh dirinya sendiri, sehingga ia berpikir, dan berpura-pura sebagai orang suci", kata Bapa Suci. "Tanda bahwa kita dekat pada Tuhan adalah dengan penebusan dosa, memohon pengampunan, dan bahwa kita peduli akan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Semoga Tuhan memberi kita semua terang dan keberanian : terang untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam diri kita dan keberanian untuk bertobat, untuk datang medekat pada Tuhan. Indahnya mendekat pada Tuhan".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.