Bacaan
Ekaristi : Yer 7:23-28; Luk 11:14-23
Paus Fransiskus merayakan Misa Kamis
pagi 27 Maret 2014 di
Basilika Santo Petrus, Vatikan,
bersama
dengan hampir 500 anggota Parlemen Italia.
Di antara mereka yang
hadir pagi itu adalah 9 menteri dan juru bicara Senat dan DPR Italia, Piero Grasso dan Laura Boldrini. Paus
memusatkan homilinya pada bacaan pertama dari Kitab Yeremia (7:23-28),
di mana nabi mencela angkatan yang “menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat
dari pada nenek moyang mereka”. Kenyataan ini juga ditampilkan dalam Injil (Luk 11:14-23), di mana beberapa dari
orang banyak menuduh Kristus mengusir setan "dengan kuasa penghulu setan".
"Hati orang-orang
ini, hati kelompok kecil ini, sejalan dengan waktu akan begitu mengeras, begitu demikian sehingga tidak mungkin mendengarkan suara Tuhan", Bapa Suci menjelaskan. "Dan dari orang-orang
berdosa, mereka telah tergelincir, mereka menjadi korup. Sangatlah sulit bagi orang yang korup untuk kembali. Orang berdosa ya, karena Tuhan penuh belas kasih dan menunggu kita semua. Tetapi orang korup tetap dalam urusannya, dan orang-orang ini
korup. Dan inilah mengapa mereka
membenarkan diri mereka sendiri, karena Yesus, dengan kesederhanaan-Nya, tetapi juga dengan kekuatan
Allah, mengusik mereka".
Paus melanjutkan dengan
mengatakan bahwa mereka yang telah tergelincir menjadi korup menolak
"keselamatan kasih Allah dan melewatkan
teologi iman menjadi teologi tugas". "Mereka menolak
kasih Tuhan dan penolakan ini telah membuat mereka menjalani jalan yang bukan dialektika
(penalaran)
kebebasan yang ditawarkan Tuhan, melainkan logika kebutuhan, di mana tidak ada tempat bagi Tuhan", beliau berkata.
"Dalam dialektika kebebasan ada Tuhan yang baik, yang mengasihi kita. Ia begitu mengasihi kita! Sebaliknya, dalam logika
kebutuhan tidak ada tempat bagi Allah : Anda harus melakukan, Anda harus, Anda harus ... Mereka telah menjadi berperilaku. Orang-orang cara yang baik, tetapi orang-orang kebiasaan buruk. Yesus
menyebut mereka, 'kuburan
yang dilabur putih'".
Mengakhiri homilinya, Paus Fransiskus mengajak para
anggota parlemen Italia untuk membuka hati mereka bagi Tuhan, terutama saat Masa
Prapaskah ini. "Mari kita berdoa agar Tuhan sudi memberi kita rahmat untuk
selalu berjalan pada jalan keselamatan, membuka diri kita bagi keselamatan yang
hanya berasal dari Allah, dari iman, bukan yang diusulkan 'para pujangga tugas'
ini, yang telah kehilangan iman dan mengatur orang-orang dengan teologi tugas pastoral
ini".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.