Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Juni 2014 : ORANG YANG KORUP HARUS BERTOBAT


Bacaan Ekaristi : 1 Raj 21:17-29; Mat 5:43-48

Seperti hari Senin kemarin, dalam Misa harian Selasa pagi 17 Juni 2013 di Casa Santa Marta, Paus Fransiskus kembali memusatkan homilinya kepada tema korupsi dalam Gereja dan dalam masyarakat. Beliau mengatakan selalulah orang miskin yang membayar harga untuk korupsi tersebut, dan mereka yang melakukan kejahatan ini harus memohon pengampunan Allah.

Paus Fransiskus mendasarkan permenungannya pada bacaan liturgi hari itu yang diambil dari Kitab Pertama Raja-raja (21:17-29) yang menceritakan bertobatnya Raja Ahab setelah menerima peringatan Nabi Elia. Sebagaimana diceritakan dalam bacaan liturgi hari Senin kemarin, Raja Ahab dengan bantuan istrinya Izebel, telah membunuh Nabot untuk merampas tanahnya. Penyebab tindakan Raja Ahab tersebut adalah keserakahan dan korupsi yang dilakukannya dan juga istrinya. Ketika kita memulai jalan korupsi, Paus Fransiskus mengatakan, kita kehilangan kemanusiaan kita dan memperbudak diri kita, persis seperti yang dikatakan nabi Elia kepada Ahab, "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan".

"Questa è la definizione: è una merce!.... Inilah definisi korupsi, Paus menegaskan,  korupsi adalah sebuah komoditas yang kita beli dan jual. Mengingat homili kemarin yang di dalamnya beliau memperkenalkan tiga bidang korupsi - dalam politik, dalam bisnis dan dalam Gereja beliau mengatakan ketiganya menyakiti orang miskin yang selalu membayar harga untuk keuntungan orang lain. Kepada semua orang-orang ini, Paus Fransiskus mencatat, Allah mengatakan dengan jelas bahwa Ia akan mendatangkan malapetaka atas mereka dan keluarga-keluarga mereka. Korupsi, beliau berkata, menjengkelkan Allah dan menghebohkan orang-orang karena mengeksploitasi, memperbudak, bahkan membunuh orang-orang rentan, tetapi mereka yang melakukan kejahatan ini hanya berfokus pada uang dan kekuasaan.

"Sono traditori i corrotti..... Orang-orang yang korup, Paus Fransiskus berkata, adalah para pengkhianat yang mencuri dan membunuh, yang mengeksploitasi orang-orang yang tidak bersalah, tetapi mereka melakukannya di kejauhan dengan sarung tangan anak sehingga mereka tidak harus mendapati tangan mereka kotor. Orang-orang ini, beliau berkata, dikutuk oleh Allah, tetapi sama seperti Ahab yang mengoyakkan jubahnya dan berpuasa serta merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, maka orang-orang yang korup harus bertobat dan menebus atas apa yang telah mereka lakukan. Tugas kita sebagai orang-orang Kristiani, Paus menyimpulkan, adalah memohon pengampunan dari Allah  atas orang-orang ini yang kita baca di surat kabar, mendoakan pertobatan hati mereka dan rahmat agar kita tidak akan pernah menjadikan diri kita sendiri korup.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.