Bacaan
Ekaristi : Yes 49:1-6; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66,80
Yohanes
Pembaptis sebagai
teladan bagi orang-orang Kristiani hari ini adalah fokus homili Paus
Fransiskus
dalam Misa Hari
Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis di kapel Santa Marta,
Vatikan pada
hari Selasa pagi
24
Juni 2014. Dengan melukiskannya
sebagai 'yang terbesar dari para nabi', Paus Fransiskus
menyimpulkan tiga panggilan
utama Yohanes Pembaptis dalam tiga kata : mempersiapkan, membedakan dan “mengecil”. Dalam berbagi Injil
dengan orang lain, orang-orang Kristiani harus menjadi seperti Santo Yohanes
Pembaptis, mempersiapkan
jalan bagi Tuhan, memperkenalkan-Nya kepada orang lain, kemudian “mengecil”
agar Yesus bertambah besar.
Berkenaan dengan
panggilan yang pertama, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yohanes adalah orang
yang mempersiapkan jalan bagi Yesus tanpa mengambil kemuliaan apapun untuk
dirinya sendiri. Orang-orang mencari-cari dia dan
mengikutinya karena ia adalah seorang pengkhotbah yang ulung, Paus Fransiskus mencatat.
Paus bertanya-tanya apakah Yohanes pernah tergoda "untuk berpikir bahwa ia
penting, tetapi ini tidak pernah terjadi". Ketika ditanyakan apakah ia
adalah Mesias, Yohanes menjawab bahwa ia hanya "suara" yang telah datang
"untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan". Ia selalu
menjawab bahwa seseorang yang lebih besar daripadanya akan datang.
Yohanes
Pembaptis tahu perannya adalah "mempersiapkan orang-orang, mempersiapkan hati orang-orang untuk sebuah
perjumpaan
dengan Tuhan", kata Paus Fransiskus.
Panggilan kedua Yohanes Pembaptis, Paus Fransiskus mengatakan, adalah membedakan, di antara begitu banyak orang baik, siapakah Mesias sejati. Nabi juga membutuhkan karunia membedakan agar mampu mengenali Yesus sebagai Mesias, kata Paus Fransiskus. "Roh Kudus menyatakan hal ini kepadanya dan ia memiliki keberanian untuk mengatakan, "Itulah Dia. Dialah Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia". Ketika Yohanes melihat Yesus lewat, ia berkata kepada murid-muridnya, "Lihatlah, Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia". Para murid melihat, tetapi membiarkan Yesus pergi, sehingga Yohanes mengulanginya pada hari berikutnya, "Lihatlah, inilah orang pilihan Allah!".
Panggilan ketiga Yohanes Pembaptis, Paus Fransiskus mengatakan, adalah mengecilkan dirinya sehingga Tuhan dapat tumbuh di hati orang lain.
Tahap panggilan Yohanes ini
adalah yang
paling sulit, Paus mencatat, karena Yesus memiliki cara berperilaku yang begitu sangat berbeda dari apa yang
dibayangkan
Yohanes. Tepat sebelum kematiannya di penjara, Yohanes
diliputi keraguan dan mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus apakah Ia benar-benar adalah orang pilihan
tersebut. Yohanes dihina melalui kematiannya, tetapi juga dalam kegelapan keraguannya, ia masih
tetap menjadi teladan bagi orang-orang Kristiani hari ini.
Paus Fransiskus mengakhiri
homilinya dengan mengatakan bahwa Santo Yohanes Pembaptis tahu bahwa karunianya
untuk berbicara, berkhotbah, menggerakkan hati orang-orang dan menarik orang
banyak memiliki sebuah
tujuan yang tidak ada
hubungannya dengan dia dan semuanya
harus dilakukan bersama Yesus. Sebagai teladan
evangelisasi, Santo Yohanes Pembaptis menunjukkan bahwa "orang
Kristiani tidak mewartakan dirinya, namun sosok yang lain, dan mempersiapkan jalan bagi sosok yang lain
: Tuhan.
Orang
Kristiani harus tahu bagaimana membedakan dan harus membedakan kebenaran dari
apa yang tampaknya benar, tetapi tidak",
kata Paus
Fransiskus. "Orang
Kristiani tahu bagaimana mengecilkan diri sehingga Tuhan dapat tumbuh dalam hati dan jiwa orang
lain".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.