Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 Oktober 2014 : MENGINGAT KISAH KASIH ALLAH BAGI KITA



Bacaan Ekaristi : Gal 1:13-24; Luk 10:38-42

Jika kita ingin memuliakan Allah, kita harus mengingat semua yang telah Ia lakukan bagi kita. Tetapi itu juga berarti mengingat dosa-dosa kita. Itu berarti bersikap jujur dengan diri kita sendiri, kata Paus Fransiskus ketika beliau merenungkan Bacaan-bacaan hari itu (Gal 1:13-24; Luk 10:38-42) dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 7 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Tuhan "memilih umat-Nya dan menemani mereka selama perjalanan mereka di hutan belantara, sepanjang hidup mereka", kata Paus Fransiskus yang mengulas bacaan pertama yang di dalamnya Santo Paulus mengingatkan masa lalunya, tanpa menyembunyikan dosa-dosanya.

Apa yang "Allah lakukan dengan umat-Nya - Paus Fransiskus mengatakan - Ia telah melakukan dan terus melakukan pada kita masing-masing". Paus Fransiskus kemudian bertanya "Mengapa kita dipilih karena Kristiani, dan bukan orang di sana itu, yang jauh yang bahkan tidak pernah mendengar tentang Yesus Kristus?". "Itu merupakan sebuah kasih karunia", adalah jawaban Paus Fransiskus : "Sebuah kasih karunia cinta".

"Ingatan nyata Santo Paulus akan kenyataan ini, adalah apa yang menjadikan Paulus", yang mengaku dengan bengis telah menganiaya gereja. Paulus tidak mengatakan "saya baik, saya putra [keluarga] ini, saya memiliki kebangsawan tertentu ...". Tidak, Paulus berkata, "Aku adalah seorang penganiaya, aku sudah jahat". Paus Fransiskus mengatakan bahwa Paulus mengingat perjalanannya, dan ia mengingatnya benar-benar dari awal".

"Kebiasaan mengingat hidup kita ini bukanlah praktek yang sangat umum. Kita melupakan hal-hal, kita hidup di saat ini dan kemudian melupakan masa lalu. Dan kita masing-masing memiliki sebuah kisah : sebuah kisah kasih karunia, sebuah kisah dosa, sebuah kisah perjalanan, begitu banyak hal ... Adalah suatu hal yang baik berdoa dengan sejarah kita. [Sebuah doa seperti] yang Paulus lakukan, di mana ia menceritakan sepenggal kisahnya, tetapi secara umum mengatakan : ‘Ia telah memilihku! Ia memanggilku! Ia menyelamatkanku! Ia adalah rekanku di perjalanan ... '".

Paus Fransiskus melanjutkan : "[Tindakan] mengingat kehidupan kita sendiri adalah untuk memuliakan Allah. Mengingat pada dosa-dosa kita, yang karenanya Tuhan telah menyelamatkan kita, adalah untuk memuliakan Allah". "Paulus mengatakan bahwa ia hanya memiliki dua hal: dosa-dosanya, dan kasih karunia Tuhan yang Tersalib, kasih karunia-Nya". Paulus "mengingat dosa-dosanya, dan membanggakan mereka : ‘Aku adalah seorang pendosa, tetapi Kristus yang Tersalib menyelamatkanku dan ia membanggakan Kristus. Ini adalah kenangan Paulus. Ini adalah tindakan mengingat yang diajak Yesus sendiri bagi kita untuk dilakukan" : "Ketika Yesus berkata kepada Martha : ‘Engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik’. Apa yang Ia maksudkan? [Ia memaksudkan] Mendengarkan Tuhan dan mengingat. Anda tidak bisa berdoa setiap hari seolah-olah kita tidak mempunyai sebuah kisah. Kita masing-masing mempunyai kisahnya sendiri. Dan dengan kisah dalam hati kita ini kita menghampiri doa, seperti Maria. Seringkali kita terganggu, seperti Marta, oleh pekerjaan, oleh acara-acara hari itu , oleh hal-hal yang harus kita lakukan itu, dan kita melupakan kisah ini".

Paus Fransiskus mengatakan bahwa hubungan kita dengan Allah, "tidak dimulai pada hari Pembaptisan : dimetereikan di sana". [Hubungan kita] dimulai "ketika Allah, dari kekekalan, memandang kita dan memilih kita. Semuanya dimulai dalam hati Allah: "Mengingat bahwa kita dipilih, dipilih oleh Allah. Mengingat perjalanan perjanjian kita. Apakah kita telah menghormati perjanjian ini, atau tidak? Tidak, kita adalah orang-orang berdosa dan kita mengingat ini, dan kita mengingat janji Allah kepada kita yang tidak pernah mengecewakan, yang adalah pengharapan kita. Ini adalah doa yang benar".

Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan sebuah ajakan berdoa dengan Mazmur 139: “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh". Ini adalah berdoa, berdoa adalah untuk mengingat di hadapan Allah karena kisah kita adalah kisah tentang kasih-Nya bagi kita".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.