Bacaan
Ekaristi : Gal 3:1-5; Luk 11:5-13
Kita meminta banyak hal ketika kita berdoa, tetapi karunia terbesar yang dapat diberikan Allah kepada kita adalah
Roh Kudus. Inilah permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa
harian Kamis pagi 9
Oktober 2014 di Casa
Santa Marta,
Vatikan.
Beliau mengulas Injil hari itu (Luk 11:5-13), yang menyajikan perumpamaan
tentang orang yang mendapatkan
apa yang ia butuhkan karena kegigihannya.
Paus Fransiskus memulai homilinya dengan mencatat bahwa "Allah memiliki begitu banyak belas
kasih" dan mengamati
bahwa dalam Doa Pendek kita mulai dengan meminta kepada Allah pengampunan dan "mendapatkan doa manakah yang
berani tidak berharap": "Ini membuat saya berpikir: justru belas
kasih Allah tidak hanya mengampuni - kita semua
tahu itu - tetapi menjadi murah hati dan memberikan lebih dan lebih ... Kita memohon : 'Dan mendapatkan
doa
manakah yang
berani tidak berharap'.
Ketika kita berdoa kita mungkin memohon [intensi] ini
atau [intensi] itu
dan Ia selalu memberi kita lebih, lebih banyak lagi!".
Paus Fransiskus
menggarisbawahi tiga kata kunci dalam Injil:
"Sahabat, Bapa dan karunia". Yesus
menunjukkan para murid doa
manakah. Seperti seorang
laki-laki yang pergi kepada seorang sahabat di tengah
malam meminta sesuatu. Dalam
kehidupan - beliau mengamati - "Ada sahabat-sahabat paling
sejati" yang benar-benar memberi segalanya. "Ada orang-orang lainnya yang kira-kira adalah sahabat-sahabat yang baik", tetapi Alkitab mengatakan kepada kita, 'satu, dua, atau tiga
... tidak lebih!'. Kemudian, orang-orang lain yang merupakan
sahabat-sahabat, tetapi tidak seperti ini". Dan bahkan jika kita
menuntut dan mengganggu
"ikatan persahabatan
berarti bahwa kita diberikan apa yang kita minta".
"Yesus berjalan selangkah lebih jauh
dan berbicara tentang Bapa: ‘Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari
padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia
minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di
sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya’".
Paus Fransiskus
melanjutkan - "tidak hanya sahabat yang menemani
kita dalam perjalanan hidup kita
membantu kita dan memberi
kita apa yang kita minta, tetapi Bapa kita yang di sorga" yang "sangat
mengasihi kita dan yang tentang-Nya Yesus berkata bahwa Ia memperhatikan pemberian
makan burung
di padang. Yesus ingin membangkitkan iman
dalam doa" dan mengatakan : "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap
orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan". "Ini - kata Paus Fransiskus - adalah doa: meminta,
mencari dan mengetuk hati Allah". Dan Bapa "mengaruniakan Roh
Kudus kepada mereka yang meminta-Nya!".
"Ini adalah karunia, ini adalah tambahan
lebih dari Allah. Allah tidak pernah memberi Anda sebuah
karunia, sesuatu yang Anda
minta, tanpa membungkusnya
dengan baik, tanpa menambahkan tambahan
sesuatu yang lebih bahkan menjadikannya lebih indah. Dan yang sedikit lebih yang Tuhan, Bapa
berikan kepada kita, adalah
Roh Kudus. Karunia sejati
Bapa adalah dia yang berdoa berani tidak berharap. ‘Saya memohon rahmat ini; saya memohon ini, saya mengetuk dan begitu banyak berdoa ...
Saya hanya berharap bahwa Engkau
sudi memberi saya ini’. Dan Ia yang adalah
Bapa, akan memberi saya itu dan banyak lagi: Ia akan memberi saya karunia Roh Kudus".
"Anda berdoa - kata
Paus Fransiskus - bersama seorang sahabat, yang adalah rekan Anda dalam perjalanan kehidupan, Anda berdoa bersama Bapa dan Anda berdoa dalam Roh Kudus. Sahabat
tersebut adalah Yesus" : "Ia menyertai kita
dan mengajar kita berdoa. Dan doa kita harus bersifat Tritunggal. Jadi sering
kali [orang-orang bertanya] : 'Tetapi apakah Anda percaya?' : 'Ya! Ya!'; 'Apa yang Anda percayai?'; 'Dalam Allah!'; 'Tetapi siapakah Allah bagi Anda ?';
'Allah,
Allah’. Tetapi Allah tidak ada
: Jangan terkejut! Maka Allah tidak ada! Ada Bapa, Putra dan Roh Kudus, mereka
adalah
pribadi-pribadi, mereka bukanlah beberapa gagasan yang kabur di
awan... semprotan Allah ini tidak ada! Ada
tiga pribadi! Yesus adalah rekan kita dalam perjalanan
yang memberi kita apa yang kita minta;
Bapa yang memperhatikan
kita dan mengasihi kita,
dan Roh Kudus adalah karunia, karunia
tambahan dari Bapa, sehingga kesadaran kita berani tidak berharap".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.