Bacaan
Ekaristi : Kel 23:20-23a; Mat 18:1-5,10
Para malaikat pelindung
ada, mereka bukanlah [buah] doktrin yang bersifat khayalan, tetapi para sahabat yang telah ditempatkan Allah di samping kita dalam perjalanan hidup kita.
Itulah pokok homili Paus Fransiskus dalam Misa harian Kamis pagi 2 Oktober 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang
bertepatan dengan Pesta Para Malaikat Pelindung.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa Bacaan-bacaan hari itu menyajikan kita dengan dua
gambaran : malaikat dan anak kecil. Allah menempatkan malaikat di samping kita untuk mengawasi
kita : "Jika seseorang percaya bahwa mereka dapat berjalan sendiri, mereka akan
sangat keliru", mereka
akan jatuh "ke dalam perangkap arogansi yang mengerikan : meyakini kita luar biasa",
cukup diri. Yesus mengajarkan para rasul untuk menjadi seperti anak-anak. "Murid-murid berdebat tentang siapa yang terbesar di
antara mereka, ada sebuah pertengkaran internal ... eh, karierisme, eh?
Inilah yang terjadi pada para uskup perdana, tergoda oleh karierisme. "Eh, saya ingin menjadi lebih besar dari Anda ... Para
uskup perdana tidak menetapkan teladan yang baik dalam hal ini, tetapi itu adalah kenyataan. Yesus mengajarkan mereka untuk memiliki sikap yang benar, sikap "seorang
anak": kepatuhan, perlunya saran, perlunya bantuan, karena anak
adalah sejatinya lambang perlunya bantuan, lambang kepatuhan untuk terus berjalan ...
Ini adalah jalan.
Memberitahu siapa yang lebih besar". Mereka yang paling dekat dengan sikap seorang anak, "lebih dekat pada permenungan Bapa". Mereka mendengarkan malaikat
pelindung mereka dengan hati yang
terbuka dan patuh : "Menurut tradisi Gereja, kita
semua memiliki seorang malaikat bersama kita, yang melindungi kita,
membantu kita mendengar berbagai hal. Saya harus melakukan ini, saya tidak harus melakukan ini, itu tidak benar,
berhati-hatilah ... ' : Betapa sering kita mendengar : begitu sering!". Merupakan suara sahabat perjalanan kita. Percayalah bahwa ia akan membimbing kita sampai akhir hidup kita dengan nasihat, dan maka dengarkanlah suaranya, jangan memberontak terhadapnya ... karena pemberontakan,
keinginan untuk mandiri, adalah sesuatu yang kita semua memiliki,
ini adalah arogansi, arogansi yang sama dari bapa kita Adam di taman firdaus. sangat sama. Janganlah memberontak: ikuti sarannya".
"Tak seorang pun melakukan perjalanan sendirian dan tak seorang pun seharusnya berpikir bahwa mereka sendirian"
- lanjut Paus Fransiskus
- karena "sahabat ini" selalu ada: "Dan ketika kita tidak
ingin mendengarkan nasihatnya, mendengarkan suaranya, seperti
mengatakan, 'Pergilah!'. Sangat berbahaya mengusir sahabat perjalanan kita, karena tidak ada laki-laki
maupun perempuan dapat menyarankan mereka sendiri. Saya bisa memberikan nasihat kepada orang lain, tetapi
tidak untuk
diri saya sendiri. Roh Kudus menyarankan saya, malaikat
menyarankan saya. Inilah sebabnya kita membutuhkannya. Ini bukan doktrin khayalan tentang malaikat:.... Tidak, itulah kenyataannya. Merupakan apa yang dikatakan
Yesus, Allah berkata: "Aku mengutus seorang malaikat di hadapan Anda untuk menjaga Anda, untuk menemani Anda dalam perjalanan Anda, sehingga Anda tidak
akan salah'".
Paus Fransiskus
mengakhiri homilinya : "Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan ini
hari ini : Bagaimana hubungan saya dengan malaikat pelindung saya? Apakah
saya mendengarkannya? Apakah saya mengatakan selamat pagi kepadanya di pagi hari? Apakah saya memohon kepadanya : ‘Jagalah saya ketika saya
tidur?'. Apakah saya berbicara
dengannya? Apakah saya
meminta nasihatnya? Ia adalah pendamping saya. Kita bisa menjawab
pertanyaan ini hari ini, kita
masing-masing : bagaimana hubungan kita dengan malaikat ini yang telah diutus Tuhan menjaga saya dan menemani saya dalam perjalanan
saya, dan yang selalu melihat wajah Bapa yang
di sorga".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.