Bacaan
Ekaristi : Yes 25:6-10a; Flp 4:12-14,19-20; Mat 22:1-14
Kita telah mendengar nubuat nabi Yesaya: "Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada
segala muka..." (Yes 25:8). Kata-kata
ini, penuh pengharapan kepada Allah, mengarahkan kita ke tujuan, mereka menunjukkan masa depan yang ke
arahnya kita berziarah. Sepanjang jalan ini para kudus
mendahului
kita dan membimbing kita. Kata-kata ini juga menggambarkan panggilan para misionaris pria dan wanita.
Para misionaris adalah mereka yang, dalam kepatuhan kepada Roh Kudus, memiliki keberanian untuk menghidupi Injil. Bahkan Injil yang baru saja kita dengar ini : "Pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan...", raja mengatakan kepada hamba-hambanya (Mat 22:9). Para hamba kemudian berangkat dan mengumpulkan semua orang yang mereka dapati, "orang-orang baik maupun orang-orang jahat", dan membawa mereka ke pesta nikah Sang Raja (bdk. ayat 10).
Para
misionaris telah menerima panggilan ini: mereka telah berangkat untuk memanggil setiap orang, di jalan-jalan raya dan persimpangan-persimpangan jalan dunia. Dengan cara ini mereka telah melakukan kebaikan yang besar sekali bagi Gereja, bagi suatu
saat Gereja yang berhenti bergerak, suatu saat ia menjadi tertutup pada dirinya sendiri, ia jatuh sakit, ia dapat rusak, baik oleh dosa maupun oleh pengetahuan palsu tersebut terpisah
dari Allah yang merupakan sekularisme duniawi.
Para misionaris telah mengalihkan pandangan mereka kepada Kristus yang tersalib; mereka telah menerima rahmat-Nya dan mereka tidak menyimpannya untuk diri mereka sendiri. Seperti Santo Paulus, mereka telah menjadi segala hal bagi semua orang; mereka telah mampu hidup dalam kekurangan dan kelimpahan, dalam kenyang dan kelaparan; mereka telah mampu melakukan segala perkara dalam Dia yang menguatkan mereka (Flp 4:12-13). Dan dengan kekuatan yang diberikan Allah ini, mereka memiliki keberanian untuk "keluar" ke semua jalan-jalan raya dunia dengan percaya diri dalam Tuhan yang telah memanggil mereka. Ini adalah kehidupan seorang misionaris. Dan kemudian berakhir jauh dari rumah, jauh dari tanah air mereka; berkali-kali terbunuh, dibunuh! Seperti yang terjadi, pada hari-hari ini, terhadap banyak saudara dan saudari kita.
Perutusan
penginjilan
Gereja pada dasarnya adalah sebuah pemakluman kasih, belas kasih dan pengampunan Allah, terungkap kepada kita dalam kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus. Para misionaris telah melayani perutusan Gereja dengan memecah-mecah roti sabda
Allah bagi orang-orang miskin dan orang-orang jauh, dan dengan membawa kepada semua orang karunia kasih yang
tak terduga yang mengalir dari hati Sang Juruselamat.
Itulah yang terjadi dengan Santo François de Laval dan Santa Marie de l'Inkarnasi. Para peziarah dari Kanada yang terkasih, hari ini saya ingin meninggalkan Anda dengan dua kata nasihat; mereka diambil dari Surat kepada jemaat Ibrani, kendati memikirkan tentasng para misionaris, mereka akan sangat bermanfaat bagi jemaat-jemaat Anda.
Yang pertama adalah ini, ini adalah apa yang difirmankan Sabda Allah : "Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah
menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka" (13:7). Kenangan akan para misionaris mendukung kita pada saat kita sedang mengalami kelangkaan pekerja dalam pelayanan Injil. Keteladanan mereka menarik kita, mereka mengilhami kita untuk mencontoh iman mereka. Mereka adalah para saksi yang berbuah yang melahirkan kehidupan!
Yang kedua adalah ini: "Ingatlah akan masa yang
lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu
bertahan dalam perjuangan yang berat..... Sebab itu janganlah kamu melepaskan
kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan
ketekunan..." (10:32,35-36). Menghormati mereka yang bertahan dalam penderitaan membawakan kita Injil berarti menyiapkan diri kita untuk memperjuangkan pertandingan iman yang baik dengan kerendahan hati, kelemahlembutan, dan belas kasih, dalam kehidupan sehari-hari kita. Dan ini berbuah. Mengenang mereka yang mendahului kita, yang mendirikan Gereja kita. Gereja Quebec berkembang biak! Berkembang
biak dalam banyak misionaris, yang pergi ke
mana-mana. Dunia dipenuhi dengan para misionaris Kanada, seperti kedua
orang ini. Sekarang saran
tersebut : bahwa kenangan ini tidak membawa kita meninggalkan keterusterangan. Jangan meninggalkan keberanian! Mungkin ... tidak, tidak mungkin. Memang benar. Iblis iri hati dan tidak mentolerir tanah yang begitu berkembang biak dalam para misionaris. Doa kita kepada Tuhan adalah agar Quebec kembali ke jalan kesuburan ini, untuk memberikan dunia banyak misionaris. Dan agar kedua
orang ini yang – demikian
dikatakan – mendirikan Gereja di Quebec membantu kita sebagai para pengantara; agar benih yang mereka tabur dapat tumbuh dan memberikan buah pria dan wanita baru dengan keberanian, dengan pandangan ke depan, dengan hati yang terbuka bagi panggilan Tuhan. Hari ini kita harus memohonkan
hal ini bagi tanah air Anda! Dan mereka dari surga akan menjadi para pengantara kita. Semoga Quebec menjadi sumber para misionaris yang berani dan kudus itu.
Ini, kemudian, adalah sukacita dan tantangan peziarahan milik Anda ini: mengenang para saksi, para misionaris iman di negara Anda. Kenangan mereka mendukung kita selalu dalam perjalanan kita
menuju masa depan, menuju tujuan, ketika "Tuhan ALLAH akan
menghapuskan air mata dari pada segala muka...".
"Marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!" (Yes 25:9).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.