Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Maret 2015 : BERMURAH HATILAH, JANGAN MENUTUP PINTU HATI

Bacaan Ekaristi : Yeh 47:1-9.12; Yoh 5:1-3a.5-16

Gereja "adalah kediaman Yesus", sebuah rumah belas kasih yang menyambut semua orang, dan karena itu bukan sebuah tempat di mana orang-orang Kristiani harus menutup pintu untuk mereka yang berusaha masuk. Ini adalah pesan pokok Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi di Casa Santa Marta, Vatikan.

Ini adalah sebuah pesan yang telah diulangi Paus Fransiskus berulang kali di masa lalu : pesan tentang Yesus yang membuka pintu bagi siapa saja yang mencari-Nya dan terutama bagi mereka yang jauh dari-Nya. Namun, Paus Fransiskus menyesalkan, beberapa orang Kristiani menghalangi masuk mereka yang mengetuk pintu Gereja. Sementara Kristus menawarkan belas kasih yang tuntas, orang-orang yang mengaku percaya kepada-Nya kadang-kadang menggagalkan Nya dengan menutup pintu bagi orang lain.

Permenungan Paus Fransiskus diawali dengan air, pelaku utama bacaan-bacaan liturgi hari itu. Menyebutnya "air yang menyembuhkan", Paus Fransiskus mengulas pemaparan Nabi Yehezkiel (Yeh 47:1-9.12) tentang tetesan air yang muncul dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan yang menjadi sebuah aliran air yang sangat deras yang kaya dengan ikan, mampu menyembuhkan siapa pun. Dan, dalam Injil (Yoh 5:1-3a.5-16) : air kolam Betesda di mana seorang lumpuh yang sedih hanya tergolek di tepi kolam. Paus Fransiskus menggambarkannya sebagai seorang yang sedikit '"malas" - tidak pernah menemukan cara untuk membenamkan dirinya di air yang bergoncang untuk mencari kesembuhan. Sebaliknya, Yesus menyembuhkannya dan mendorong dia untuk "berjalan", tetapi ini memicu kritik para ahli Taurat karena penyembuhan berlangsung pada hari Sabat. Ini adalah sebuah cerita, catat Paus Fransiskus, yang terjadi "berkali-kali" hari ini:

"Seorang laki-laki - seorang perempuan - yang merasa sakit jiwanya, sedih, yang membuat banyak kesalahan dalam hidup, pada waktu tertentu merasa bahwa air sedang bergoncang - Roh Kudus sedang menggerakkan sesuatu - atau mereka mendengar sebuah kata atau ... 'Ah, saya ingin pergi!' ... Dan mereka mengumpulkan keberanian mereka dan pergi. Dan berapa kali dalam jemaat-jemaat Kristiani hari ini akankah mereka menemukan pintu-pintu tertutup!' Tetapi Anda tidak bisa, tidak, Anda tidak bisa [masuk]. Anda telah berdosa dan Anda tidak bisa [masuk]. Jika Anda ingin datang, datanglah ke Misa pada hari Minggu, tetapi itu saja - itu semua dapat Anda lakukan'. Jadi, apa Roh Kudus ciptakan dalam hati umat, orang-orang Kristiani bersama mentalitas para 'ahli hukum' mereka itu, menghancurkan".

"Ini menyakitkan saya", Paus Fransiskus mengatakan, menegaskan bahwa Gereja selalu menjaga pintu-pintunya terbuka:

"Ini kediaman Yesus dan Yesus menyambut [semua orang]. Tetapi tidak hanya Ia menyambut, Ia pergi keluar untuk mencari orang-orang sama seperti Ia pergi keluar untuk mencari orang ini. Dan jika orang-orang terluka, apa yang Yesus lakukan? Memarahi mereka karena mereka terluka? Tidak, Ia datang dan Ia memanggul mereka di bahu-Nya dan ini disebut belas kasih. Dan ketika Allah menegur umat-Nya - 'Aku menghendaki belas kasihan, bukan kurban!' - Ia sedang berbicara tentang hal ini".

"Siapa Anda", Paus Fransiskus melanjutkan, "yang menutup pintu hati Anda terhadap seorang laki-laki, seorang perempuan, yang ingin bertambah baik, kembali dalam umat Allah - karena Roh Kudus telah menggelorakan hatinya". Masa Prapaskah, Paus Fransiskus mengakhiri, membantu kita untuk menghindari membuat kesalahan yang sama seperti orang-orang yang memandang hina kasih Yesus terhadap orang lumpuh tersebut, semata-mata karena itu bertentangan dengan hukum :

"Kita memohon kepada Tuhan hari ini dalam Misa bagi kita, bagi kita masing-masing dan bagi seluruh Gereja, sebuah pertobatan kepada Yesus, sebuah pertobatan kepada Yesus, sebuah pertobatan kepada belas kasih Yesus. Dan hukum akan sepenuhnya tercapai, karena hukum adalah mengasihi Allah dan sesama kita seperti diri kita sendiri".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.