Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI REGINA PACIS, OSTIA 3 Mei 2015

Bacaan Ekaristi : Kis 9:26-31; 1Yoh 3:18-24; Yoh 15:1-8

Pada hari Minggu, 3 Mei 2015, pukul 18.00 waktu setempat, Paus Fransiskus mengunjungi Paroki Regina Pacis (Ratu Perdamaian), Ostia Lido, sebuah paroki di pinggiran selatan Keuskupan Roma. Dalam homilinya beliau menarik inspirasi dari Bacaan Injil hari itu (Yoh 15:1-8), yang di dalamnya Yesus mengatakan kepada para murid-Nya perumpamaan tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya. Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa tersebut.

**************
Sebuah kata yang sering diulangi Yesus, terutama selama Perjamuan Terakhir, adalah : "Tinggallah di dalam Aku". Jangan bosan akan Aku, tinggallah di dalam Aku. Dan kehidupan Kristen justru adalah diam di dalam Yesus ini. Ini adalah kehidupan Kristen : tinggal di dalam Yesus. Dan untuk menjelaskan dengan baik apa yang Ia maksudkan dengan hal ini Yesus mempergunakan gambaran pokok anggur yang indah ini : "Akulah pokok anggur yang benar, kamu adalah ranting-rantingnya" (bdk Yoh 15:1,5). Dan setiap ranting yang tidak bersatu dengan pokok anggur akan mati, tidak menghasilkan buah; dan kemudian ia dibuang, untuk membuat api. Mereka sangat berguna untuk ini, untuk membuat api - mereka sangat, sangat berguna - tetapi tidak memberi buah. Sebaliknya, ranting-ranting yang bersatu dengan pokok anggur, menerima dari pokok anggur tersebut getah bening yang vital dan dengan demikian berkembang, tumbuh dan berbuah. Gambaran tersebut sederhana, sederhana - tinggal di dalam Yesus berarti bersatu dengan Dia untuk menerima kehidupan dari Dia, kasih dari Dia, Roh Kudus dari Dia. Memang benar, kita semua orang-orang berdosa, tetapi jika kita tinggal di dalam Yesus, sebagaimana ranting-ranting dengan pokok anggur, Tuhan datang, Ia sedikit memangkas kita, sehingga kita dapat semakin berbuah. Ia selalu mengurus kita. Namun, jika kita bosan, jika kita tidak tinggal di dalam Tuhan, kita adalah orang-orang Kristen hanya dalam kata, tetapi tidak dalam kehidupan; kita adalah orang-orang Kristen, tetapi mati, karena kita tidak berbuah, seperti ranting-ranting yang terpisah dari pokok anggur.

Tinggal di dalam Yesus berarti berkehendak untuk menerima kehidupan dari Dia, juga pengampunan, juga pemangkasan, tetapi menerimanya dari Dia. Tinggal di dalam Yesus berarti mencari Yesus, berdoa, doa. Tinggal di dalam Yesus berarti mendekati Sakramen-sakramen : Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat. Tinggal di dalam Yesus - dan ini adalah hal yang paling sulit - berarti melakukan apa yang Yesus lakukan, memiliki sikap yang sama dari Yesus. Namun, ketika kita "menguliti" orang lain [berbicara buruk tentang orang lain], misalnya, atau ketika kita bergunjing, kita tidak tinggal di dalam Yesus. Yesus tidak pernah melakukan ini. Ketika kita tidak jujur, kita tidak tinggal di dalam Yesus. Ia tidak pernah melakukan ini. Ketika kita menipu orang lain dengan perkara-perkara kotor yang berada di pintu gerbang setiap orang, kita adalah ranting-ranting yang mati, kita tidak tinggal di dalam Yesus. Tinggal di dalam Yesus adalah melakukan hal-hal yang sama dengan yang Ia lakukan : berbuat baik, membantu orang lain, berdoa kepada Bapa, merawat orang sakit, membantu orang miskin, memiliki sukacita Roh Kudus.

Sebuah pertanyaan yang baik bagi kita orang-orang Kristen adalah ini : Apakah aku tinggal di dalam Yesus atau apakah aku jauh dari Dia? Apakah aku bersatu dengan pokok anggur yang memberikan aku kehidupan atau apakah aku adalah sebuah ranting yang mati, yang tidak mampu berbuah, tidak mampum memberikan kesaksian? Dan ada juga ranting-ranting lain, ranting-ranting yang tidak dibicarakan Yesus di sini, tetapi tentang mereka dibicarakan di tempat lain : mereka yang membuat diri mereka tampak sebagai murid-murid Yesus, tetapi melakukan sebaliknya dari seorang murid Yesus, adalah ranting-ranting yang munafik. Mungkin mereka semua pergi ke Misa pada hari Minggu, mungkin mereka memiliki wajah sedikit serupa, sepenuhnya saleh, tetapi kemudian hidup seolah-olah mereka adalah orang-orang kafir. Dan Yesus menyebut orang-orang tersebut dalam Injil orang-orang munafik. Yesus baik; Ia mengundang kita untuk tinggal di dalam Dia. Ia memberi kita kekuatan, dan jika kita tergelincir ke dalam dosa - kita semua orang-orang berdosa - Ia mengampuni kita, karena Ia penuh belas kasih. Namun, apa yang Ia inginkan adalah dua hal ini : agar kita tinggal di dalam Dia dan agar kita tidak menjadi orang-orang munafik. Dan dengan ini sebuah kehidupan Kristen berjalan maju.

Dan apa yang diberikan Tuhan kepada kita jika kita tinggal di dalam Dia? Kita mendengarnya : "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yoh 15:7). Kekuatan dalam doa: "mintalah apa saja yang kamu inginkan", yaitu, doa yang penuh kuasa, sebegitu banyak sehingga Yesus melakukan apa yang kita minta. Namun, jika doa kita lemah - jika ia tidak benar-benar dibuat di dalam Yesus - doa tidak menghasilkan buah-buahnya, karena ranting itu tidak bersatu dengan pokok anggur. Tetapi jika ranting tersebut bersatu dengan pokok anggur, yaitu "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya". Dan ini adalah doa yang penuh kuasa. Dari manakah doa yang penuh kuasa ini datang? Dari berdiam di dalam Yesus, dari bersatu dengan Yesus, sebagaimana ranting dengan pokok anggur. Semoga Tuhan memberi kita rahmat ini.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.