Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 7 September 2015 : ORANG-ORANG KRISTIANI TERANIAYA DALAM KEHENINGAN

Bacaan Ekaristi : Kol 1:24-2:3; Luk 6:6-11

Paus Fransiskus merayakan Misa harian Senin pagi 7 September 2015 di Casa Santa Marta, bersama Patriark Kilikia Armenia yang baru-baru ini terpilih, Yang Berbahagia Gregorius Petrus XX Ghabroyan, serta dengan para Uskup dari Sinode Gereja Katolik Apostolik Armenia dan Prefek Kongregasi untuk Gereja-gereja Timur, Leonardo Kardinal Sandri.
Dalam homilinya, Bapa Suci berbicara tentang banyak orang Kristen, yang terus teraniaya, dan keheningan yang melibatkan banyak pemimpin dunia yang berkuasa. Bahkan hari ini, "Mungkin lebih banyak daripada hari-hari awal", kata Paus Fransiskus, [orang-orang Kristen] teraniaya, terbunuh, terusir, terampas, hanya karena mereka adalah orang-orang Kristen":

"Saudara dan saudari terkasih, tidak ada kekristenan tanpa penganiayaan. Ingatlah Sabda Bahagia yang terakhir : ketika mereka membawa kamu ke dalam rumah-rumah ibadat, dan menganiaya kamu, mencaci maki kamu, ini adalah nasib seorang Kristen. Hari ini juga, ini terjadi di hadapan seluruh dunia, dengan keheningan yang melibatkan banyak pemimpin yang berkuasa yang bisa menghentikannya. Kita sedang menghadapi nasib orang Kristen ini : berangkat di jalan Yesus yang sama".

Paus Fransiskus mengingatkan, "Salah satu dari banyak penganiayaan besar: penganiayaan orang-orang Armenia":

"Negara pertama yang bertobat kepada kekristenan : negara pertama. Mereka teraniaya hanya karena menjadi orang-orang Kristen", beliau berkata. "Orang-orang Armenia teraniaya, terusir dari tanah air mereka, tak berdaya, di padang gurun". Cerita ini - beliau mengamati - dimulai dengan Yesus: apa yang orang-orang lakukan, "kepada Yesus, selama perjalanan sejarah telah dilakukan untuk tubuh-Nya, yang adalah Gereja".

"Hari ini", Bapa Suci melanjutkan, "Saya ingin, pada hari Ekaristi pertama kami ini, sebagai saudara para Uskup, saudara para Uskup dan Patriark yang terkasih dan kalian semua umat beriman Armenia dan para imam, merangkul kalian dan mengingat penganiayaan yang telah kalian derita ini, dan mengingat orang-orang kudus kalian, banyak orang kudus kalian yang meninggal karena kelaparan, dalam kedinginan, di bawah penyiksaan, [terlempar] ke padang gurun hanya karena menjadi orang-orang Kristen".

Bapa Suci juga mengingat penganiayaan orang-orang Kristen yang lebih luas pada hari ini. "Kita sekarang, di surat kabar, mendengar kengerian akan apa yang dilakukan beberapa kelompok teroris, yang menggorok leher orang-orang hanya karena [para korban mereka] adalah orang-orang Kristen. Kita memikirkan para martir Mesir, baru-baru ini, di pantai Libya, yang dibantai saat mengucapkan nama Yesus".

Paus Fransiskus berdoa agar Tuhan sudi, "memberi kita sebuah pemahaman penuh, untuk memahami misteri Allah yang ada di dalam Kristus", dan yang, "membawa Salib, Salib penganiayaan, Salib kebencian, Salib, yang berasal dari kemarahan", dari para penganiaya - sebuah kemarahan yang diobok-obok oleh "Bapa Kejahatan":

"Semoga Tuhan, hari ini, membuat kita merasakan di dalam tubuh Gereja, kasih untuk para martir kita dan juga panggilan kita untuk kemartiran. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di sini: kita tidak tahu. Cukup membiarkan Tuhan memberikan kita rahmat, seharusnya penganiayaan ini terjadi di sini suatu hari, keberanian dan kesaksian yang telah ditunjukkan semua martir Kristen, dan terutama orang-orang Kristen bangsa Armenia".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.