Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 April 2016 : ARAH YANG DIPERLUKAN

Bacaan Ekaristi : Kis 11:1-18; Mzm 42:2-3; 43:3,4; Yoh 10:1-10

Arah bagi kehidupan Kristen cukup sederhana. Tidak perlu pergi mencari saran: Cukuplah mengikuti sebuah suara, seperti yang dilakukan domba-domba dengan gembala mereka. Gambaran Yesus Sang Gembala yang Baik adalah fokus homili Paus Fransiskus selama Misa harian Senin pagi, 18 April 2016, di Casa Santa Marta, Vatikan.

Liturgi hari itu menawarkan semacam "gema dari bacaan-bacaan" Hari Minggu Paskah IV, yang disebut "Hari Minggu Gembala yang Baik, yang di dalamnya Yesus menampilkan diri sebagai 'Gembala yang Baik'". Mengulas tentang tema ini dalam Injil Yohanes (10:1-10), Paus Fransiskus menyoroti "tiga kenyataan" yang beliau pilih "untuk sedikit direnungkan : pintu, jalan, dan suara".

Pertama adalah "pintu". Perikop Injil menghadirkan kata-kata Yesus : "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok". Ini adalah gambaran pertama, Paus Fransiskus menekankan : "Ia adalah pintu : pintu yang digunakan untuk masuk ke kandang adalah Yesus. Tidak ada yang lain". Perlu dicatat, Paus Fransiskus mengatakan, bahwa Yesus selalu berbicara kepada orang-orang dengan menggunakan "gambaran-gambaran yang sederhana". Memang, "semua orang-orang itu tahu seperti apakah kehidupan gembala, karena mereka melihatnya setiap hari". Oleh karena itu orang-orang yang mendengar-Nya tahu dengan sangat baik : "kandang domba dimasuki hanya melalui pintu". Mereka yang lebih suka masuk kandang "melalui jendela atau dengan cara lain adalah para penjahat". Injil mendefinisikan mereka sebagai para pencuri dan para perampok.

Oleh karena itu semua sangat jelas: "Seseorang tidak bisa masuk ke dalam kehidupan kekal melalui cara lain yang bukan pintu, yaitu, yang bukan Yesus". Dan, Paus Fransiskus menambahkan, Tuhan "adalah pintu kehidupan kita - dan tidak hanya pintu kehidupan kekal tetapi juga pintu kehidupan kita sehari-hari". Maka, sebagai contoh, keputusan apapun dapat diambil "dalam nama Yesus, melalui pintu Yesus". Atau, menggunakan "bahasa yang sederhana", seseorang dapat mengambilnya dengan "penyelundupan". Tetapi Tuhan "berbicara dengan jelas". Kandang domba dimasuki "hanya melalui pintu, yaitu Yesus".

Injil Yohanes melanjutkan, dan kata-kata Tuhan menawarkan unsur penting lainnya : yaitu "jalan". Memang, kita membaca bahwa penjaga membuka pintu untuk gembala dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia".

Di sini, Paus Fransiskus menawarkan kata kunci yang kedua : "jalan : mengikuti Yesus". Hal ini juga melibatkan kehidupan sehari-hari : memang, kita berbicara tentang "jalan kehidupan, jalan kehidupan sehari-hari", yang "adalah mengikuti Yesus". Di sini juga arahnya jelas : "Jangan tersesat", Paus Fransiskus menyarankan. Yesuslah "yang adalah pintu yang melaluinya kita masuk dan yang melaluinya kita keluar bersama-Nya untuk mengarungi jalan kehidupan". Yesuslah yang "menunjukkan kita jalan". Dengan demikian, "orang-orang yang mengikuti Yesus tidak tersesat".

Arahnya jelas, tetapi ada banyak kesempatan untuk tersesat, sehingga Paus Fransiskus menghipotesakan sebuah situasi yang dengan sendirinya mungkin memaparkan : "Ya, Bapa, tetapi perkara sulit .... Berkali-kali saya tidak dapat dengan jelas melihat apa yang harus dilakukan .... Mereka mengatakan kepada saya bahwa ada seorang peramal dan saya pergi ke sana; saya pergi ke seorang peramal dan dia membacakan kartu saya ... ". Saran Paus Fransiskus serta merta : "Jika kamu melakukan hal ini, kamu tidak mengikuti Yesus! Kamu sedang mengikuti orang lain, yang memberikan kamu jalan lain, jalan yang berbeda", karena "tidak ada orang lain yang bisa menunjukkan jalan tersebut".

Ini menjelaskan suatu masalah yang tentangnya Yesus peringatkan kepada kita : "Akan ada orang lain yang akan mengatakan : jalan Mesias adalah ini, ini .... Jangan dengarkan! Jangan dengarkan mereka. Akulah jalan!". Ini, Paus Fransiskus mengatakan, pasti : "Jika kita mengikuti-Nya kita tidak keliru".

Akhirnya kata yang ketiga : "suara". Domba-domba mengikuti Yesus "karena mereka mengenal suara-Nya". Paus Fransiskus memperluas tentang konsep tersebut untuk mencegah kesalahpahaman apapun : "Kenalilah suara Yesus! Jangan membayangkan bahwa saya sedang berbicara tentang sebuah penampakan, bahwa Yesus akan datang dan mengatakan kepada kamu : 'Lakukanlah ini'. Tidak, tidak!". Seseorang mungkin bertanya : "Bapa, bagaimana aku bisa mengenali suara Yesus? Dan juga melindungi diriku dari suara mereka yang bukan Yesus, yang datang melalui jendela, yang adalah para perampok, yang menghancurkan, yang memperdaya?". Sekali lagi resepnya sederhana, dengan tiga petunjuk. Pertama-tama, Paus Francis menyarankan, "kamu akan menemukan suara Yesus dalam Sabda Bahagia". Oleh karena itu, mereka yang mengajarkan "jalan yang bertentangan dengan Sabda Bahagia adalah mereka yang telah masuk melalui jendela : mereka bukanlah Yesus!". Kemudian, suara Yesus dapat dikenali dalam mereka yang "berbicara kepada kita tentang karya-karya kerahiman. Misalnya, dalam Bab 25 dari Injil Santo Matius". Dengan demikian, Paus Fransiskus menjelaskan, "jika seseorang memberitahu kamu apa yang dikatakan Yesus di sana, itu adalah suara Yesus". Terakhir, petunjuk yang ketiga : "kamu dapat mengenali suara Yesus ketika mereka mengajarkan kamu mengatakan 'Bapa', yaitu, ketika mereka mengajar kamu berdoa Bapa Kami".

Paus Fransiskus mengakhiri : "Kehidupan Kristen sesederhana ini! Yesus adalah pintu. Ia menuntun kita di jalan dan kita mengenali suara-Nya dalam Sabda Bahagia, dalam karya-karya kerahiman dan ketika Ia mengajar kita mengatakan 'Bapa'". Paus Fransiskus menambahkan sebuah doa : "agar Tuhan membantu kita memahami gambaran Yesus ini, ikon ini : sang gembala, yang adalah pintu, menunjukkan jalan dan mengajar kita mendengarkan suara-Nya".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.