Paus Fransiskus mengatakan batu penjuru kehidupan bagi orang-orang Kristen adalah Yesus yang sedang berdoa untuk kita. Beliau menunjukkan bahwa Yesus selalu beralih pada doa di seluruh saat-saat kunci dalam kehidupan-Nya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 28 Oktober 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.
Mengacu pada bacaan Injil hari itu (Luk 6:12-19) yang menceritakan bagaimana Yesus menghabiskan malam dalam doa sebelum memilih murid-murid-Nya, homili Paus Fransiskus merenungkan pentingnya doa bagi orang-orang Kristen. Beliau mengatakan seraya Yesus merupakan batu penjuru Gereja dan tidak ada Gereja tanpa Dia, kunci terhadap batu penjuru ini adalah Yesus yang sedang berdoa untuk kita.
"'Pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah'. Dan kemudian orang-orang lainnya mengikuti, orang banyak, memilih para murid-Nya, menyembuhkan, mengusir setan ... Ya, batu penjuru tersebut adalah Yesus tetapi Yesus yang berdoa. Yesus sedang berdoa. Ia berdoa dan Ia terus berdoa bagi Gereja. Batu penjuru Gereja adalah Tuhan kita di hadapan Bapa yang mengantarai atas nama kita, yang sedang berdoa untuk kita. Kita berdoa kepada-Nya, tetapi kuncinya yakni Ia sedang berdoa untuk kita".
Paus Fransiskus melanjutkan dengan menjelaskan bagaimana Yesus selalu berdoa untuk para pengikut-Nya, baik pada Perjamuan Terakhir maupun sebelum melakukan sebuah mukjizat seperti ketika Ia berdoa kepada Bapa sebelum membangkitkan Lazarus dari kematian.
"Yesus berdoa di Bukit Zaitun, di kayu Salib, Ia berakhir dengan berdoa : kehidupan-Nya berakhir dalam doa. Dan inilah keamanan kita, inilah landasan kita, inilah batu penjuru kita : Yesus yang sedang berdoa untuk kita! Yesus yang sedang berdoa untukku! Dan kita masing-masing dapat mengatakan hal ini : aku yakin bahwa Yesus sedang berdoa untukku; bahwa Ia ada di hadapan Bapa dan menyebutku. Inilah batu penjuru Gereja : Yesus dalam doa".
Contoh lain dari Yesus berdoa untuk para pengikut-Nya, kata Paus Fransiskus, menghadapi sengsara-Nya ketika Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa Ia telah sedang berdoa untuknya agar tahan terhadap godaan setan dan agar imannya tetap teguh.
"Dan apa yang dikatakan Yesus kepada Petrus, Ia katakan kepada kalian serta kalian dan saya, semua orang : 'Aku telah berdoa untukmu, Aku sedang berdoa untukmu, Aku sekarang sedang berdoa untukmu' dan ketika Ia datang ke atas altar, Ia datang untuk mengantarai, untuk mendoakan kita. Seperti yang Ia lakukan di kayu Salib. Dan hal ini memberi kita sebuah rasa keamanan. Aku milik jemaat yang padu ini karena Yesus adalah batu penjurunya, Yesus yang sedang berdoa untukku, yang sedang berdoa untuk kita. Hari ini akan ada baiknya kita merenungkan tentang Gereja, merenungkan tentang misteri Gereja. Kita semua seperti sebuah bangunan tetapi landasannya adalah Yesus, Yesus yang sedang berdoa untuk kita, Yesus yang sedang berdoa untukku".
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.