Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 22 November 2016 : KEMATIAN TIDAK PERLU DITAKUTI JIKA KITA SETIA KEPADA ALLAH

Bacaan Ekaristi : Why. 14:14-20; Mzm. 96:10,11-12,13; Luk. 21:5-11.

Paus Fransiskus mengatakan kematian tidak perlu ditakuti jika kita setia kepada Allah, tetapi memperingatkan agar tidak terjebak dengan mendasarkan kehidupan kita di sekitar hal-hal dangkal yang mudah dipahami seolah-olah kita tidak akan meninggal. Itulah pokok permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 12 November 2016 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

Mengacu pada Bacaan Pertama (Why 14:14-20), Paus Fransiskus mengungkapkan kenyataan bagaimana kita semua akan berjumpa Yesus pada hari penghakiman. Beliau mengatakan sebuah panggilan dari Tuhan untuk memikirkan akhir hidup kita, akhir kita masing-masing karena kita semua akan mati, yang merupakan puncak tahun liturgi Gereja dalam seminggu terakhir. Paus Fransiskus mengakui bahwa kita tidak suka memikirkan hal ini, tetapi mengatakan inilah kenyataan yang dihadapi kita semua. Beliau kemudian mengungkapkan bahwa beliau menyimpan sebuah buku harian di mana beliau menuliskan ketika seseorang meninggal dan setiap hari "saya melihat hari peringatan itu" serta saya melihat bagaimana waktu telah berlalu. Paus Fransiskus mengatakan hal ini membuat kita berpikir tentang apa yang akan kita tinggalkan dan apa yang akan menjadi jejak kehidupan kita serta apa yang akan menjadi penghakiman bagi kita masing-masing.

"Ada baiknya kita berpikir : 'Tetapi akan seperti apakah hari ketika aku berada di depan Yesus? Ketika Ia bertanya padaku tentang talenta yang Ia berikan kepadaku, aku menggunakannya untuk, ketika Ia bertanya kepadaku : bagaimana hatiku ketika benih dijatuhkan, seperti jatuh di jalan atau seperti jatuh di semak berduri : Perumpamaan tentang Kerajaan Allah itu. Bagaimana aku menerima Sabda-Nya? Dengan hati yang terbuka? Apakah aku membuatnya bertunas untuk kebaikan semua orang atau secara diam-diam?".

Memperingatkan bahwa kita masing-masing akan berdiri di depan Yesus pada hari penghakiman, Paus Fransiskus mengutip dari Bacaan Injil yang memperingatkan orang-orang Kristiani untuk tidak tertipu. Dan penipuan yang sedang berbicara tersebut, beliau menjelaskan, adalah 'keterasingan', kerenggangan, penipuan hal-hal dangkal yang mudah dipahami, penipuan 'kehidupan seolah-olah kita tidak pernah meninggal'. Ketika Tuhan datang, Paus Fransiskus bertanya, "akan bagaimanakah Ia menemukanku? Menanti-nantikan-Nya atau di tengah banyaknya 'keterasingan' kehidupan?"

"Saya ingat sebagai seorang anak, ketika kami pergi ke katekese kami diajarkan empat hal : kematian, penghakiman, neraka atau kemuliaan. Setelah penghakiman ada kemungkinan ini. 'Tetapi Bapa, hal ini menakut-nakuti kami ...'. 'Tidak, inilah kebenaran karena jika kalian tidak menjaga hati kalian, karena Tuhan berserta kalian dan (jika) kalian selalu hidup terasing dari Tuhan, mungkin ada bahaya, bahaya terus hidup terasing dengan cara ini dari Tuhan untuk selama-lamanya'. Dan ini adalah hal yang mengerikan!"

Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan mendesak umat yang hadir untuk memikirkan hari penghakiman mereka dan bagaimana mereka akan bepergian tetapi tidak takut saat itu karena mengutip sekali lagi dari bacaan hari itu, Tuhan mengatakan kepada kita, "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan".

"Kesetiaan kepada Tuhan tidak mengecewakan. Jika kita masing-masing setia kepada Tuhan, ketika kematian datang, kita akan mengatakan seperti Santo Fransiskus (dari Asisi) 'datanglah saudari maut ...' kami tidak akan takut. Dan ketika hari penghakiman datang, kita akan memandang Tuhan : 'Tuhan aku memiliki banyak dosa tetapi aku telah mencoba untuk setia'. Dan Tuhan kita baik. Saya memberikan kepada kalian saran ini : 'setialah sampai mati - kata Tuhan - dan Aku akan memberikan mahkota kehidupan'. Dengan kesetiaan ini kita tidak akan takut mati, ketika kita mati kita tidak akan takut hari penghakiman".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.