Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 16 Desember 2016 : ORANG-ORANG KRISTIANI SEHARUSNYA MEMBUKA JALAN BAGI YESUS

Bacaan Ekaristi : Yes 56:1-3a.6-8; Mzm 67:2-3.5.7-8; Yoh 5:33-36

Orang-orang kristiani seharusnya memandang Yohanes Pembaptis yang "agung" sebagai sokoguru kesaksian yang rendah hati terhadap Yesus, sebagai orang yang menyangkal dirinya, bahkan sampai mati, untuk menunjukkan kedatangan Putra Allah. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 16 Desember 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan. Misa hari itu dipersembahkan untuk para Uskup yang merayakan 50 tahun penahbisan mereka, para pelaku hidup bakti yang merayakan 50 tahun kaul mereka dan para pasutri yang merayakan 50 tahun janji pernikahan mereka.

Liturgi Gereja ternyata sekali lagi, seperti dalam dua hari terakhir, berpaling kepada sosok Santo Yohanes Pembaptis, yang dipaparkan dalam Injil (Yoh 5:33-36) sebagai "saksi". Panggilannya, Paus Fransiskus menjelaskan, adalah "memberikan kesaksian bagi Yesus", menunjukkan Yesus, seperti sebuah lampu sehubungan dengan terang :

Sebuah lampu yang menunjukkan di mana terang berada, yang menjadi saksi terhadap terang. Ia adalah suara tersebut. Ia mengatakan tentang dirinya : "Akulah suara yang berseru-seru di padang gurun". Dialah suara itu tetapi yang menjadi saksi terhadap Sang Sabda, menunjukkan Sang Sabda, Sabda Allah, Sang Sabda. Ia adalah satu-satunya suara. Sang Sabda. Ia adalah pewarta peniten yang dibaptis, Pembaptis, tetapi ia membuatnya jelas, ia berkata dengan jelas : "Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api".

Yohanes, kemudian, adalah "tempat kedudukan yang menunjukkan sosok yang menentukan"; dan sosok yang menentukan tersebut adalah Yesus. Ini, Paus Fransiskus mengatakan, "adalah keagungannya", yang ditunjukkan setiap kali kepada orang-orang dan kepada para ahli Taurat yang bertanya kepadanya apakah ia Mesias, dan ia dengan jelas menjawab, "Aku bukan Mesias":

Dan kesaksian sementara tapi pasti, yang kuat ini; obor yang tidak terpadamkan oleh angin kesombongan itu; suara yang tidak berkurang oleh kekuatan kebanggaan itu; selalu menjadi orang yang menunjukkan orang lain dan membuka pintu gerbang untuk kesaksian lainnya, kesaksian Bapa, yang tentangnya dibicarakan Yesus hari ini : "Tetapi aku memiliki kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yohanes : kesaksian Bapa. Dan Yohanes Pembaptis membuka pintu gerbang terhadap kesaksian ini. "Dan suara Bapa terdengar : "Inilah Putra-Ku". Itu karena Yohanes membuka pintu gerbang ini. Dan Yohanes ini agung, selalu bertolak ke samping.

Yohanes rendah hati, ia "merendahkan dirinya", Paus Fransiskus menekankan sekali lagi, ia mengambil jalan yang sama dengan jalan yang diambil Yesus kemudian, jalan "mengosongkan diri". Dan itu akan demikian sampai akhir: "dalam kegelapan sel , dalam penjara, dipenggal kepalanya karena kehendak dari seorang gadis menari, iri hati seorang pezinah, kelemahan seorang pemabuk. "Jika kita harus melukis sebuah potret, Paus Fransiskus memikirkan bahwa "ini satu-satunya bagaimana kita harus menggambarkan hal itu". Ini adalah sebuah gambaran yang kemudian ditawarkan Paus Fransiskus kepada umat yang hadir, termasuk para uskup dan para imam yang merayakan yubileum mereka, dan pasutri yang merayakan 50 tahun ulang tahun pernikahan mereka.

Ini adalah hari yang indah untuk mempertanyakan diri kita tentang kehidupan kristiani kita sendiri, apakah kehidupan kristiani kita sendiri selalu telah membuka jalan untuk Yesus, apakah kehidupan kita sendiri penuh tindakan ini : menunjukkan Yesus. Mengucap syukur karena berkali-kali mereka melakukannya, mengucap syukur dan memulai dengan cara baru, setelah ulang tahun kelima puluh, dengan usia remaja ini atau usia yang muda ini - seperti anggur yang baik! - mengambil sebuah langkah maju untuk terus menjadi saksi Yesus. Semoga Yohanes, sang saksi yang agung, membantu kalian dalam jalan baru ini yang kalian sedang awali hari ini, setelah perayaan ulang tahun kelimapuluh, perayaan imamat, perayaan hidup bakti, dan perayaan pernikahan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.