Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 April 2018 : SURGA ADALAH PERJUMPAAN LANGSUNG DENGAN YESUS

Bacaan Ekaristi : Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6.

Dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 27 April 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus merenungkan perjalanan umat kristiani di dunia menuju surga. Paus Fransiskus mengatakan bahwa surga adalah tempat sukacita abadi dalam perjumpaan langsung dengan Yesus, bukan hanya tempat yang membosankan seperti yang dibayangkan beberapa orang. Beliau mendasarkan homili Bacaan Pertama yang diambil dari Kisah Para Rasul (13:26-33), yang memuat khotbah Paulus di rumah ibadat di Antiokhia di Pisidia.


Paulus mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa penduduk Yerusalem dan para pemimpin agama mereka tidak mengenal Yesus, menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Tetapi Ia dibangkitkan dari antara orang mati.

Paulus, kata Paus Fransiskus, menyebut kebangkitan Yesus sebagai penggenapan janji Allah. Ia mengatakan bahwa umat Allah berjalan dengan janji ini di dalam hati mereka, memahami status mereka sebagai "orang pilihan". Paus Fransiskus mengatakan bahwa, bahkan ketika mereka tidak setia, "umat Allah percaya pada janji itu, karena mereka tahu Allah itu setia".

“Kita juga sedang bergerak di sepanjang jalan. Ketika ditanya ke mana tujuan kita, kita mengatakan, 'Menuju surga!' 'Jadi apa itu surga?' Beberapa orang bertanya. Di sana kita mulai tidak yakin dengan jawaban kita. Kita tidak tahu bagaimana cara terbaik menjelaskan surga. Seringkali kita membayangkan surga yang jauh dan hanya ada di pikiran ... Dan beberapa orang berpikir: 'Tetapi tidakkah akan membosankan di sana untuk selama-lamanya?' Tidak! Itu bukan surga. Kita berada di jalan menuju perjumpaan : pertemuan akhir dengan Yesus. Surga adalah perjumpaan dengan Yesus”.

Paus Fransiskus mengatakan kita harus sering mengingat gagasan ini : "Aku sedang bepergian dalam kehidupan untuk bertemu Yesus". Pertemuan ini akan membuat kita bahagia selamanya.

"Tetapi apa yang dilakukan Yesus sementara itu?", tanya Paus Fransiskus. Sebagaimana ditunjukkan oleh Injil Yohanes, beliau mengatakan, Yesus sedang bekerja untuk kita dan mendoakan kita.

Paus Fransiskus mengingat kata-kata Yesus dalam Perjamuan Terakhir, ketika Ia berjanji pada Petrus bahwa Ia akan mendoakannya.

“Kita masing-masing harus mengatakan: ‘Yesus sedang berdoa untukku, sedang bekerja untuk mempersiapkan sebuah tempat bagiku'. Ia setia. Ia melakukannya karena Ia telah menjanjikannya. Surga akan menjadi perjumpaan ini, pertemuan dengan Tuhan yang pergi terlebih dahulu untuk menyiapkan sebuah tempat bagi kita masing-masing ini. Hal ini meningkatkan iman kita".

Akhirnya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus adalah pengantara imami, sampai ke ujung dunia.

“Semoga Tuhan memberi kita kesadaran untuk berjalan di sepanjang jalan dengan janji ini. Semoga Tuhan memberi kita rahmat untuk menengadah ke surga dan berpikir : 'Tuhan sedang mendoakanku'".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.