Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA TAHBISAN IMAM DI BASILIKA SANTO PETRUS (VATIKAN) 22 April 2018

"Salurkanlah Sabda Allah, yang telah kalian sendiri terima dengan sukacita, baca dan renungkanlah dengan tekun Sabda Allah agar mempercayai apa yang telah kalian baca, mengajarkan apa yang telah kalian pelajari dalam iman, menjalani apa yang telah kalian ajarkan". Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa penahbisan 16 diakon menjadi imam, Minggu 22 April 2018, di Basilika Santo Petrus, Vatikan. "Pikirkanlah dosa-dosamu, kesengsaraanmu, yang diampuni Yesus. Bermurah hatilah ... Aku ingin bertanya pada kalian, tolong: janganlah bosan untuk berbelas kasih", Paus Fransiskus mengimbau.


"Putra-putra ini telah dipanggil ke tatanan presbiterat", kata Paus Fransiskus, "marilah kita merenungkan secara seksama pada pelayanan apakah mereka akan diangkat dalam Gereja. Seperti yang kalian ketahui, Tuhan Yesus adalah satu-satunya Imam Agung Perjanjian Baru, tetapi di dalam Dia juga seluruh umat Allah yang kudus dijadikan umat yang imami. Dari semua murid-murid-Nya, Tuhan Yesus ingin memilih beberapa orang tertentu, sehingga secara terbuka menjalankan dalam Gereja dalam nama-Nya, jabatan imami guna mendukung seluruh umat, mereka dapat melanjutkan perutusan pribadinya sebagai guru, imam dan gembala”, Paus Fransiskus menjelaskan.

"Sama seperti Ia telah diutus oleh Bapa karena alasan ini, maka pada gilirannya Ia mengutus pertama-tama para Rasul dan kemudian para Uskup dan para penerus mereka ke dunia, para imam akhirnya diberikan kepada mereka sebagai sejawat, yang, dipersatukan dalam pelayanan imamat, dipanggil untuk melayani umat Allah". Oleh karena itu, Paus Fransiskus melanjutkan, para imam baru ini "akan dikuduskan sebagai imam sejati Perjanjian Baru, dan dalam kapasitas ini, yang mempersatukan mereka dalam imamat kepada Uskup mereka, mereka akan menjadi para pewarta Injil, para gembala umat Allah, dan akan memimpin tindakan penyembahan, terutama dalam perayaan kurban Tuhan".

"Semoga ajaranmu, menjadi sukacita dan dukungan bagi umat Kristus, aroma kehidupanmu, menjadi makanan bagi Umat Allah. Dan dengan kata dan teladan kalian dapat membangun Rumah Allah yakni Gereja : kalian akan melanjutkan karya Kristus yang menguduskan", Bapa Suci menganjurkan. Dan beliau menambahkan : "Kenali apa yang kalian lakukan, contohlah apa yang kalian rayakan sehingga dengan ikut serta dalam misteri wafat dan kebangkitan Tuhan, kamu dapat membawa wafat Kristus ke dalam tubuhmu dan dapat berjalan bersama-Nya dalam hidup yang baru". Dan "dengan baptisan kamu akan mengumpulkan umat yang baru kepada Umat Allah, dengan Sakramen Tobat kamu akan diampuni dosa-dosa dalam nama Kristus dan Gereja". Di sini, Paus Fransiskus menunjukkan, "Aku berhenti memohon kepada-Mu : tolong, janganlah lelah bermurah hati. Pikirkanlah dosa-dosamu, kesengsaraanmu yang diampuni Yesus. Bermurah hati, dengan minyak suci kamu akan memberi bantuan kepada orang sakit". Selain itu, "dengan merayakan upacara sakral dan dengan memanjatkan doa pujian dan permohonan dalam beragam waktu hari itu, kamu akan menjadikan dirimu suara Umat Allah dan suara seluruh manusia".

Dengan kesadaran "telah dipilih di antara manusia dan dilembagakan demi kebaikan mereka guna memperhatikan hal-hal Allah", Paus Fransiskus menasihati untuk melakukan "dalam sukacita dan amal yang tulus karya imami Kristus, berniat untuk menyenangkan Allah sendiri dan bukan dirimu atau orang lain, atau untuk kepentingan lain". Jadi anjuran terakhir: "Miliki selalu di depan mata kalian Gembala yang baik, yang tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan mencari dan menyelamatkan apa yang hilang".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.