Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 1 Juni 2018 : IBLIS BERADA DI BALIK SETIAP BENTUK PENGANIAYAAN

Bacaan Ekaristi : 1Ptr 4:7-13; Mzm 96:10.11-12.13; Mrk 11:11-26

Hari ini kita tidak hanya sedang menyaksikan penganiayaan umat kristiani, tetapi juga penganiayaan setiap pria dan wanita melalui penjajahan budaya, perang, kelaparan, dan perbudakan. Iblis adalah penyebab segala bentuk penganiayaan tersebut. Tetapi Tuhan memberi kita rahmat untuk memberi perlawanan dan mengembalikan gambar dan rupa Allah yang ada di dalam diri kita. Hal tersebut dikatakan oleh Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Jumat pagi 1 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan.


Dalam Bacaan Pertama (1Ptr 4:7-13), Santo Petrus khususnya merujuk pada bagaimana penganiayaan umat kristiani "datang ... seperti nyala api siksaan". Paus Fransiskus menjelaskan bagaimana penganiayaan semacam itu adalah "bagian dari kehidupan kristiani" ...

“Penganiayaan agaknya seperti 'udara' yang dihirup umat kristiani pada saat bernafas bahkan sampai hari ini. Karena bahkan saat ini ada banyak martir, banyak umat yang dianiaya karena kasih mereka kepada Kristus. Ada banyak negara di mana umat kristiani tidak mempunyai hak. Jika kalian mengenakan salib, kalian masuk penjara. Dan ada umat di penjara. Ada umat yang dijatuhi hukuman mati hari ini hanya karena mereka umat kristiani. Jumlah umat yang meninggal lebih tinggi dari jumlah martir perdana. Jumlahnya lebih tinggi! Tetapi hal ini tidak menjadi berita. Siaran berita televisi dan surat kabar tidak meliput hal-hal ini. Sementara itu umat kristiani sedang dianiaya”.

Paus Fransiskus melanjutkan dengan mengatakan ada jenis penganiayaan lainnya di dunia saat ini : penganiayaan pria dan wanita karena mereka diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. “Iblis berada di balik setiap penganiayaan, baik penganiayaan umat kristiani maupun penganiayaan seluruh umat manusia. Iblis berusaha menghancurkan kehadiran Kristus di dalam diri umat kristiani, dan citra Allah dalam diri pria dan wanita. Ia berusaha melakukan hal ini sejak sangat awal, seperti yang kita baca dalam Kitab Kejadian : ia mencoba menghancurkan kerukunan yang diciptakan Tuhan di antara pria dan wanita, kerukunan yang berasal dari diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dan ia berhasil. Ia berusaha melakukannya dengan menggunakan tipu daya, rayuan ... senjata yang ia gunakan. Ia selalu melakukan hal ini. Tetapi ada kekejaman yang kuat terhadap pria dan wanita saat ini : jika tidak bagaimana cara menjelaskan gelombang penghancuran yang sedang tumbuh terhadap laki-laki dan perempuan ini, dan semua itu adalah manusia”.

Paus Fransiskus menggambarkan kelaparan sebagai "ketidakadilan" yang "menghancurkan pria dan wanita karena mereka tidak memiliki makanan", bahkan jika ada banyak makanan tersedia di dunia. Beliau melanjutkan dengan berbicara tentang eksploitasi manusia, tentang berbagai bentuk perbudakan, dan mengingatkan bagaimana beliau baru-baru ini melihat sebuah film yang diambil dari dalam penjara di mana para migran dikurung dan disiksa untuk dipaksa menjadi budak. Hal ini masih terjadi, beliau mengatakan, "70 tahun setelah Deklarasi Hak Asasi Manusia". Paus Fransiskus juga merenungkan penjajahan budaya. Inilah apa yang diinginkan Iblis, beliau mengatakan, "untuk menghancurkan martabat manusia" - dan itulah sebabnya Iblis berada di balik setiap bentuk penganiayaan.

“Perang dapat dianggap sebagai semacam alat untuk menghancurkan manusia, yang diciptakan menurut citra Allah. Tetapi begitu pula orang-orang yang berperang, yang merencanakan perang untuk menjalankan kekuasaan atas orang lain. Ada orang-orang yang menggalakkan industri senjata untuk menghancurkan umat manusia, untuk menghancurkan citra pria dan wanita, secara lahiriah, moral dan budaya ... Bahkan jika mereka bukan umat kristiani, Iblis menganiaya mereka karena mereka adalah citra Allah. Kita tidak harus luwes. Di dunia saat ini, seluruh manusia, dan bukan hanya umat kristiani, dianiaya, karena Bapa dari semua penganiayaan tidak dapat melihat bahwa mereka adalah gambar dan rupa Allah. Jadi ia menyerang dan menghancurkan citra itu. Tidak mudah memahami hal ini. Kita harus banyak berdoa jika kita ingin memahaminya”.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.