Bacaan Ekaristi : Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13
Dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi, 11 Juni 2018, bertepatan dengan Pesta Santo Barnabas Rasul, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengulas tiga aspek penginjilan yang ada dalam Bacaan-bacaan liturgi hari itu (Kis 11:21b-26 dan Mat 10:7-13) : pemberitaan, pelayanan, dan kecuma-cumaan.
Bacaan-bacaan liturgi menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah "tokoh utama" dari pemberitaan Injil, kata Paus Fransiskus. Pemberitaan itu tidak seperti jenis komunikasi lainnya. Karena tindakan Roh Kudus memiliki kekuatan “untuk mengubah hati”. Telah ada rencana-rencana pastoral yang tampaknya sempurna. Rencana-rencana tersebut tidak mampu mengubah hati" karena rencana-rencana tersebut berakhir dalam diri mereka sendiri“. Rencana-rencana tersebut bukanlah sarana-sarana penginjilan.
Yesus
mengutus kita bukan dengan sikap kewirausahaan …. Tidak, Yesus mengutus kita
dengan Roh Kudus. Inilah keberanian. Keberanian sejati di balik penginjilan
bukanlah sikap keras kepala manusia. Tidak, Roh Kuduslah yang memberi kita
keberanian dan yang membawa kalian maju.
Paus Fransiskus melihat pelayanan sebagai aspek kedua dari penginjilan. Bahkan, beliau mengatakan, mengejar karir atau kesuksesan "di dalam Gereja adalah tanda pasti bahwa seseorang tidak tahu apa itu penginjilan ... karena barangsiapa yang memerintah haruslah orang yang melayani", Paus Fransiskus melanjutkan.
Kita bisa mengatakan hal-hal yang baik tetapi tanpa pelayanan itu bukanlah pemberitaan. Tampaknya memang demikian, tetapi sesungguhnya tidak, karena Roh Kudus tidak hanya membawa kalian maju untuk memberitakan kebenaran Tuhan dan kehidupan Tuhan, tetapi Ia juga membawa kalian kepada pelayanan terhadap saudara-saudari kalian, bahkan dalam hal-hal kecil. Sangatlah mengerikan ketika kalian mendapati para penginjil yang menjadikan orang lain melayani mereka dan yang hidup untuk dilayani. Mereka seperti penghulu penginjilan - betapa mengerikan.
Paus
Fransiskus memaparkan bahwa kecuma-cumaan adalah aspek ketiga dari penginjilan
karena tak seorang pun yang dapat ditebus oleh perbuatan baiknya. Tuhan
mengingatkan kita, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu
berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat 10:8).
Kita semua telah diselamatkan dengan cuma-cuma oleh Yesus Kristus. Oleh karena itu, kita harus memberikan dengan cuma-cuma. Orang-orang yang melaksanakan karya pastoral penginjilan harus mempelajari hal ini. Kehidupan mereka harus bersifat cuma-cuma, diberikan dalam pelayanan, pemberitaan, dilahirkan oleh Roh Kudus. Kepapaan pribadi mereka memaksa mereka untuk membuka diri terhadap Roh Kudus.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.