Bacaan
Ekaristi : 1Raj 21:17-29; Mzm 51:3-4.5-6a.11.16; Mat 5:43-48
Dalam
homilinya pada Misa harian Selasa pagi 19 Juni 2018 di Casa Santa Marta,
Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan kita orang-orang kristiani harus
mengampuni, mengasihi, dan memberkati musuh-musuh kita, haruslah sempurna sama
seperti Bapa surgawi kita adalah sempurna. Misteri kehidupan kristiani adalah
mengasihi musuh-musuh kita dan mendoakan para para penganiaya kita.
Homili
Bapa Suci mengacu pada Bacaan Injil liturgi hari itu (Mat 5:43-48), yang di
dalamnya Yesus mengundang para pengikut-Nya ke standar hubungan manusiawi yang
lebih tinggi, sehingga menjadi “sempurna sama seperti Bapa surgawimu adalah
sempurna”. Beliau mengatakan pengampunan, doa, dan kasih bagi mereka yang
berusaha untuk menghancurkan kita adalah jalan yang telah ditetapkan Yesus bagi
kita.
Tantangan
kehidupan kristiani, beliau mengatakan, adalah memohonkan karunia kepada Tuhan
“untuk memberkati musuh-musuh kita” dan mengasihi mereka.
“Mendoakan orang-orang yang ingin menghancurkanku, musuh-musuhku, agar Allah sudi memberkati mereka : Ini benar-benar sulit dipahami. Kita dapat mengingat peristiwa-peristiwa abad lalu, seperti orang-orang kristiani Rusia yang malang yang, hanya karena menjadi orang kristiani, dikirim ke Siberia supaya mati kedinginan. Dan mereka seharusnya mendoakan pemerintah pelaksana hukuman mati yang mengirim mereka ke sana? Bagaimana itu bisa terjadi? Namun banyak yang melakukannya : mereka berdoa. Kita memikirkan Auscyhwitz dan kamp-kamp konsentrasi lainnya. Apakah mereka seharusnya mendoakan sang diktator yang mengusahakan 'ras murni' dan tanpa ragu-ragu membunuh, bahkan mendoakan agar Allah memberkati dia? Dan banyak yang melakukannya”.
Paus
Fransiskus mengatakan "nalar sulit" dari Yesus terkandung dalam
doa-Nya bagi orang-orang yang membunuh-Nya di kayu Salib. Yesus memiohon kepada
Allah untuk mengampuni mereka.
“Ada
jarak yang tak terbatas di antara kita - kita yang sering menolak untuk
mengampuni bahkan hal-hal kecil - dan apa yang diminta Tuhan dari kita, yang
telah Ia teladankan bagi kita : Mengampuni orang-orang yang berusaha untuk
menghancurkan kita. Sering kali itu sangat sulit dalam keluarga, misalnya,
ketika suami-istri harus saling mengampuni setelah bertengkar, atau ketika kita
perlu mengampuni ibu mertua kita. Itu tidak mudah ... Sebaliknya, [kita diundang]
mengampuni orang-orang yang sedang membunuh kita, yang ingin kita keluar dari
jalan ... Tidak hanya mengampuni, tetapi bahkan mendoakan agar Allah sudi
melindungi mereka! Bahkan lebih, mengasihi mereka. Hanya sabda Yesus yang bisa
menjelaskan hal ini”.
Akhirnya,
Paus Fransiskus mengatakan bahwa "memahami misteri kristiani ini dan
menjadi sempurna seperti Bapa, yang memberikan hal-hal yang baik untuk orang
yang baik dan orang yang jahat adalah rahmat".
“Ada baiknya, hari ini, kita memikirkan musuh kita - saya memikirkan kita semua memiliki satu orang - seseorang yang telah menyakiti kita atau ingin menyakiti kita. Doa Mafia adalah : ‘Aku akan membalasmu’. Doa orang kristiani adalah : ‘Tuhan, berilah mereka berkat-Mu, dan ajarilah aku untuk mengasihi mereka’. Marilah kita memikirkan seorang musuh, dan doakanlah mereka. Semoga Tuhan memberi kita rahmat untuk mengasihi mereka”.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.