Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 11 Oktober 2018 : YESUS MENGAJARKAN KITA UNTUK "MENDESAK" DALAM BERDOA

Bacaan Ekaristi : Gal. 3:1-5; Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13.

Kita harus berani ketika kita memohon kepada Tuhan. Allah adalah sahabat yang dapat memberi kita apa yang kita butuhkan. Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 11 Oktober 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Bapa Suci mengambil inspirasi homilinya dari Bacaan Injil hari itu (Luk 11:5-13) yang bertema bagaimana kita harus berdoa. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya tentang seorang yang, pada tengah malam, mengetuk rumah seorang sahabatnya untuk meminta roti. Dan sang sahabat menjawab bahwa bukanlah saat yang tepat untuk meminta roti, karena ia sudah berada di tempat tidur, tetapi kemudian bangun dan memberikan apa yang ia minta.


Paus Fransiskus menekankan tiga unsur : seorang yang membutuhkan, seorang sahabat, sedikit roti. Inilah kunjungan mendadak dari sahabat yang membutuhkan dan permintaannya mendesak karena ia memiliki keyakinan pada sang sahabat yang memiliki apa yang ia butuhkan. Tuhan ingin mengajarkan kita bagaimana berdoa : kata Paus Fransiskus, ingin kita berdoa dengan "tanpa jemu".

Beranilah, karena ketika kita berdoa kita biasanya memiliki suatu kebutuhan. Sang sahabat adalah Allah : Ia adalah sahabat yang kaya yang mempunyai roti, Ia mempunyai apa yang kita butuhkan. Seperti dikatakan Yesus : "Dalam doa bersifat mendesak. Jangan jemu". Tetapi jangan jemu dengan apa? Dengan meminta. "Mintalah dan kepadamu akan diberikan".

Tetapi, Paus Fransiskus melanjutkan, "doa tidak seperti tongkat sihir", doa tidaklah secepat kita meminta, kita mendapatkannya. Doa bukanlah soal mendaraskan doa "Bapa Kami" dua kali dan kemudian meninggalkannya pada saat itu : Doa membutuhkan usaha : doa meminta kita untuk berkemauan, doa meminta keteguhan, doa meminta kita untuk menentukan, tanpa rasa malu. Mengapa? Karena saya sedang mengetuk pintu sahabat saya. Allah adalah sahabat, dan dengan seorang sahabat aku bisa melakukan ini. Doa yang terus menerus dan mendesak. Pikirkanlah Santa Monika, misalnya, berapa tahun ia berdoa seperti ini, bahkan dengan air mata, untuk pertobatan putranya. Alhasil, Tuhan membuka pintu.

Paus Fransiskus kemudian memberikan contoh lain, menceritakan kisah kehidupan nyata yang terjadi di Buenos Aires: seorang pria, seorang pekerja, memiliki seorang anak perempuan yang sedang sekarat, para dokter telah angkat tangan dan ia melakukan perjalanan sejauh 70 kilometer untuk pergi ke Gua Maria Lujan. Saat itu malam hari dan Gua Maria sudah tutup, tetapi ia berdoa sepanjang malam memohon kepada Bunda Maria : "Aku mengingini anak perempuanku, aku mengingini anak perempuanku, engkau bisa memberikannya kepadaku". Dan ketika pagi tiba ia kembali ke rumah sakit dan ia mendapati istrinya yang mengatakan kepadanya : "Kamu tahu, para dokter membawanya untuk dilakukan uji lain, mereka tidak dapat menjelaskan mengapa ia bangun dan minta makanan, tidak ada yang salah, ia baik-baik saja, ia terhindar dari bahaya". Pria ini, Paus Fransiskus mengakhiri, tahu bagaimana berdoa.

Paus Fransiskus mengajak umat yang hadir untuk memikirkan anak-anak yang plin-plan ketika mereka menginginkan sesuatu, mereka menangis dan menangis dengan mengatakan : "Aku menginginkannya! Aku menginginkannya!" Dan akhirnya para orang tua menyerah. Tetapi beberapa orang mungkin bertanya : tidakkah Allah akan marah jika aku melakukannya? Yesus sendirilah, kata Paus Fransiskus, yang, untuk mengantisipasi hal ini, memberitahu kita : "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya". Ia adalah seorang sahabat : Ia selalu memberikan hal-hal yang baik. Ia memberi lebih banyak : Saya mohon kepada-Nya untuk memecahkan masalah ini dan Ia memecahkannya dan juga memberimu Roh Kudus. Lebih banyak. Marilah berpikir sedikit : bagaimana kamu berdoa? Seperti seekor burung beo? Apakah aku benar-benar berdoa dengan kebutuhan di dalam hatiku? Bergumul bersama Allah dalam doa agar Ia memberiku apa yang aku butuhkan jika itu sesuai? Kita belajar bagaimana berdoa dari perikop Injil ini.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.