Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 6 November 2018 : YESUS MEMBERI KESEMPATAN KEDUA UNTUK MENGHADIRI PERJAMUAN SURGAWI

Bacaan Ekaristi : Flp. 2:5-11; Mzm. 22:26b-27,28-30a,31-32; Luk. 14:15-24.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus memberi kita kesempatan kedua untuk menghadiri perjamuan surgawi - tetapi Ia juga adil. Dengan mengacu pada Bacaan Injil hari itu (Luk 14:15-24), Bapa Suci menyampaikan hal tersebut dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi, 6 November 2018, di Casa Santa Marta, Vatikan.


Dalam perumpamaan yang terkenal itu, seorang mengadakan makan malam besar dengan mengundang banyak temannya. Tetapi semuanya mengemukakan alasan mengapa mereka tidak dapat hadir. Orang itu menyuruh hambanya untuk kembali meminta mereka datang, tetapi tidak ada yang datang. Pada akhirnya, orang itu mengundang orang-orang dari "segala jalan dan lorong kota" untuk datang dan memenuhi rumahnya untuk berpesta besar. Dan mereka yang beralasan akan kehilangan santapannya.

"Selalu ada 'permintaan maaf'", kata Paus Fransiskus. “Mereka meminta maaf. Meminta maaf adalah kata yang santun yang kita gunakan agar tidak mengatakan, 'aku menolak'”.

Dan maka tuan itu kemudian menyuruh para hambanya untuk "membawa ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh".

Paus Fransiskus menggambarkan hal ini sebagai perikop penolakan ganda. Meskipun ada undangan untuk makan malam dan diberitahu santapan sudah siap, para tamu tidak berkenan hadir.

Perikop ini, kata Paus Fransiskus, diakhiri dengan penolakan kedua, penolakan ini berasal dari mulut Yesus sendiri: Ketika seorang menolak Yesus, "Tuhan menanti mereka, memberi mereka kesempatan kedua, bahkan mungkin ketiga, keempat, kelima ... tetapi pada akhirnya, Ia menolak mereka”.

Tentu saja, Bapa Suci bertanya apakah kita melakukan hal yang sama ketika Yesus meminta kita untuk dekat dengan-Nya : “Dan penolakan ini membuat kita memikirkan diri kita, masa-masa Yesus memanggil kita; memanggil kita untuk merayakan bersama-Nya, menjadi dekat dengan-Nya, mengubah hidup kita. Pikirkanlah Ia mencari sahabat-sahabat-Nya yang paling dekat dan mereka menolak! Kemudian Ia mencari orang-orang sakit … dan mereka pergi; mungkin ada yang menolak. Berapa kali kita mendengar panggilan Yesus untuk datang kepada-Nya, untuk melakukan karya amal, untuk berdoa, untuk menjumpai-Nya, dan kita mengatakan : 'Maaf, Tuhan, aku sibuk, aku tidak punya waktu. Ya, besok [hari ini] aku tidak bisa ...'. Dan Yesus tetap di sana”.

Paus Fransiskus meminta agar setiap orang merenungkan seberapa sering kita beralasan untuk menolak menghabiskan waktu bersama Yesus. Seberapa sering kita menolak Dia?

“Kita masing-masing seharusnya berpikir : Dalam hidupku, sudah berapa kali aku telah merasakan inspirasi Roh Kudus untuk melakukan karya amal, untuk berjumpa Yesus dalam karya amal itu, untuk pergi berdoa, untuk mengubah hidupku di daerah ini, di daerah yang tidak berjalan baik tersebut? Dan aku selalu menemukan alasan untuk memaafkan diriku, untuk menolak.

“Ya, Ia baik, Ia murah hati - Ia murah hati, tetapi Ia juga adil. Dan jika kamu menutup pintu hatimu dari dalam, Ia tidak dapat membukanya, karena Ia sangat menghormati hati kita. Menolak Yesus adalah menutup pintu dari dalam, dan Ia tidak bisa masuk”.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.