Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PESTA PEMBAPTISAN TUHAN DI KAPEL SISTINA (VATIKAN) 13 Januari 2019 : TUGAS ORANGTUA ADALAH MENYAMPAIKAN IMAN KEPADA ANAK-ANAK MEREKA

Bacaan Ekaristi : Yes. 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Kis. 10:34-38; Luk. 3:15-16,21-22.

Pada awal upacara, kalian semua mengajukan pertanyaan : apa yang kalian minta untuk anak-anak kalian? Dan kalian semua menanggapi : iman. Kalian memintakan iman kepada Gereja untuk anak-anak kalian. Dan hari ini, mereka akan menerima Roh Kudus, karunia iman dalam hati mereka, dalam roh mereka. Dan iman ini harus berkembang. Iman harus bertumbuh. Seseorang bisa mengatakan : ya, ya, mereka perlu mempelajarinya. Ya. Ketika mereka pergi ke katekese, mereka akan mempelajari dengan baik tentang iman. Mereka akan belajar iman. Tetapi sebelum mempelajari iman, iman harus disampaikan, dan hal ini adalah tugas yang jatuh pada kalian ... Inilah tugas kalian : menyampaikan iman. Dan hal ini kalian lakukan di rumah, karena iman harus selalu disampaikan dalam logat, dalam logat keluarga, logat rumah ... Inilah tugas kalian, menyampaikan iman dengan keteladanan, dengan perkataan, mengajarkan mereka cara membuat tanda Salib. Hal ini penting. Kalian tahu ada anak-anak yang tidak tahu cara membuat tanda Salib. Mereka melakukan sesuatu seperti ini [dan Paus Fransiskus menunjukkan bagaimana beberapa orang yang tidak tahu bagaimana membuat tanda Salib berusaha untuk melakukannya], dan kalian tidak mengerti apa itu.


Menyampaikan iman dengan kehidupan iman kalian adalah hal yang penting, bahwasanya mereka melihat kasih suami istri, kedamaian rumah, bahwasanya mereka melihat Yesus ada di sana. Perkenankan saya memberikan sedikit nasihat : Maaf, tetapi saya menyarankan : jangan pernah beradu pendapat di depan anak-anak. Jangan pernah. Wajar jika suami istri bertengkar. Itu lumrah. Akan menjadi aneh jika hal ini tidak pernah terjadi. Tetapi lakukanlah ketika mereka tidak mendengarnya, tidak melihatnya. Kalian semua tidak tahu nestapa yang dialami seorang anak ketika mereka mendengar orang tua mereka bertengkar. Perkenankan saya memberikan nasihat ini yang akan membantu kalian semua untuk menyampaikan iman. Bertengkar adalah buruk, tetapi tidak selalu. Bertengkar adalah lumrah, tetapi lakukanlah sehingga anak-anak tidak mendengar atau melihatnya, agar mereka tidak mengalami nestapa tersebut.

Sekarang, kita akan melanjutkan Upacara Pembaptisan. Ingatlah hal ini : tugas kalian adalah menyampaikan iman kepada mereka, menyampaikannya di rumah, karena di sanalah kalian belajar iman, kemudian kalian mempelajarinya pada katekese.

Tetapi sebelum melanjutkan, saya ingin mengatakan hal lain : bayi-bayi hari ini mendapati diri mereka di lingkungan yang aneh .. mungkin mereka merasa kepanasan, sedikit terlalu terselimuti. Mungkin mereka merasakan suhu tidak beranjak. Mereka menangis karena alasan-alasan ini.

Mereka juga menangis karena lapar. Mereka lapar. Jenis tangisan yang ketiga : tangisan 'menghalangi'. Tangisan tersebut bukan hal yang aneh. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. [Satu bayi mulai dan berpikir] ‘Aku menangis terlebih dulu’. Lalu itulah akhirnya apa yang sedang terjadi. Lalu kita akan melihat gerakan mempertahankan diri tersebut. Yang penting mereka nyaman. Berhati-hatilah agar tidak terlalu banyak menyelimuti mereka (membuat mereka kepanasan).

Jika mereka menangis karena kelaparan, rawatlah mereka. Kepada para ibu, saya katakan : jangan takut merawat bayi-bayi itu dengan tenang. Tuhan menginginkan hal ini, karena mereka, ketika ada bahaya, memiliki panggilan multisuara. Satu bayi mulai menangis, lalu segera bayi yang lain, dan bayi berikutnya, dan berikutnya. Kemudian, akan terjadi paduan suara tangisan.

Kita melanjutkan upacara ini, dengan damai, dengan kesadaran yang jatuh pada diri kalian : menyampaikan iman.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.