Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Februari 2019 : JANGAN MENUNDA UNTUK BERTOBAT HINGGA BESOK

Bacaan Ekaristi : Sir. 5:1-8; Mzm. 1:1-2.3.4.6; Mrk. 9:41-50

Berhentilah sejenak untuk mengakui kegagalan-kegagalan kita, sadarilah bahwa kesudahan itu akan datang kapan saja, dan janganlah kita terus hidup seperti yang kita inginkan terkesan bahwa kerahiman Allah tidak terbatas. Inilah saran Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 28 Februari 2019, di Casa Santa Marta, Vatikan. Berkaca pada “nasihat” dalam Bacaan Pertama (Sir 5:1-8), Paus Fransiskus mendesak untuk mengubah hati dan bertobat kepada Tuhan.


Paus Fransiskus menunjukkan bahwa kebijaksanaan adalah hal sehari-hari yang berasal dari permenungan atas kehidupan dan berasal dari berhenti untuk memikirkan bagaimana kita hidup. Paus Fransiskus mengatakan, “Jangan mengikuti dorongan hatimu, kekuatanmu, memanjakan hawa nafsu hatimu". Semua orang memiliki hawa nafsu, tetapi kita harus berhati-hati dan menguasainya.

Hawa nafsu, Paus Fransiskus mengatakan, bukanlah hal yang buruk, tetapi hawa nafsu tersebut perlu dikelola. Hawa nafsu seperti darah yang membantu melakukan banyak hal yang baik tetapi jika kalian tidak dapat menguasainya, hawa nafsu akan menguasai kalian, Paus Fransiskus memperingatkan.

Bapa Suci memberi perhatian terhadap kenisbian hidup. Kita tidak abadi, kita tidak dapat memikirkan melakukan apa pun yang kita sukai, meyakini kerahiman Allah yang tak terbatas. Jadi jangan gegabah dan sembrono serta percaya bahwa kalian akan lolos daripadanya begitu saja. Kalian mungkin lolos begitu saja tetapi kalian tidak tahu apa selanjutnya.

Jangan mengatakan : "Belas kasih Allah luar biasa, Ia akan mengampuni banyak dosaku", jadi aku terus melakukan apa yang kuinginkan. Mengenai hal ini, saran dari ayah atau kakek adalah : "Jangan menunggu untuk diri kalian bertobat kepada Tuhan, jangan menundanya dari hari ke hari karena murka Tuhan tiba-tiba akan meledak", Paus Fransiskus memperingatkan.

Marilah kita sedikit meluangkan waktu setiap hari untuk memeriksa hati nurani kita, bertobat kepada Tuhan, Paus Fransiskus mendesak, tanpa menundanya hingga besok. Cobalah untuk tidak membiarkan hal itu terjadi lagi dan jika kalian berhasil mengendalikan diri dan tidak dikendalikan oleh hawa nafsu kalian, mungkin hal tersebut lebih sedikit terjadi. Tetapi tak seorang pun yang yakin bagaimana dan kapan hidup kita akan berakhir. Lima menit pada akhir setiap hari, Paus Fransiskus, akan membantu kita memikirkan perubahan hati dan pertobatan kepada Tuhan, tanpa penundaan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.